Di saat si kecil membuka mata di pagi hari hingga malam hari di waktu tidur ia baru menutup mata karena ia mulai sibuk untuk mengenal dunia disekitarnya sehingga kesehatan mata harus dijaga. Indera penglihatan sebagai peran penting dalam perkembanga fisik, kognitif bahkan sosial bagi si Kecil.

Menjaga kesehatan mata

  1. Pemeriksaan rutin

Penting untuk mengetahui masalah pada mata si Kecil sedini mungkin. Sehingga Mums harus memperhatikan untuk memeriksakan secara rutin mata si Kecil.  Jika dari pemeriksaan, dokter menemukan hal aneh pada mata si Kecil maka dokter akan merujuk si Kecil ke dokter mata untuk dievaluasi lebih lanjut.

Baca juga: Cek Kesehatan Mata Agar Tetap Selalu Sehat
  1. Lindungi dari sinar matahari

Walaupun Mums sudah memberikan tabir surya pada si Kecil tetapi kulit si Kecil belum siap untuk terkena sinar matahari langsung. Selain itu, mata si Kecil juga harus dilindungi dari sinar matahari langsung. Kacamata hitam bisa dibiasakan untuk si Kecil memakainya walaupun di awal si Kecil akan melepasnya.

  1. Lindungi dari cedera

Si Kecil masih rawan dengan benjol ataupun memar, tetapi mata juga bisa terluka saat si Kecil bermain. Jangan biarkan si Kecil bermain dengan benda yang memiliki ujung yang runcing dan tajam kecuali dengan pengawasan yang ketat dari Mums atau Dads. Selain itu, furniture atau apapun yang dapat mencederai mata maka jauhkan dari jangkauan si Kecil.

  1. Lindungi dari televisi

Jika si Kecil mulai menonton televisi, maka Mums harus berikan waktu jangan lebih dari 30 menit perhari untuk meminimalisir ketegangan pada mata si Kecil.

Baca juga: Pembekuan Darah Akibat Menonton Televisi

 

Si Kecil berkedip

Pada umumnya balita akan mengalami fase berkedip dengan singkat. Namun, jika si Kecil mengalami kedip yang tidak berhenti serta sering mengusap mata tanpa ada indikator mengantuk. Mums bisa langsung membawanya ke dokter mata untuk diperiksa. Ketika si Kecil berkedip saat bermain, Mums bisa coba lihat ke adalam kotak mainannya apakah ada yang benda yang memicu mata si Kecil berkedip.

 

Masalah penglihatan

  1. Rabun jauh (Myopia)

Umumnya seorang anak akan menderita miopia karena adanya faktor genetik. Miopia merupakan ketidakmampuan untuk melihat benda yang jaraknya jauh dengan jelas. Gejala dari miopi ini meliputi menyipitkan mata, memegang suatu benda dengan jarak yang dekat serta sulit untuk mengidentifikasi benda yang berjarak jauh.

  1. Rabun dekat (Hyperopia)

Pada umumnya bayi dan anak-anak tidak bisa melihat objek dengan sangat dekat, tetapi penglihatan akan normal pada usia 5 tahun. Seorang anak dengan rabun dekat memiliki sejarah orang tua dengan kondisi tersebut.

  1. Silindris

Kondisi ini menyebabkan penglihatan menjadi kabur atau bergelombang. Si Kecil yang mengidap rabun jauh atau rabun dekat pasti juga mengalami silindris dan biasanya dari lahir. Gejala silindris hampir sama dengan rabun jauh.

  1. Mata juling

Kondisi ini dimana mata tidak bisa fokus dan bisa menyerang si Kecil yang keluarganya memiliki riwayat kondisi yang sama atau rabun dekat. Pada saat baru lahir, beberapa bulan pertama bayi terlihat dengan mata yang tidak bisa berkoordinasi.  Namun, biasanya pada saat bayi berusia 6 bulan, matanya sudah bisa dikordinasikan dan mulai fokus.

Baca juga: Merokok Saat Hamil Ternyata Menyebabkan Mata Anak Juling
  1. Mata malas

Kondisi dimana salah satu masa kehilangan fungsi karena kurang dimanfaatkan. Sangat penting untuk melakukan skrining penglihatan pada si Kecil jika Mums menduga adanya mata malas atau masalah penglihatan lainnya.

  1. Kelopak mata murung

Beberapa bayi terlahir dengan ptosis yang terkadang faktor genetik . Dengan gejala kelopat mata terkulai, berat dan itu sangat berpengaruh. Ketika permasalahannya berada pada otot kelopak mata, maka operasi bisa membuatnya lebih baik. (AP/OCH)