Muntah adalah tanda paling umum dari adanya masalah kesehatan yang dialami oleh anak-anak. Namun, masalah ini akan lebih sulit untuk dipastikan jika muntah yang dialami si Kecil tidak disertai dengan gejala lain, seperti demam.

 

Nah, untuk membantu memperkirakan masalah apa yang sedang dialami si Kecil, berikut ada beberapa alasan yang mungkin menjadi penyebab anak muntah tanpa disertai demam.

 

Baa juga: Balita Muntah Terus, Kapan Harus Khawatir?
 

Penyebab Anak Muntah Tanpa Disertai Demam

Mengetahui penyebab si Kecil muntah-muntah penting dilakukan agar penanganan dan pengobatan yang diberikan pun dapat sesuai. Berikut ini beberapa kemungkinan penyebab balita muntah tanpa disertai demam.

 

1. Flu perut

Meski namanya sama dengan flu, tetapi kondisi ini tidaklah sama dengan influenza biasa. Flu perut adalah istilah yang digunakan untuk menyebut kondisi gastroentritis. Sebagian besar, gastroentritis  disebabkan oleh virus seperti rotavirus atau norovirus. Namun, ada pula yang disebabkan oleh bakteri, seperti E.coli atau Salmomella. 

 

Meskipun norovirus terkadang dapat menyebabkan demam ringan, tetapi ada pula yang tidak mengalami demam sama sekali.

 

Flu perut yang disebabkan oleh norovirus dapat menyebar melalui beberapa cara, seperti kontak langsung dengan penderita, mengonsumsi makanan yang telah terkontaminasi virus, atau menyentuh permukaan barang yang telah terkontaminasi. Gejala flu perut biasanya akan tampak dalam 12-48 jam setelah si Kecil terpapar virus. Selain muntah, anak mungkin juga akan mengalami gejala lain, seperti diare, mual, dan kram perut.

 

Sebagian besar kondisi flu perut akan membaik dalam 1-3 hari, tetapi gejala bisa juga bertahan hingga 7-10 hari atau bahkan lebih lama.

 

2. Alergi makanan

Terkadang, muntah adalah tanda bahwa anak mengalami alergi terhadap makanan yang dikonsumsinya. Muntah menjadi tanda paling umum dari alergi. Namun, kondisi ini bisa juga ditandai dengan beberapa gejala lain, seperti kesulitan bernapas, gatal-gatal, batuk berulang, mengi, atau kesulitan menelan.

 

Beberapa jenis makanan yang berpotensi menimbulkan alergi, di antaranya kacang-kacangan, ikan, kerang, telur, susu, gandum, dan kedelai.

 

3. Keracunan makanan

Makanan yang proses pengolahan dan penyajiannya kurang bersih dapat berisiko tercemar oleh bakteri, seperti Salmonella, Listeria, Campylobacter, dan E.Coli. Jika anak mengonsumsi makanan yang telah tercemar ini, maka ia mungkin akan mengalami mual, sakit perut, diare, dan muntah-muntah.

 

Baca juga: Obat yang Aman untuk Solusi Muntah pada Bayi
 

4. Obstruksi usus

Pada bayi baru lahir, Mums mungkin agak sulit membedakan antara muntah atau gumoh. Meski begitu, muntah biasanya akan dikeluarkan oleh bayi dengan kekuatan.. Sedikit berbeda dengan gumoh yang biasanya akan keluar begitu saja beberapa saat setelah bayi minum atau bersendawa.

 

Apabila bayi muntah dengan jumlah yang cukup banyak, Mums perlu waspada. Pasalnya, ini bisa menjadi tanda adanya penyumbatan pada usus bayi atau bisa juga bayi mengalami stenosis pilorus, di mana lambung mereka terlalu sempit untuk menampung makanan. Jika hal ini terjadi, Mums harus segera berkonsultasi dengan dokter karena butuh penanganan medis yang tepat segera.

 

5. Gegar Otak

Kepala anak sering terbentur, terlebih ketika anak sedang berada di fase mulai berdiri dan berjalan. Benturan yang keras dan sering bisa menyebabkan gegar otak, dan salah satu gejala dari gegar otak adalah muntah.

 

Oleh karena itu, jika Mums melihat si Kecil seringkali muntah setelah mengalami benturan, terlebih disertai dengan beberapa gejala berikut, segera konsultasikan dengan dokter. Beberapa gejala lain yang perlu diwaspadai, antara lain:

  • Kehilangan kesadaran
  • Sakit kepala
  • Penglihatan kabur
  • Kesulitan berjalan
  • Linglung
  • Kesulitan bangun

Muntah dan gejala-gejala ini biasanya tidak akan muncul langsung setelah si Kecil terbentur, melainkan sekitar 24 hingga 72 jam setelah kejadian.

 

6. Konsumsi obat-obatan

Jika anak minum obat tertentu saat perut kosong, itu bisa memicunya muntah. Selain itu, beberapa jenis obat juga memiliki efek yang menimbulkan ketidaknyamanan pada perut, sehingga menyebabkan anak muntah. Beberapa obat tersebut, seperti:

  • Kodein
  • Eritromisin
  • Beberapa pil KB
  • Beberapa obat asma, seperti teofilin
  • Besi
  • Parasetamol
  • Ibuprofen

 

7. Mabuk

Menonton film, membaca buku, atau menaiki kendaraan bisa memicu anak mengalami mabuk dan akhirnya muntah. Hal ini disebabkan karena otak menerima sinyal yang berbeda dari beberapa anggota tubuh lain, seperti mata dan telinga.

 

Itulah beberapa kemungkinan penyebab anak muntah tanpa disertai demam. Penting untuk memperhatikan ada atau tidaknya gejala lain yang menyertai untuk membantu dokter mendiagnosis penyebabnya. Segera konsultasikan dengan dokter jika frekuensi muntah si Kecil masih terus berlanjut dan tidak kunjung membaik. (BAG)

 

Baca juga: Memilih Obat Muntah Anak yang Tepat

 

 

Referensi

Pregnancy Birth & Baby. Vomiting in children.

WebMD. Why Is My Child Throwing Up With No Fever?.