Tunarungu atau tuli adalah kondisi ketika seseorang mengalami gangguan pendengaran secara permanen. Masalah ini sering dikaitkan dengan bagaimana mereka berbicara. Biasanya, kita menemukan orang dengan gangguan pendengaran, terlebih yang telah dialami sejak kecil, mengalami keterlambatan hingga kesulitan untuk berbicara.

 

Pernahkah Mums berpikir kenapa anak penyandang tuli tidak dapat berkomunikasi hingga mirip seperti orang bisu? Padahal, bisu tidak memengaruhi kemampuan pendengaran. Sebelum membahas hal tersebut, yuk ketahui dulu bagaimana cara kerja telinga kita hingga dapat mendengar suara!

 

Cara Telinga Mendengar

Pertama, dimulai dari adanya gelombang suara yang masuk menuju saluran telinga hingga mencapai gendang telinga. Ketika gendang telinga bergetar, berarti terjadi tekanan pada selaput tipis untuk diproses pada tiga tulang kecil di dalamnya.

 

Dalam ilmu medis, ketiga tulang tersebut berfungsi memperkuat getaran agar kita dapat mendengar. Adapun ossicles (tulang kecil), yang terletak di bagian tengah telinga, adalah malleus (hammer), incus (anvil), dan stapes. Saat ossicles telah bekerja, gelombang suara lalu diambil oleh sel-sel yang terdapat dalam rambut kecil di koklea. Getaran gelombang ini akan menghantam rambut-rambut kecil tersebut untuk ikut bergerak.

 

Nah, pada tahap inilah yang biasanya tidak dimiliki oleh seseorang dengan gangguan pendengaran. Pasalnya, saat sel-sel di rambut kecil bergerak, mereka bekerja sama dengan saraf pendengaran untuk mengirimkan informasi ke otak.

 

Seperti yang kita tahu, otak merupakan pusat gerak dan bekerjanya indra-indra manusia. Untuk itu, otak memproses data berdasarkan getaran tersebut, lalu menafsirkannya sebagai sebuah suara. Wah, ternyata prosesnya cukup panjang, ya! Padahal, respons indra pendengaran sangatlah cepat.

 

Baca juga: 5 Hal Penting untuk Menjaga Kesehatan Telinga Anda!

 

Jenis-jenis Tuli

Mengapa seseorang dengan gangguan pendengaran dapat memiliki gangguan bicara? Seperti dilansir dari medicalnewstoday.com, gangguan tersebut hadir tergantung pada kapan masalah pendengaran itu terjadi. Tuli dibagi ke dalam 2 jenis, yaitu:

 

  • Tuli Prapel

Jenis tuli yang satu ini merupakan gangguan pendengaran yang terjadi sejak lahir. Jadi, anak akan mengalami gangguan bicara karena tidak mampu mendengar dan memahami ucapan, meskipun dengan isyarat. Inilah sebabnya mengapa ada penyandang tuli yang tidak dapat berkomunikasi dengan baik secara verbal.

 

Anak berkebutuhan khusus seperti ini cenderung mengurung diri. Apalagi jika lingkungan sekitarnya tidak dapat berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat. Lalu, apa yang dapat dilakukan orang tua? Sebaiknya anak dengan kebutuhan khusus seperti ini harus segera diajarkan bahasa isyarat. Orang tua pun harus belajar pula. Kemudian, beri anak dukungan dengan menunjukkan kasih sayang, seolah mereka tidak berbeda dengan anak normal lainnya.

 

  • Tuli Post-lingual

Lain halnya dengan tuli prapel, tuli post-lingual merupakan jenis gangguan pendengaran yang terjadi saat anak telah bisa mendengar suara, merespons, bahkan berkomunikasi dengan lancar. Biasanya, gangguan pendengaran ini terjadi akibat efek samping dari obat, trauma, infeksi, mendengar suara yang terlalu keras, maupun karena paparan penyakit.

 

Pendengaran biasanya tidak hilang dalam waktu singkat, melainkan secara bertahap. Untuk itu, jika kemampuan mendengar si Kecil memburuk, sebaiknya segera membawanya ke dokter THT untuk mendapatkan perawatan.

 

Dokter akan memberikan bantuan berupa memasangkan alat bantu dengar, melakukan implan koklea, hingga mengajari bahasa isyarat jika kemampuan mendengarnya sudah tidak dapat ditolong lagi. Selain itu, anak yang mengalami tuli post-lingual juga berkemungkinan merasakan isolasi secara sosial, seperti depresi dan merasa kesepian, sebab belum bisa berdamai dengan keadaan.

 

Nah, jadi sudah tahu kan mengapa ada anak tunarungu yang tidak mampu berkomunikasi dan ada yang bisa? Jika si Kecil tunarungu, sebaiknya perlakukan hal yang sama layaknya dengan orang normal, sebab hal ini secara tidak langsung dapat membantunya untuk berkembang lebih baik. (BD/AS)