Sistem kekebalan tubuh anak belum berkembang sempurna, sehingga ia lebih rentan terserang penyakit. Melihat buah hati tercinta sakit tentunya membuat orang tua merasa frustasi.

 

Di saat seperti ini, Mums mungkin memilih untuk membeli obat di apotek dan mengobati si Kecil berdasarkan saran yang didapat dari internet atau orang-orang terdekat. Padahal, swamedikasi atau mengobati anak-anak tanpa bantuan dokter berpotensi menimbulkan lebih banyak bahaya, lho!

 

Swamedikasi Anak-anak: Kebiasaan yang Berbahaya

Swamedikasi atau pengobatan sendiri adalah pemberian obat atau pengobatan alami tanpa pengawasan profesional. Praktik ini memiliki efek samping yang membahayakan kesehatan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Pada beberapa kasus, pengobatan sendiri bahkan bisa berakibat fatal.

 

Beberapa swamedikasi yang kerap dilakukan orang tua adalah:

  • Mengobati sakit perut sederhana dengan obat penghilang rasa sakit yang salah.
  • Memberikan antibiotik tanpa memeriksakan anak terlebih dahulu ke dokter.

 

Bahaya Swamedikasi pada Anak-anak 

Berikut adalah beberapa bahaya yang dapat ditimbulkan akibat swamedikasi pada anak-anak:

 

1. Resistensi terhadap antibiotik

Antibiotik hanya boleh diberikan di bawah pengawasan dokter. Jika Mums sembarangan memberikan antibitok kepada anak, ia dapat mengembangkan resistensi terhadap antibiotik. Artinya, di masa depan, pemberian antibiotik tidak lagi efektif untuk mengobati penyakitnya.

 

Terkadang, masalah pencernaan, masalah pernapasan, dan demam memerlukan antibiotik. Namun, sekitar 85% penyakit disebabkan oleh infeksi virus, sehingga tidak memerlukan pemberian antibiotik.

 

2. Keracunan

Pemberian obat dan dosis yang salah bisa sangat berbahaya. Banyak faktor untuk menentukan dosis yang tepat. Misalnya, berat badan dan tinggi badan anak.

 

Jika dosisnya terlalu rendah, maka kemungkinan obat tidak efektif dalam mengatasi gejala anak. Di sisi lain, jika dosisnya terlalu tinggi, anak dapat mengalami keracunan yang dapat membahayakan nyawa.

 

3. Efek samping pengobatan

Pemberian obat tanpa pengawasan dokter dapat membawa efek samping yang serius. Umumnya, yang terjadi adalah diare, ruam kulit, kesulitan bernapas, kelelahan, keracunan, muntah, dan alergi parah, bahkan dapat menyebabkan kematian. 

 

4. Keterlambatan diagnosis

Saat langsung memberikan obat tanpa evaluasi apa pun, artinya orang tua menunda membawa anak ke dokter. Ini selanjutnya membuat Mums melewatkan diagnosis. Obat itu dapat menutupi patologi yang lebih serius dan menunda diagnosis ataupun pengobatan yang tepat. 

 

5. Kerusakan organ akibat overdosis jangka panjang

Orang tua yang mengobati anak sendiri lebih mungkin melakukan kesalahan saat memberikan dosis. Baik secara berlebihan atau lebih kecil dari yang semestinya. 

 

Overdosis dapat memberikan efek samping, baik dalam jangka pendek maupun panjang. Efek samping jangka pendek bisa berupa muntah, diare, reaksi alergi, kejang, gatal, dan sebagainya. Sedangkan, reaksi jangka panjang dapat berupa:

  • parasetamol: kerusakan hati dan gagal hati;
  • obat antiinflamasi nonsteroid: perdarahan lambung;
  • alkohol: kerusakan hati dan perdarahan lambung.

 

Tips Aman Memberikan Obat pada Anak-anak

  • Ketahui berapa berat anak dan baca petunjuk dengan benar. Jika ada yang membingungkan, tanyakan kepada apoteker.
  • Idealnya, gunakan cangkir, jarum suntik, sendok, atau penetes yang disertakan dengan obat.
  • Jangan berikan aspirin kepada anak di bawah usia 12 tahun karena meningkatkan risiko mengembangkan Sindrom Reyes.
  • Obat-obatan dewasa tidak boleh diberikan kepada anak-anak.
  • Simpan semua obat dalam kemasan dan wadah aslinya.
  • Cari tahu vitamin, suplemen, makanan, atau minuman apa yang tidak boleh dikonsumsi bersamaan dengan obat anak.

 

Sayangnya, swamedikasi pada anak-anak adalah praktik yang sangat umum terjadi Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mewaspadai bahaya dari masalah ini. Jika anak menunjukkan gejala tidak sehat, segera bawa ke dokter dan pastikan Mums hanya melakukan apa yang diperintahkan oleh dokter. (AS)

 

Referensi

https://youaremom.com/health/self-medicating-children/

https://tipsdemadre.com/en/self-medication-to-children-dangers-and-consequences-in-your-child/

https://www.news24.com/parent/family/health/ever-wondered-about-the-risks-of-self-medicating-a-sick-child-20170407