Sebagai orang tua, Mums dan Dads perlu memahami bahasa tubuh bayi. Pasalnya, hanya dari bahasa isyarat inilah, Mums dan Dads bisa mengetahui kemauan dan apa yang dirasakan oleh bayi selama ia belum bisa mengutarakannya secara verbal.

 

Nah, berikut ini beberapa bahasa tubuh bayi yang perlu Mums pahami.

 

Bahasa Tubuh Bayi

Sebagai orang tua baru, Mums mungkin akan kesulitan untuk memahami kemauan bayi hanya melalui bahasa tubuhnya. Namun, seiring waktu berjalan, Mums pasti akan mulai memahami setiap arti dari bahasa tubuh yang diutarakan oleh si Kecil.

 

Nah, untuk membantu Mums, berikut beberapa bahasa tubuh bayi yang perlu Mums ketahui dan pahami.

 

1. Melengkungkan badan ke belakang

Bayi yang melengkungkan punggungnya dapat menunjukkan bahwa ia sedang merasa kenyang, mulas,kolik, atau refluks gastrointestinal. Perlu diketahui, sistem pencernaan bayi masih berkembang, sehingga membuat bayi lebih rentan mengalami refluks asam. Melengkungkan punggung ini dilakukan oleh bayi untuk meregangkan perut dan mengurangi ketidaknyamanan tersebut.

 

Jika Mums melihat si Kecil melakukan hal ini saat menyusu, berikan jeda sejenak dan tenangkan dirinya. Beberapa bayi biasanya akan menangis juga ketika melengkungkan badannya karena merasa tidak nyaman. Menggendong dan mengusap lembut pungung bayi dapat membantu meredakan ketidaknyaman yang dirasakannya.

 

Meski begitu, apabila si Kecil sering menangis dan mengalami hal ini, cobalah untuk mengonsultasikannya kepada dokter.

 

2. Menarik telinga

Reaksi ini biasanya muncul ketika si Kecil mulai tumbuh gigi atau ketika mereka menyadari keberadaan telinganya. Kebiasaan menarik telinga juga bisa terjadi ketika si Kecil sedang demam atau pilek, karena ini disebabkan oleh adanya infeksi telinga. Untuk itu, perhatikan gejala-gejala lain, seperti hidung tersumbat atau sulit tidur dan konsultasikan pada dokter. 

 

Jika menarik telinga disebabkan karena si Kecil sedang tumbuh gigi, Mums dapat memberikannya teether untuk meredakan ketidaknyamanan yang dirasakan.

 

Baca juga: Ini 6 Gejala Infeksi Telinga pada Bayi yang Perlu Diwaspadai
 

3. Membenturkan kepala

Beberapa bayi kerap membenturkan kepalanya secara berkali-kali sebagai cara untuk menenangkan diri. Biasanya, ini dilakukan saat bayi hendak tidur. Meskipun kebiasaan ini akan hilang dengan sendirinya ketika anak beranjak besar atau setelah berusia 3 tahun ke atas, tapi membenturkan kepala tentu saja menimbulkan kekhawatiran.

 

Untuk mencegah risiko yang membahayakan si Kecil, pastikan Mums melapisi tembok atau pinggir tempat tidur dengan bantalan empuk.

 

4. Menendang

Menendang terus-menerus bisa menjadi indikasi ketidaknyamanan, terlebih jika disertai dengan tanda lain seperti menangis atau rewel. Ketidaknyamanan tersebut bisa disebabkan oleh popok yang kotor atau perut kembung.

 

Namun, menendang juga bisa menjadi tanda bahwa bayi sedang merasa sangat senang dan antusias dengan apa yang ada di dekatnya. 

 

5. Menekuk lutut

Bayi sering menekuk lututnya ketika ia merasa kembung atau sembelit. Untuk membantu meredakannya, cobalah buat si Kecil bersendawa setiap kali mereka selesai menyusu atau makan. Selain itu, Mums juga bisa memijat lembut are perutnya untuk membantu mengeluarkan gas berlebih di saluran pencernaannya.

 

6. Rewel

Jika bayi tampak begitu rewel setelah pulang dari sebuah acara atau setelah bepergian, bisa jadi hal tersebut disebabkan oleh stimulasi yang berlebihan. Jika ini terjadi, cobalah untuk membawa si Kecil ke tempat yang lebih tenang dan gendong hingga ia lebih tenang. Hindari dulu berinteraksi dengan orang banyak selama beberapa saat.

 

7. Mengisap jari

Mengisap jari merupakan tanda paling umum ketika bayi merasa lapar. Selain itu, kebiasaan ini juga kerap dilakukan oleh bayi sebagai cara untuk menenangkan dan membuat dirinya lebih nyaman.

 

Baca juga: Si Kecil Mengisap Jari, Wajarkah?
 

8. Mengepalkan tangan

Mengepalkan tangan merupakan salah satu refleks primitif bayi. Biasanya, ini akan menghilang saat bayi berusia 5 hingga 6 bulan.

 

Mengepalkan tangan bisa menjadi salah satu tanda yang mengindikasikan bahwa bayi sedang lapar atau merasa stres. Untuk itu, cobalah berikan ia susu atau tenangkan dengan menggendong dan menyetel lagu pengantar tidur.

 

Namun, jika bayi masih mengepalkan tangan setelah usianya lebih dari 6 bulan atau disertai dengan anggota tubuh lain yang kaku, segera konsultasikan pada dokter.

 

9. Kaget

Sangat wajar jika bayi baru lahir sering tampak kaget dan menyentakkan lengannya ketika mendengar suara keras atau tidur. Kondisi ini disebut dengan refleks moro. Refleks ini biasanya akan hilang dengan sendirinya seiring bertambahnya usia bayi. Meski begitu, efek kaget dan menyentakkan tangan bisa terasa melelahkan dan mengganggu kualitas tidur bayi. Jadi, jika ia terbangun atau tampak kaget saat tidur, bantu ia agar dapat tenang dan tidur kembali. Ciptakan juga suasana ruang tidur yang nyaman dan tidak bising.

 

10. Mengucek mata

Mengucek mata bisa menjadi tanda bahwa bayi sudah merasa mengantuk dan ingin segera tidur. Biasanya, ini disertai juga dengan tanda-tanda mengantuk lainnya seperti menguap atau kelopak mata yang terbuka dan tertutup semakin pelan. Jika bayi melakukan ini, segera ajak si Kecil untuk tidur.

 

Selain mengantuk, mengucek mata juga bisa menunjukkan bahwa ada hal yang tidak nyaman yang dirasakan oleh bayi pada matanya, misalnya debu atau serbuk sari. Segera bersihkan matanya menggunakan obat cair khusus agar partikel tidak melukai mata si Kecil.

 

Nah, itulah beberapa bahasa isyarat tubuh yang umum ditunjukkan oleh bayi. Semakin Mums memahami bahasa isyarat ini, semakin mudah pula Mums mengambil tindakan untuk si Kecil. Semoga bermanfaat ya, Mums! (BAG)

 

Baca juga: Waspadai Penyakit Mata pada Bayi Baru Lahir

 

 

Referensi

Mom Junction. 14 Baby Body Language Cues And Their Meaning.

Parenting First Cry. Decoding Baby’s Body Language – What’s Your Child Trying to Say.