Anda suka menonton film, talkshow, atau acara musik di televisi? Jika ya, berapa lama dalam sehari Anda menghabiskan waktu di depan layar televisi? Sama seperti duduk terlalu lama di depan laptop atau komputer, kebiasaan menonton televisi yang berlebihan juga bisa berisiko terserang penyakit dan gangguan kesehatan. Salah satu dampak buruk menonton tv yang harus Anda khawatirkan adalah keadaan organ paru-paru. Studi terbaru menemukan fakta yang cukup mengejutkan, di mana posisi tubuh yang tidak berganti-ganti selama menonton televisi ternyata dapat memicu peningkatan potensi seseorang meninggal akibat pembekuan darah di paru-paru. Bagaimana bisa? Simak penjelasannya dalam artikel di bawah ini!

Televisi dan Pembekuan Darah

Temuan yang telah dibukukan dalam jurnal “Circualtion” ini telah mengawali penelitiannya dengan melakukan uji hipotesis pada tahun 1988 hingga 1990. Saat itu, para peneliti mengumpulkan 86.000 orang dewasa dan menanyakan seputar jangka waktu yang dihabiskan saat menonton televisi. Hasilnya? Diketahui sudah terdapat 59 orang sampai saat ini yang telah meninggal akibat pembekuan darah di paru-paru. Mengejutkan bukan? Rata-rata mereka yang meninggal tersebut sering menghabiskan lebih dari 5 jam untuk menonton televisi. Ketika diteliti, terbukti jika orang yang mengonsumsi tayangan televisi lebih dari 5 jam sehari meningkatkan risiko pembekuan darah atau emboli paru (pulmonary embolism) sebanyak 2,5 kali lipat. Hal ini tentu berlainan dengan mereka yang hanya menghabiskan setengah jam atau kurang. Bagaimana dengan Anda yang menonton selama 2 hingga 5 jam setiap hari? Sayangnya, Anda juga bisa berpotensi menderita penyakit pembekuan di bagian paru-paru ini sebesar 70 persen. Intinya, ketika seseorang menghabiskan waktu selama 2 jam per hari untuk melihat program televisi, peningkatan risiko emboli paru yang dapat terjadi adalah 40 persen. Menurut peneliti, gangguan kesehatan ini lebih sering terjadi pada penduduk di negara-negara barat daripada daerah Asia seperti Jepang. Walaupun begitu, semua orang dari berbagai negara tetap memiliki kemungkinan yang sama untuk mengalami pembekuan darah ini. Risikonya akan semakin bertambah seiring dengan buruknya gaya hidup dan kurangnya aktivitas yang menunjang kesehatan Anda.

Jangan Duduk Terlalu Lama

Emboli paru telah menjadi salah satu penyebab kematian di beberapa negara. Budaya negara dan gaya hidup yang buruk turut menjadi faktor pendukung yang dapat mempercepat timbulnya pembekuan darah. Dalam beberapa kasus, penyakit ini tidak mendapatkan diagnosa dari dokter. Namun, terdapat beberapa gejala yang perlu Anda perhatikan dari gangguan ini, seperti rasa nyeri dan sakit yang berkepanjangan di bagian dada serta sesak napas. Gejala ini juga seringkali disalahartikan sebagai  penyakit jantung. “Setelah berjam-jam dengan posisi tubuh yang sama, lakukanlah stretching dan gerakan tubuh dengan berjalan atau berlari di tempat selama 5 hingga 10 menit”, ujar Hiroyasu Iso, professor kesehatan publik dari Universitas Osaka, Jepang. Ia juga menambahkan solusi untuk meminum banyak air selama menonton televisi agar dapat mengurangi risiko dampak buruk menonton tv. Beberapa masalah seperti obesitas juga dapat diselesaikan jika Anda mengonsumsi air yang cukup. Penelitian ini belum termasuk risiko yang bisa timbul dari kebiasaan Anda berjam-jam menghabiskan waktu menggunakan smartphone atau tablet. Peneliti berharap akan adanya studi lebih lanjut terkait pengaruh teknologi baru dan risiko emboli paru yang dapat terjadi. Well, kita tunggu saja hasilnya! Jangan lupa untuk mengikuti saran professor Iso di atas ya!