Zaman sekarang, peran ayah sebagai pencari nafkah sudah banyak berubah. Para ibu, yang dulu perannya hanya terbatas sebagai ibu rumah tangga, kini juga banyak membantu memperkuat pilar finansial rumah tangga sebagai working moms, atau ibu bekerja. Selain berdampak pada ekonomi keluarga, ternyata ibu yang bekerja juga berdampak pada berbagai aspek kehidupan anak juga, lh0. Apabila selama ini banyak ibu yang ragu meninggalkan anak untuk bekerja karena khawatir akan berdampak pada perkembangannya. Lebih baik pertimbangkan ulang ya. Karena sebenarnya, tidak ada bukti yang menunjukkan dampak negatif dari ibu yang bekerja terhadap anak. Sebaliknya, justru ibu yang bekerja memiliki berbagai manfaat dan dampak positif bagi anak.

 

Data penelitian dari International Social Survey Program yang melibatkan 50.000 orang dewasa dari 25 negara berkembang menunjukkan bahwa peran ibu yang bekerja memiliki pengaruh bagi kehidupan anak ketika dewasa. Anak perempuan dari ibu yang bekerja menyelesaikan pendidikan formal dengan lebih baik dan cenderung ditempatkan pada posisi senior dengan penghasilan lebih tinggi ketika bekerja. Secara mengejutkan, anak perempuan yang memiliki ibu bekerja memiliki penghasilan hingga 23% lebih tinggi dibanding mereka yang dibesarkan oleh stay-at-home moms. Sedangkan untuk anak laki-laki, walaupun tidak memengaruhi karier secara langsung, tetapi mereka akan menghabiskan waktu hingga 17 menit lebih banyak dalam melakukan pekerjaan rumah dan merawat anak.

 

Itu dampaknya ketika anak sudah dewasa, tetapi bagaimana dengan para working moms dengan anak yang masih kecil? Ada juga manfaat positifnya, lho moms. Analisis dari 69 studi selama 50 tahun terakhir menunjukkan anak dari ibu yang bekerja tidak memiliki masalah sosial, perilaku, serta masalah belajar, malah sebaliknya, mereka cenderung memiliki pencapaian yang lebih tinggi dan memiliki tingkat depresi dan kecemasan yang lebih rendah.

 

Kualitas vs Kuantitas

Dibanding ibu yang bekerja, stay-at-home mom memang memiliki waktu lebih banyak bersama anak. Tapi jangan bersedih dulu ya moms, bukan berarti para working moms memiliki kekurangan karena tidak bisa menghabiskan waktu menemani sang Anak bermain dan belajar. Para ibu yang menghabiskan banyak waktu dengan anaknya belum tentu menciptakan ikatan yang lebih baik dibanding ibu yang bekerja, menurut The Committee on Integrating the Science of Early Childhood Development. Orang tua yang bekerja juga memiliki kesempatan yang sama seperti orang tua yang tidak bekerja untuk menciptakan ikatan dengan buah hati, jika berkomitmen pada perkembangan si Kecil dan menghabiskan waktu yang berkualitas dengan keluarga.

 

Menjadi role model yang baik

Dilansir dari HealthyChildren.org, anak-anak, terutama anak perempuan, dapat menjadikan sosok ibu yang bekerja sebagai role model mereka, serta menyadarkan mereka bahwa wanita juga memiliki pilihan karier yang beragam.

 

Day care/child care dapat mengembangkan sifat positif anak

Siapa bilang tempat penitipan anak atau day care/child care tidak berguna bagi anak? Dibandingkan dengan aktivitas yang tidak teratur dirumah bersama dengan babysitter, day care dapat menjadi pilihan yang patut dipertimbangkan untuk anak dengan ibu yang bekerja. Selain membantu anak belajar dan bersosialisasi, ternyata day care juga dihubungkan dengan perkembangan sifat positif dalam area kognitif, sosial, dan emosional menurut Cornell University's Cooperative Extension. Child care juga berguna untuk mempersiapkan anak sebelum memulai sekolah, baik secara sosial maupun intelektual.



Cukup mengejutkan bukan? Ternyata para ibu yang selama ini bekerja tidak perlu khawatir apabila pekerjaannya dapat mengganggu hubungan dengan anak. Dengan quality time yang cukup, para working moms juga bisa kok mengikuti dan mendampingi tumbuh kembang si Kecil.