Para pekerja kantoran akan menghabiskan sebagian besar waktu mereka di kantor. Anggap saja sehari 9 jam di kantor, berarti dalam seminggu mereka menghabiskan 45 jam di tempat kerja. Bukan waktu yang sebentar bukan? Dengan sebagian besar waktu yang dihabiskan di kantor, tentunya suasana dan lingkungan kantor akan berperan pada kesehatan fisik dan kesehatan mental para karyawan. Berikut beberapa faktor lingkungan tempat kerja yang berpengaruh pada kesehatan.

Ruang kerja terbuka vs ruang kerja tertutup


Banyak kantor mengadaptasi ruang kerja yang terbuka, di mana dalam 1 lantai tidak ada sekat ataupun pembatas antar karyawan. Dengan layout kerja seperti ini, kelebihannya, yaitu para karyawan dapat berkomunikasi dengan mudah. Tetapi, ruangan seperti ini berkontribusi pada lebih banyak aspek negatif, seperti karwayan lebih rentan memiliki 62% jumlah absen yang lebih banyak. Christina Bodin Danielsson, bersama dengan timnya dari Stockholm University menemukan bahwa karyawan yang bekerja di ruangan terbuka lebih rentan untuk tertular penyakit. Faktor lain yang berkontribusi pada faktor kesehatan pekerja di ruangan jenis ini yaitu ekspos terhadap suara dan kurangnya kontrol pribadi, yang dapat menyebabkan karyawan menjadi kurang produktif karena hilang konsentrasi.

Siapa yang lebih bahagia?


Studi oleh Jungsoo Kim and Richard de Dear menganalisis 42.764 responden yang bekera di ruangan terutup privat, ruang tertutup berkelompok, dan ruang terbuka. Penelitian ini menemukan bahwa gangguan umum yang dirasakan oleh orang dengan lingkungan kerja terbuka, yaitu suara dan masalah privasi. Walaupun ruang bekerja yang terbuka memungkinkan komunikasi yang lebih mudah, tetapi kepuasan komunikasi ini tidak sebanding dengan dampak negatif kebisingan dan masalah privasi yang dialami. Orang yang bekerja di ruang kantor privat ternyata merasa lebih puas dan bahagia akan proses interaksi antar karyawan dibanding orang yang bekerja di ruang terbuka. STudi lain mengungkapkan bahwa orang yang bekerja di ruag terbuka ternyata mengalami level stress yang lebih tinggi dan konsentrasi dan motivasi yang lebih rendah.

Penerangan juga berpengaruh


Apakah Kamu bekerja di ruangan dengan pencahayaan yang cukup? Atau malah di ruangan dengan pencahayaan seadanya? Studi dalam Journal of Consumer Psychology menemukan bahwa pencahayaan yang terang dapat memberikan kehangatan dan meningkatkan reaksi karyawan, dalam hal positif maupun negatif, serta mempengaruhi pengambilan keputusan. Studi tersebut juga menemukan bahwa meminimalkan cahaya saat meeting dapat menenangkan emosi, sedangkan memasang cahaya yang terang dapat membantu orang untuk mempengaruhi opini orang lain.

Bekerja = duduk


Dalam melakukan pekerjaan di kantor, tentunya Kamu akan menghabiskan waktu duduk berlama-lama di depan komputer. Penelitian telah menghubungkan kurangnya bergerak (seperti duduk) dapat meningkatkan risiko diabetes dan penyakit kardiovaskular. Duduk yang terlalu lama juga berhubungan dengan sakit dan nyeri, ditambah dengan pandangan komputer yang dapat menyebabkan masalah penglihatan dan sakit kepala.

 

Untuk meminimalkan berbagai risiko kesehatan di atas, yang bisa Kamu lakukan, yaitu menjaga gaya hidup sehat dan hindari stres. Lakukan pemanasan ringan ketika bagian punggung mulai terasa sakit karena terlalu lama duduk, serta jaga kesehatan dan daya tahan tubuh agar tidak mudah tertular penyakit, terutama Kamu yang bekerja di ruang kerja terbuka.