Kasus bunuh diri yang diakibatkan oleh depresi sudah tidak asing lagi. Sebut saja aktor andal Robbin Williams, perancang busana Alexander McQueen, hingga baru-baru ini pentolan band Linkin Park, Chester Bennington, dan CEO TAKIS Management, Oka Mahendra Putra. Beberapa penelitian menjelaskan, orang-orang yang sukses memang cenderung lebih mudah mengalami depresi. Dan penelitian lainnya mengindikasikan bahwa wanita yang memiliki karier yang tinggi juga lebih sering mengalami gejala depresi dibandingkan wanita yang tidak memiliki jabatan tinggi dalam pekerjaannya.

Baca juga: 5 Tanda Anda Mengalami Depresi

 

Mengapa bisa begitu? Setelah mewawancarai beberapa psikolog, Alice Walton, kontributor untuk Forbes, menyebutkan ada 6 hal menarik mengapa entrepreneur, CEO, dan orang-orang yang sukses memiliki kecenderungan untuk mengalami depresi. Dilansir melalui Everyday Health, berikut alasan-alasannya.

 

1. Kompetisi yang Melelahkan

Orang-orang yang sukses secara konstan akan membandingkan diri mereka dengan kolega-kolega atau orang lain yang bekerja di bidang yang sama. Selain itu, mereka juga selalu mengukur harga diri mereka dengan orang lain yang mereka anggap lebih sukses.

 

2. Bekerja Setiap Waktu Membuat Tidak Fokus pada Hal Sederhana

Mereka biasa menjalani menjalani pekerjaan hampir 24 jam dalam 7 hari tanpa kenal lelah. Bahkan meski sedang menikmati waktu makan bersama keluarga, mereka tetap memikirkan pekerjaan. Alhasil, secara signifikan mereka tidak terhubung dengan hal-hal sederhana, yang sebenarnya memberikan kebahagiaan bagi diri mereka.

 

3. Menjadi Orang yang Berbeda

Jika kekayaan atau kesuksesan didapatkan dengan cepat, akan terjadi perubahan gaya hidup secara mendadak. Padahal, gaya hidup yang dijalani kerap tidak sesuai dengan definisi kebahagiaan versi mereka atau mereka tidak siap menerimanya.

Baca juga: 10 Cara Alami Atasi Depresi

 

4. Kemudahan yang Didapatkan Membuat Mereka Menjadi Kurang Tangguh

Terkadang ketika orang-orang terlahir kaya-raya dan memiliki keluarga yang sukses, mereka kurang memiliki keterampilan untuk bertahan dari masa-masa sulit. Sering kali orang-orang yang memiliki kesulitan di masa kecil lah yang lebih tangguh ketika dihadapkan pada sebuah masalah.

 

5. Industri Pekerjaan Dapat Melumpuhkan Mereka

Industri pekerjaan yang digeluti, terutama keuangan dan teknologi yang cenderung sibuk dan sangat kompetitif, dapat berkontribusi menyebabkan depresi, khususnya bagi orang-orang yang pendiam dan pemikir.

 

6. Penilaian Terhadap Diri Sendiri Selalu Berubah Seiring Waktu

Umumnya orang akan merancang pencapaian-pencapaian dalam hidup. Namun ketika segala pencapaian tersebut sudah mampu diraih, ada rasa bangga sesaat tetapi muncul hasrat untuk mencapai hal yang lebih tinggi lagi dari yang sekarang.

Bagi orang-orang yang sukses, ketika berhasil meraih pencapaian yang diharapkan, depresi biasanya akan menyerang karena mereka dipaksa untuk meningkatkan nilai diri mereka, atau dengan kata lain mereka dituntut untuk menjadi lebih baik serta menciptakan sesuatu yang lebih hebat dari sebelumnya.

Baca juga: Instagram Bisa Membuat Kamu Depresi dan FOMO!

 

Jika orang-orang bisa dengan santai pulang ke rumah setelah bekerja dan fokus kepada keluarga serta teman-teman dekat mereka, orang-orang yang sudah kecanduan kerja malah akan merasa depesi karena harus ‘mematikan’ otak mereka untuk memikirkan pekerjaan. Dan sama halnya dengan merokok atau meminum alkohol, bekerja hingga larut malam akan menstimulasi otak sehingga mereka merasa lebih baik.

 

Meski ingin meraih kesuksesan, Kamu juga perlu tahu kalau pekerjaan dan kesuksesan bisa menjadi candu. Jadi, seimbangkan dengan aktivitas fisik, gaya hidup yang baik, serta hargai momen-momen kebersamaan dengan orang-orang terdekatmu agar terhindar dari depresi.