Dalam lingkungan kerja, rekan di kantor umumnya selalu dianggap sebagai teman seperjuangan untuk menyelesaikan tugas dan mencapai target. Di sini, Kamu pasti menemui beragam individu dengan berbagai karakter, latar belakang, juga motivasi.

 

Syukuri ya kalau lingkungan kerjamu kondusif dan dilingkupi oleh orang-orang yang optimis dengan kepribadian yang asyik. Sebab, ada kalanya Kamu juga tidak bisa menghindari sifat-sifat yang kurang profesional dari rekan di tempatmu bekerja.

 

Rekan kerja dengan karakter mengusik dapat menimbun kesal. Tahapannya pun beragam, bisa dimulai dari rasa jengkel yang wajar hingga benci skala abnormal. Yuk, cari cara untuk mengatasinya jika sudah semakin mengganggu. Karena ketidaknyamanan antarpersonal ini dapat mengubah kinerja, kesehatan, dan motivasi pertemananmu.

 

Agar dapat menyikapinya dengan tepat, ada baiknya Kamu mencermati tipe-tipe rekan kerja yang kurang baik serta permasalahan seperti apa yang rentan terjadi dengan mereka. Berikut penjabarannya, seperti dilansir dari fastcompany.com.

Baca juga: Beberapa Pekerjaan dengan Risiko Kesehatannya

 

Si Sulit Pengambil Keputusan

Rekan kerja tipe ini biasanya membutuhkan waktu berhari-hari hanya untuk mengambil sebuah keputusan. Dan setelah mengambil keputusan, mereka biasanya akan mempertimbangkan lagi keputusannya tersebut. Ketika segala hal menjadi buruk akibat keragu-raguannya tersebut, mereka akan lepas tanggung jawab dan menyatakan hal itu bukan kesalahannya.

 

Trik menyikapi:

Tetapkan batasan waktu untuk rekan kerja tersebut mengenai kapan ia harus memberikan keputusan. Minta ia berjanji untuk menerima keputusan lain jika belum juga memberikan jawaban.

 

Si Super Kompetitif

Tidak peduli apapun situasinya, tipe rekan kerja yang satu ini akan terus berusaha agar dirinya menang. Rekan kerja dengan karakter semacam ini sepertinya menikmati kesenangan selama ia bisa mengalahkan orang lain.

 

Trik menyikapi:

Beranikan diri untuk memberitahunya bahwa keberhasilan bersama jauh lebih penting daripada sukses sendirian saja. Ajak ia mengerti, keuntungan dari bekerja sebagai tim tidak ternilai jika dibandingkan bekerja sendiri.

 

Si Ratu Drama

Semua orang mungkin sepakat ya, rekan kerja yang begitu gemar membesar-besarkan secuil masalah memang menyebalkan tak terkira. Rekan yang satu ini tipikal individu yang kerap menyela berbagai argumen dengan penuh emosi dan intonasi yang tidak pernah santai. Dalam beberapa situasi, seorang drama queen tak jarang berusaha mengambil perhatian dari atasan, bahkan tak segan menjatuhkan karyawan lain. 

 

Trik menyikapi:

Katakan bahwa tidak ada yang bisa memaklumi, apalagi menyukai tabiatnya. Berikanlah saran agar ia mengubah sikap. Jika ia tetap bertingkah seperti itu, katakan bahwa tidak akan ada lagi yang betah berteman apalagi menawarkan proyek besar kepadanya.

 

Si Panik

Pegawai dengan tipe ini tidak terbiasa dengan kondisi krisis, sehingga tidak bisa mudah mengatasi hal genting. Orang-orang dengan tipikal the panic button biasanya tampak tenang sepanjang hari, hingga semuanya berbeda saat masalah datang menghampiri. Pada beberapa kasus, ia tidak hanya panik, melainkan juga tidak bisa diam.

 

Trik menyikapi:

Saat ada masalah pekerjaan yang sudah Kamu ketahui terlebih dulu, ada baiknya Kamu memberitahukannya kepada rekan kerja yang suka panik. Jangan lupa menyertakan saran tentang bagaimana dia harus bertindak agar tidak panik. 

Baca juga: Lakukan Cara Ini Agar Tetap Sehat di Kantor

 

Si Pengeluh

Tidak ada satu pun yang menarik bagi si Tukang Mengeluh. Ia akan bilang pekerjaannya sulit, bosnya tidak simpatik, fasilitas kantor tidak memadai, serta rentetan rincian kehidupan pribadinya pun penuh celah.

 

Trik menyikapi:

Jangan merespons keluhannya dengan keluhan, apalagi rasa kasihan. Tanggapan demikian hanya akan menstimulasi semangatnya untuk semakin mengeluh. Bersikap netral saja saat menyimak keluhannya. Kemudian, arahkan ia agar melakukan sesuatu untuk menyelesaikan masalahnya sendiri.

 

Si Sok Jenius

Inilah tipikal pekerja yang berbicara besar. Ia senang mendongeng tentang berbagai hal fantastis yang pernah dilakukan di masa lalu. Daftar mengagumkan yang ia rencanakan di masa depan pun kerap ia ceritakan. Sayang sekali, apa yang ia katakan terkadang tidak sesuai dengan realita.

 

Trik menyikapi:

Buat ia sadar bahwa menunjukkan kinerja dengan disiplin dan tindakan jauh lebih nyata daripada setumpuk kata-kata. Bungkam mulut besarnya dengan memperlihatkan hal-hal yang dianggapnya hanya ia yang bisa melakukannya.

 

Si Gunung Berapi

Karyawan yang sifatnya meledak-ledak seperti petasan ini bisa membuat suasana kerja menjadi tidak sehat. Pasalnya, orang-orang akan melihatnya marah ketika terjadi hal yang tidak sesuai dengan harapannya. Ia berteriak ketika rapat, membentak di telepon, bahkan tak segan menunjuk muka judes kepada rekan kerja. Kendati beberapa waktu berselang ia akan berinisiatif untuk meminta maaf, tetap saja rasanya makan hati sekali berurusan dengan rekan kerja seperti ini.

 

Trik menyikapi:

Tanggapi sikap marah-marahnya dengan kepala dingin. Namun, camkan kepadanya bahwa tidak ada yang menyukai sifat tidak kompeten seperti itu. Ia masih senang meledak-ledak? Tinggalkan saja, karena jika tidak ada penonton, amarah justru hanya akan membuatnya malu.

 

Tipikal rekan kerja seperti di atas memang menyebalkan, ya? Namun, jangan sikapi ketidaksesuaian karakter mereka sebagai masalah pribadi. Perlakukan rekan kerja yang menyulitkan dengan cara tepat. Kamu pun akan belajar banyak tentang people management.

 

Sebagaimana dikemukakan oleh Gary S. Topchik, penulis Managing Workplace Negativitylangkah pertama yang dapat dilakukan untuk mengenali perilaku negatif di tempat kerja adalah mencari tahu penyebabnya. Lalu, bantu individu yang bersangkutan untuk mengatasi atau mengubah sikap tersebut. Ingatlah, meski ada karakter yang negatif, pasti ada jauh lebih banyak karakter positif di kantor, seperti si Inovator, si Integrator, Si Pencari Jalan, Si Kreatif, Si Pemikir, dan Si Mentor, yang layak Kamu jadikan teman.

Baca Juga : 12 Cara Untuk Enjoy di Tempat Kerja