Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan anak tentunya membuat air susu ibu alias ASI menjadi ‘makanan’ yang wajib tersedia bagi bayi. Lalu bagaimana dengan ibu bekerja yang tidak bisa menyusui langsung bayinya selama bekerja?

 

Sudah bukan rahasia umum lagi jika saat ini pemberian ASI eksklusif juga dapat dilakukan oleh para ibu yang bekerja. Ya, dengan adanya berbagai macam alat bantu, Mums yang setiap hari bekerja di luar rumah dapat memerah ASI-nya, lalu disimpan untuk diberikan kepada buah hati di rumah.

 

Saya termasuk golongan di atas, yang setiap hari melakukan perah ASI di kantor, kemudian membawanya pulang sebagai oleh-oleh untuk bayi tersayang. Berkaitan dengan kegiatan memerah ASI, tentunya ada beberapa alat dan perlengkapan yang sebaiknya dipersiapkan, agar kegiatan perah ASI dapat berlangsung dengan nyaman!

 

1. Pompa ASI

Berbagai cara dapat Mums pilih untuk memerah ASI, tergantung pada kenyamanan Mums sendiri. Ada ibu yang memilih untuk memerah menggunakan tangan langsung, ada pula yang lebih nyaman memerah menggunakan pompa ASI. Di pasaran sendiri tersedia 2 jenis pompa, yakni pompa manual dan elektrik. Lagi-lagi, pilihan yang akan Mums gunakan tergantung pada kenyamanan.

Baca juga: ASI dan 10 Fakta Ajaibnya

 

Jangan lupa siapkan pompa ASI beserta seluruh perlengkapannya sebelum memerah. Peralatan seperti botol tampung dan corong membutuhkan sterilisasi terlebih dahulu, jadi pastikan Mums melakukan sterilisasi sebelum mulai memerah. Jika lebih memilih menggunakan pompa ASI elektrik, selalu ingat untuk membawa adaptor ataupun baterai cadangan, terutama saat bepergian, ya!

 

2. Wadah penampung ASI perah

Setelah memerah, tentunya Mums membutuhkan wadah untuk menampung ASI. Secara umum, ada 2 jenis wadah penampung ASI perah yang dijual di pasaran, yakni botol kaca dan plastik khusus ASI perah.

 

Botol kaca sebagai wadah penyimpanan ASI perah memiliki kelebihan, yaitu materialnya tebal sehingga lebih aman. Tidak seperti plastik yang memiliki kemungkinan untuk robek. Selain itu, penggunaan botol kaca juga terhitung lebih hemat karena dapat dipakai berulang kali. Tidak seperti wadah plastik yang bersifat single use only alias sekali pakai. Namun, kekurangan botol kaca adalah bobotnya cukup berat sehingga kurang nyaman dibawa bepergian, serta harus disterilisasi terlebih dahulu.

Baca juga: Waspada, 8 Hal Ini Mengakibatkan Diare pada Bayi!

 

Saya sendiri jika sedang memerah ASI, terutama di kantor, lebih memilih menggunakan plastik penyimpan ASI demi alasan kepraktisan. Bentuknya lebih compact serta sudah pre-sterilizedSebaiknya ASI perah disimpan dalam jumlah 1 porsi minum bayi per wadah. Sehingga, siapkan wadah penampung ASI dalam jumlah yang cukup ya, Mums!

 

3. Cooler bag dan icepack

Jika Mums memerah ASI di rumah, tentunya mudah untuk segera menyimpan hasil ASI perah di kulkas atau freezer. Namun jika pemerahan dilakukan di kantor atau saat bepergian keluar rumah, Mums butuh alat agar ASI tetap terjaga dengan baik kondisinya. Nah, cooler bag berisi ice pack bisa menjadi pilihan untuk Mums.

 

Berdasarkan beberapa referensi, ASI perah yang disimpan dalam cooler bag dapat bertahan selama 24 jam. Ini jauh lebih menguntungkan dibandingkan menyimpan ASI perah di suhu ruang, karena hanya dapat bertahan 6 jam saja. Saat ini sudah banyak sekali tersedia cooler bag untuk penyimpanan ASI perah dengan desain yang cantik, sehingga Moms tetap bisa bergaya kala membawa tas tersebut saat bepergian!

 

4. Nursing apron

Idealnya, memerah ASI dilakukan di ruangan khusus menyusui, sehingga Mums mendapatkan privasi dan kenyamanan selama melakukannya. Namun ada kalanya Mums berada di lingkungan tanpa fasilitas tersebut, padahal sudah waktunya memerah ASI.

 

Nursing apron alias celemek menyusui dapat membantu Moms menutupi daerah dada selama memerah ASI. Jadi Mums lebih nyaman, meskipun tidak berada di ruang khusus menyusui. Saya pernah terpaksa memerah ASI di suatu rumah makan, karena saat itu payudara saya sudah terasa sakit sekali akibat ASI yang belum dikeluarkan. Padahal, di tempat itu tidak tersedia ruang menyusui. Karena itulah, nursing apron menjadi penyelamat saya. Saya tenang saja memerah di sana!

 

5. Foto anak dan playlist musik yang menenangkan

Mums pasti sudah paham sekali jika produksi ASI sangat ditentukan oleh kondisi emosional kita sebagai ibu. Tidak sedikit kasus ibu menyusui yang tersendat produksi ASI-nya dikarenakan ibu tersebut berada dalam kondisi stres.

 

Pada workshop Hypnobreastfeeding yang diadakan oleh GueSehat baru-baru ini, ibu Fonda Kuswandi sebagai konsultan laktasi menganjurkan kita melihat foto anak saat sedang memerah ASI, agar menjadi lebih rileks. Terlebih bagi Mums yang bekerja, mungkin saat sedang memerah ASI di kantor pada saat jam kerja, pikiran Mums masih bercabang antara pekerjaan dan anak di rumah. Agar produksi ASI tidak terganggu, cobalah lihat foto anak tersayang atau dengarkan musik yang bersifat relaksasi. Diharapkan, produksi ASI tetap lancar dan dapat mencukupi kebutuhan buah hati tersayang!

 

Itulah 5 alat dan perlengkapan yang sebaiknya Mums siapkan saat memerah ASI. Mulai dari perlengkapan utama seperti pompa dan wadah penampung, hingga perlengkapan penunjang namun tak kalah penting, seperti cooler bag dan ice pack serta nursing apron. Selamat mengASIhi!

 

Baca juga: Tidak Hanya untuk Bayi, ASI Juga Bermanfaat untuk Ibu, Lho!