Kamu pernah merasa ngantuk ketika sedang meeting? Ingin menguap tapi enggak enak karena takut tidak sopan. Tapi kalau sudah tidak bisa ditahan lagi, Kamu pasti mencoba menutupinya dengan tangan. Takutnya si Bos menyangka Kamu merasa bosan, padalah dia sedang menjelaskan proyek baru yang penting. Padahal, sebenarnya persepsi itu salah. Menguap bukan berarti penjelasan proyek baru yang penting oleh si Bos membuat Kamu mengantuk. Menguap adalah pertanda bahwa tubuh sedang membangkitkan dan memutar otak, supaya Kamu bisa lebih efisien menyerap apa yang si Bos katakan.

Sayangnya, masih banyak orang yang menganggap bahwa menguap di depan orang yang sedang berbicara itu tidak sopan. Ilmuwan dan dokter juga heran mengapa menguap memiliki kesan negatif. Padahal, menguap adalah cara tubuh untuk membangkitkan fungsi otak agar lebih efektif.

Dalam istilah ilmiah, menguap itu diartikan dengan inhalasi atau pernapasan udara yang meregangkan gendang telinga, diikuti dengan penghembusan napas. Menguap biasanya diiringi dengan pandikulasi atau meregangkan badan. Menguap bisa bersifat refleksif dan terkadang juga bisa disengaja. 

Meski sering menguap, Kamu tidak pernah mencari tahu tentang aktivitas tubuh ini, kan? Sekarang tidak perlu malas lagi mencari informasinya! Berikut penjelasan lengkap tentang manfaat menguap bagi otak dan seberapa pentingnya aktivitas tubuh ini!

Baca juga: Sering Mengantuk Setelah Makan Siang? Bisa Jadi Ini Penyebabnya!

 

Menguap Tingkatkan Efisiensi Mental

Semua orang sudah tahu untuk bisa fokus, tubuh membutuhkan banyak energi. Pikiran Kamu memiliki kecenderungan untuk buyar konsentrasi di tengah aktivitas tersebut. Di saat inilah Kamu akan menguap. Hal ini berfungsi untuk menstimulasi area saraf otak yang memainkan peran penting dalam menjaga kesadaran dan merefleksi diri, serta membantu merileksasi, meningkatkan kewaspadaan, dan menjaga memori otak. Kapanpun Kamu bernapas dengan dalam, otak akan mengendur dan otot-otot akan menerima sinyal untuk rileks. Nah, mulai sekarang, kalau Kamu merasa stres dan ingin menjaga fokus pikiran, coba menguap setiap 20 menit sekali sebelum merileksasi diri. Kamu akan merasakan dampaknya!

 

Menguap Membantu Otak Menjaga Keseimbangannya

Penelitian menemukan bahwa menguap dapat membantu menenangkan otak yang terlalu aktif dengan cara mengupayakan regulasi suhu dan metabolisme otak. Bahkan, frekuensi menguap juga meningkat ketika Kamu sedang melewati tugas mental yang sulit. Kamu tidak pernah menyadarinya, bukan? Selain itu, menguap juga mencegah tidur, lho. Kamu kaget, kan? Pasalnya hampir semua orang mengira menguap semakin membuat rasa kantuk menjadi parah. Penelitian menunjukkan bahwa menguap membantu kontraksi otot wajah, yang mengalirkan darah ke otak lewat pembuluh darah otak. Menurut ilmuwan, hal inilah yang meningkatkan kesadaran seseorang. Maka itu, mereka menyimpulkan bahwa menguap bisa mencegah rasa kantuk.

Baca juga: 4 Tips Menjaga Kesehatan di Tempat Kerja

 

Menguap Membantu ‘Refresh’ Tubuh

Menguap itu juga bisa berfungsi layaknya tombol refresh atau reset di perangkat elektronik. Ketika Kamu menguap, ritme sirkadian tubuh akan teregulasi. Hal ini sudah dibuktikan pada bayi dan pasien yang bangun dari koma. Frekuensi menguap juga meningkat ketika seseorang berada di tengah proses dari tidak aktif menjadi aktif.

Menguap benar-benar bisa membantu Kamu untuk me-reset ulang jam internal tubuh. Di dalam istilah ilmiah, menguap membangkitkan neuromuscular dan membuat kemajuan harmonis di dalam batang otak.

Maka itu, ketika Kamu sedang melakukan perjalan menggunakan pesawat dan melewati zona waktu yang berbeda, jangan lupa menguap untuk melancarkan ritme sirkadian tubuh. Menguap juga akan membantu Kamu mengurangi dampak jet lag.

 

Menguap Bisa Membangitkan Mood  

Saat Kamu menguap, kadar dopamine meningkat. Meningkatnya dopamine mengaktivasi oksitosin atau hormon cinta yang berperan dalam ikatan hubungan. Semakin banyak hormon ini diaktivasi, maka semakin sering juga Kamu menguap. Menguap juga menular karena memicu neuron cermin yang mendorong Kamu untuk mengikuti perilaku dan keadaan emosional orang lain. Orang yang mengonsumsi antidepressant mungkin lebih sering menguap, terutama selama 3 bulan pertama mereka mengonsumsi obatnya.

 Baca juga: 7 Kebiasaan Sehat Sebelum Tidur

 

Setelah membaca informasi di atas, Kamu tidak perlu sungkan lagi untuk menguap. Jangan lagi menghindari menguap jika sedang rapat, ya. Kamu enggak akan kena marah bos kalau Kamu melakukannya tanpa mengeluarkan suara dan menutupinya dengan tangan. Ikuti saja alur tubuh Kamu!