Pernah merasa pekerjaan kantor sudah menyita waktu Kamu terlalu banyak? Para ahli dan dokter mengatakan, jam kerja antara 40–50 jam per minggu sudah lebih dari cukup untuk kebanyakan orang. Pasalnya, waktu kerja yang terlalu banyak bisa membuat stres, bahkan memengaruhi kesehatan Kamu. Belum lagi adanya faktor-faktor lain, seperti tanggung jawab di luar pekerjaan, lingkungan kerja, dan kepuasan terhadap pekerjaan yang Kamu lakukan.

 

Maka dari itu, Kamu harus bisa mendeteksi ketika pekerjaan sudah terlalu menyita waktu dan tenaga Kamu, supaya tidak berdampak negatif terhadap kesehatan Kamu. Artikel ini akan membahas sejumlah pertanda Kamu sudah terlalu banyak bekerja.

 

Beralih ke Alkohol

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa kebanyakan pekerja yang bekerja lebih dari 40 jam per minggu lebih sering minum alkohol. Rata-rata frekuensi mereka mengonsumsi alkohol yaitu sekitar 14 gelas untuk wanita dan 21 gelas untuk pria per minggunya.

 

Kebanyakan pekerja yang kerap mengonsumsi alkohol mengaku bahwa minuman tersebut dapat memberikan mereka rasa rileks di tengah kesibukan bekerja. Padahal, mengonsumsi alkohol secara berlebihan tidak baik untuk kesehatan Kamu.

Baca juga: Mana yang Sehat, Bekerja di Kantor atau di Rumah?

 

Sebagai tips untuk memperoleh rasa rileks setelah bekerja, terutama kalau pekerjaan yang Kamu geluti menuntut Kamu untuk terus berhadapan dengan komputer, jangan gunakan komputer setelah pulang bekerja. Kamu bisa mendengarkan musik atau menonton film supaya lebih rileks.

 

Produktivitas Kerja Stagnan

Kalau Kamu sering menambah jam kerja tanpa hasil yang signifikan, kemungkinan besar jam kerja yang terlalu lama itulah yang menurunkan produktivitas Kamu. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang-orang yang bekerja 70 jam per minggu tidak menghasilkan hasil kerja yang lebih baik daripada mereka yang bekerja 56 jam per minggu.

 

Sebagai tips, jangan mencoba menyelesaikan semua pekerjaan secara bersamaan. Lebih baik, Kamu mengatur waktu dan menentukan pekerjaan mana yang lebih penting, sehingga Kamu bisa mengerjakan yang lain di kemudian hari. Dengan begitu, Kamu bisa lebih efisien serta tetap mempertahankan produktivitas.

 

Kurang Tidur 

Kalau pekerjaan Kamu sampai menyita waktu tidur di malam hari, maka kemungkinan besar Kamu akan merasa lelah keesokan harinya. Kurang tidur tidak hanya membuat Kamu merasa lelah, namun juga menurunkan produktivitas bahkan meningkatkan risiko terkena penyakit kroni, seperti diabetes tipe 2 dan penyakit lever.

 

Sebagai tips, waktu ideal untuk beristirahat bagi pekerja adalah sekitar 17 menit. Jadi kalau Kamu mengantuk di siang hari, manfaatkan waktu 17 menit itu untuk berjalan-jalan di sekitar kantor, mengobrol dengan teman, atau melakukan olahraga ringan.

 

Selalu Merasa Sedih dan Galau

Bekerja terlalu banyak bisa berdampak pada kesehatan mental Kamu. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa pekerja yang bekerja hingga 11 jam per hari memiliki risiko yang lebih tinggi terkena depresi daripada mereka yang bekerja hanya 7-8 jam saja. Sebagai tips bagi Kamu yang depresi akibat terlalu sibuk, cobalah bermeditasi atau menghubungi terapis.

 

Lever Bekerja Terlalu Keras

Tanda-tandanya mungkin sulit untuk dilihat, namun stres karena terlalu banyak bekerja memicu tubuh mengeluarkan homon kortisol, yang diproduksi oleh lever. Hal tersebut bisa meningkatkan risiko Kamu terkena stroke, penyakit arteri koroner, diabetes tipe 2, dan kanker.

 

Sebagai tips, saat bekerja jangan selalu duduk. Cobalah sering-sering berdiri atau berjalan, baik ke toilet maupun untuk mengambil air minum. Saat makan siang, usahakan makan di luar, bukan di meja kantor. Dengan begitu, sistem peredaran darah Kamu juga tetap berjalan lancar.

Baca juga: Perlengkapan Memerah ASI yang Wajib Dimiliki Ibu Bekerja

 

Nyeri Punggung dan Leher

Sebuah penelitian menemukan bahwa semakin lama jam kerja seseorang, maka semakin tinggi pula risiko mereka terkena nyeri punggung. Untuk wanita, nyerinya kebanyakan terasa di leher. Sementara untuk pria, nyerinya kebanyakan dirasakan pada punggung. Hal tersebut juga merupakan pertanda umum dari stres yang disebabkan oleh ketegangan otot.

 

Sebagai tips, kalau nyeri dan stres yang Kamu rasakan sangat mengganggu, maka hubungi dokter atau terapis. Pasalnya, nyeri punggung ataupun sulit tidur bukanlah hal yang normal.

 

Asmara Merenggang

Stres, kelelahan, dan depresi yang Kamu rasakan akibat terlalu banyak bekerja akan berdampak negatif bagi hubungan Kamu dan pasangan. Sebagai tips, cobalah atur waktu lebih baik supaya Kamu bisa tetap memiliki waktu untuk beristirahat dan berhubungan seks dengan pasangan.

 

Faktor-faktor di atas bisa menjadi pertanda bahwa Kamu sudah terlalu banyak bekerja. Kalau dibiarkan begitu saja, Kamu bisa terserang penyakit. Lebih baik, konsultasikan dengan bos atau atasan Kamu.

 

Kamu bisa mengatakan bahwa jam kerja yang terlalu berlebihan sudah memberikan dampak negatif pada kesehatan dan membuat pekerjaan Kamu semakin tidak efisien. Dengan begitu, Kamu dan atasan bisa memutuskan jalan terbaik yang bisa diambil agar perusahaan tetap untung dan Kamu tetap produktif dalam mengerjakan pekerjaan kantor. (UH/AS)

Baca juga: Tipe-tipe Rekan Kerja yang Menyebalkan dan Trik Menghadapinya!