Memiliki orang terdekat yang menderita gangguan mental adalah hal yang sulit untuk dihadapi. Gangguan mental yang dimaksud bermacam-macam jenis, mulai mulai dari skizofrenia, bipolar disorder, hingga depresi berat. Oleh sebab itu, kalau orang terdekat Kamu memiliki gejala stres atau depresi berat, Geng Sehat perlu menanggapinya dengan serius.

 

Meski terdengar menyeramkan, penyakit gangguan mental bisa diobati jika Kamu mengerti dan mau mendukungnya. Untuk bisa memberikan dukungan kepada mereka yang menderita gangguan mental, Kamu perlu mengetahui lebih dalam tentang penyakit ini.

Baca juga: 6 Hal Sederhana untuk Menjaga Kesehatan Mental

 

Mengetahui Gejalanya

Dilansir dari American Psychological Association, meskipun gejala gangguan mental berbeda-beda, ada beberapa tanda yang paling umum terjadi pada penderitanya, yaitu:

  • Sering menyendiri.
  • Kesulitan beraktivitas di sekolah atau kantor.
  • Masalah pada memori dan cara berpikir.
  • Menjauh dari keluarga.
  • Rutinitas tidur dan makan berubah.
  • Pelampiasan pada alkohol atau narkoba.
  • Perubahan atau gangguan mood ekstrem.
  • Memiliki pikiran untuk bunuh diri.

 

Kalau Kamu menyadari orang terdekatmu memiliki beberapa gejala di atas, jangan langsung panik. Kamu mungkin akan langsung tertuju pada skenario terburuk, tetapi Kamu perlu mengetahui terlebih dahulu apa yang sebenarnya sedang dirasakan olehnya.

 

Cari tahu apa yang sedang dialami olehnya. Apakah baru-baru ini ia baru saja kehilangan seseorang yang sangat dekat dengannya? Atau apakah ia baru saja kehilangan pekerjaan? Untuk mengetahui penyebabnya, Kamu perlu mengajaknya berbicara dari hati ke hati saat kondisinya agak tenang.

 

Mengajaknya untuk Memeriksakan Kondisinya

Menurut Rethink Mental Illness, pada banyak kasus penderita gangguan mental tidak tahu bahkan menampik fakta bahwa ia sedang mengalami gangguan mental. Alasannya juga beragam, di antaranya:

  • Tidak merasa mereka butuh bantuan dari ahli.
  • Merasa sangat sakit secara mental dan mengira tidak ada yang mampu mengobatinya.
  • Tidak menyadari bahwa mereka mengalami gangguan mental.
  • Takut untuk memeriksakan kondisi mereka ke dokter.
  • Khawatir akan memengaruhi pekerjaan mereka.
  • Merasa tidak memiliki harapan untuk pulih.

 

Karenanya, kalau ia memiliki gejala-gejala yang sudah disebutkan di atas, coba ajak bicara secara perlahan. Kamu bisa mengekspresikan kekhawatiran dengan menanyakan apa yang terjadi padanya atau mengapa ia terlihat tidak seperti biasanya belakangan ini.

 

Yang perlu Kamu lakukan adalah meningkatkan kesadaran bahwa ia memiliki gejala-gejala yang tidak biasa dan tidak sehat. Kalau ia tetap ragu untuk pergi ke dokter, Kamu bisa melakukan langkah-langkah ini: 

  • Diskusikan dengannya tentang apa yang ia rasakan.
  • Tanyakan kenapa ia tidak mau memeriksakan diri ke dokter.
  • Jelaskan kepadanya bahwa Kamu khawatir karena ia selalu terlihat sedih, stres, khawatir, kesal, dan murung. Katakan kepadanya bahwa Kamu ingin mencoba menolongnya.
  • Jelaskan bantuan dan pengobatan apa yang bisa ia peroleh jika ke dokter.
  • Tawarkan diri Kamu untuk menolongnya dengan berbicara terlebih dahulu ke dokter sebelum ia memeriksakan diri.
  • Kamu juga bisa menemaninya pergi ke dokter dan memberikan dukungan langsung kepadanya ketika sedang berkonsultasi.
Baca juga: Manfaat Emoji Bagi Kesehatan Mental dan Emosi

 

Selalu Berikan Dukungan

Jika sudah memeriksakan diri ke dokter, langkah selanjutnya adalah mendukung proses penyembuhan. Makan, olahraga, dan beraktivitas sangat penting untuk semua orang, apalagi bagi orang yang mengalami gangguan mental.

 

Aktivitas adalah hal yang paling penting pada penderita gangguan mental. Beraktivitas bisa meningkatkan mood dan meredakan beberapa efek samping dari pengobatan yang digunakan dan dikonsumsi. Kamu bisa mengajaknya berjalan-jalan, berenang, atau fitness ke gym. Rutinitas ini juga bisa memberikan hal positif pada kesehatan tubuh Kamu!

 

Kalau ia tidak ingin keluar rumah, Kamu bisa mengajaknya melakukan aktivitas memasak atau menggambar. Meskipun terkesan membosankan, Kamu tetap perlu mendorongnya untuk melakukan aktivitas. Rutinitas adalah hal yang sangat penting untuk penderita gangguan mental.

 

Jangan lupa juga memastikan ia makan dengan teratur. Jenis makanan yang dikonsumsi juga harus sehat dan bernutrisi. Kamu bisa menanyakan ke dokter apakah ada makanan pantangan atau makanan yang sebaiknya dikonsumsi oleh penderita gangguan mental.

Baca juga: 10 Cara Alami Atasi Depresi

 

Memiliki orang terdekat dengan gangguan mental memang tidaklah mudah. Kamu perlu kesabaran dalam memfokuskan perhatian penuh kepadanya, sehingga tidak terjadi komplikasi fatal, seperti pikiran untuk melukai diri sendiri atau bunuh diri. Semoga tips-tips di atas membantu Geng Sehat, ya!