Saat seseorang terlibat dalam pesta miras atau yang juga dikenal dengan istilah binge drinking, dosis alkohol yang dikonsumsi umumnya melebihi ambang batas aman. Bila hal ini sering dilakukan, rentan mencetus sejumlah masalah kesehatan bahkan kematian. Hari ini sebagian masyarakat dunia memperingati Beer Lover's Day. Minum bir memang menjadi kebiasaan terutama di negara-negara dengan suhu dingin.

 

Dilansir dari US News, mengonsumsi alkohol berlebihan membawa beberapa dampak pada kesehatan. Inilah 7 di antaranya.

 
Baca juga: Bahaya Minum Alkohol bagi Penderita Diabetes

 

Gangguan Sistem Pencernaan

Kebiasan minum minuman keras yang tidak dikontrol, dapat menyebabkan gangguan di lambung dan usus. Alkohol dapat merangsan peradangan lambung dan pankreas. Radang lambung atau gastritis ini akan membuat proses pencernaan dan penyerapan makanan terganggu. Gejalanya ditandai dengan mual, muntah, demam, dan dalam jangka panjang menyebabkan penurunan berat badan. Risiko kematian akibat kanker lambung  dan kanker usus besar juga semakin meningkat.

 

Gangguan Fungsi Hati

Dalam setiap minuman keras, terdapat kandungan etanol. Bahan dasar minuman berakohol ini merupakan racun yang dapat menurunkan fungsi tubuh. Menenggak alkohol dalam jumlah banyak dalam waktu singkat akan mennyebabkan gangguan metabolisme di hati. Bila kebiasaan binge drinking dijadikan rutinitas, hati akan mengalami inflamasi (peradangan) dan mengalami kerusakan permanen. Dampak jangka panjangnya dapat terjadi hepatitis alkoholik yang sering berujung pada kegagalan hati, kanker hati, serta kematian. Sejumlah penelitian menunjukkan, wanita lebih rentan mengalami penurunan fungsi organ hati akibat konsumsi alkohol berlebih, dibandingkan pria.

 

3 Kebiasaan Buruk yang Merusak Kesehatan - Guesehat

 

Gangguan Paru

Tak jarang, seseorang mengalami muntah saat minum alkohol. Nah, bila ia tersedak ketika muntah, maka muntahan ini dapat memblokir jalur pernapasan dan sebagian residunya dapat masuk ke paru-paru. Ini bisa berakibat fatal dan mencetus gagal napas bagi penderitanya. Selain itu, tersedak muntahan dari minuman beralkohol dapat menyebabkan infeksi seperti pneumonia.

 

Penyakit Jantung

Alkohol akan langsung memengaruhi tekanan darah. Minum 3 gelas atau lebih dalam sekali minum, dapat mengancam kesehatan jangka panjang. Diantaranya, hipertensi. Hipertensi adalah faktor risiko serangan jantung, stroke, gagal ginjal, dan gagal jantung kongestif. Hal ini dikarenakan tingkat alkohol dalam darah yang melebihi batas wajar dapat melemahkan otot-otot jantung dan membuat kinerja detak jantung tidak normal.

 

Kanker

Terlalu sering terlibat dalam pesta miras juga dapat meningkatkan risko kanker, seperti kanker mulut, tenggorokan, kerongkongan, hati, hingga payudara. Apalagi jika hal ini diiiringi dengan kebiasaan merokok akut. Risiko kanker akan melonjak menjadi 80% pada pria dan 65% pada wanita. Alkohol adalah senyawa karsinogen yang dapat sangat mudah mempengaruhi bagian sekitar kepala dan leher.

Baca juga: Avicii Diduga Meninggal Akibat Radang Paknreas, Apa Hubungannya dengan Alkohol?

 

Keracunan Alkohol

Jika seseorang menenggak alkohol di luar ambang batas toleransi tubuhnya, kadar alkohol dalam darah akan menjadi berubah menjadi racun. Dampaknya akan dirasakan langsung oleh penikmat minuman keras. Sebagai contoh, ia akan bersikap kebingungan, sulit merespons, alur napasnya cenderung menjadi pendek, kejang, hilang kesadaran, dan koma. Inilah gejala keracunan alkohol.

 

Bagaimana hal ini bisa terjadi? Saat Kamu mengonsumsi alkohol, hati akan bekerja ekstra untuk menyaring alkohol dari dalam darah. Sayangnya, hati hanya bisa memroses alkohol dalam jumlah yang terbatas pada satu waktu, yaitu sekitar 1 botol bir ukuran 330 ml atau 80 ml anggur merah berkadar alkohol 13%, untuk setiap satu jam. Maka bila konsumsi melebihi batas, hati tidak mampu menyaring residu racun alkohol yang terus menumpuk dalam tubuhmu dan menjadi racun di darah. 

 

Baca juga: Hindari Hal Ini setelah Minum Alkohol

 

Kerusakan Otak

Yang tidak kalah penting harus diwaspadai adalah dampak alkohol pada sistem saraf pusat. Alkohol dapat merusak lebih dari satu bagian otak, mempengaruhi perilaku seseorang, termasuk kemampuan belajar dan mengingat. Terlalu sering mengonsumsi minuman keras dalam dosis fantastis dapat menyebabkan kerusakan otak permanen, gangguan mental akut, serta mencetus adiksi.

 

Menurut CDC, selain membahayakan diri sendiri, binge drinking juga bisa mengancam keselamatan orang lain. Hal ini termasuk peningkatan risiko kecelakaan bermotor dan pembunuhan, kejahatan seksual dan transmisi penyakit kelamin, kehamilan yang tidak diinginkan, penganiayaan anak, hingga kekerasan dalam rumah tangga.

 

Mengutip opini dr. Bob Brewer, ahli epidemiologi serta pemimpin program pengendalian alkohol di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, “Pesta miras menjadi penyebab utama di balik sejumlah masalah kekerasan yang terjadi di masyarakat.” Untuk menghindarinya, ada banyak upaya yang bisa Kamu lakukan. Salah satunya, tegaslah memberi batasan pada diri sendiri. Tidak ada salahnya Kamu menolak  ajakan gaya hidup tidak sehat yang berpeluang besar untuk meningkatkan risiko overdosis alkohol dalam tubuhmu. (TA/AY)