Beberapa orang sering menganggap bahwa khawatir dan cemas merupakan kondisi yang sama. Padahal, meski kedua kondisi ini sama-sama bisa membuat pengidapnya merasa frustasi, nyatanya khawatir dan cemas itu berbeda lho, Gengs. Nah, kira-kira apa sih beda khawatir dan cemas ini? Yuk, cari tahu berikut ini!

 

Apa Saja Beda Khawatir dan Cemas?

Pada dasarnya, khawatir merupakan bagian dari kecemasan. Tidak heran jika keduanya bisa sama-sama membuat frustasi pengidapnya. Namun, berikut ini ada beberapa hal yang menunjukkan beda khawatir dan cemas.

 

1. Saat khawatir, seseorang masih bisa mengontrol intensitas dan durasi kekhawatirannya. Sedangkan, pada orang yang mengalami kecemasan, hal ini akan terasa sangat sulit.

Hampir setiap orang pernah merasa khawatir. Dan menurut psikolog klinis Danielle Forshee, Psy.D, seseorang yang merasa khawatir masih bisa mengendalikan intensitas dan lamanya pikiran khawatir mereka.

"Misalnya, seseorang yang khawatir masih bisa mengalihkan diri mereka ke beberapa tugas lain dan melupakan pemicu pikiran khawatir mereka," jelas Forshee. Tetapi, seseorang yang mengalami kecemasan mungkin akan berjuang dengan keras untuk mengalihkan perhatian mereka dari aktivitas yang satu ke aktivitas lainnya dan berujung pada perasaan khawatir yang semakin menjadi-jadi.

 

2. Kekhawatiran dapat menyebabkan ketegangan fisik ringan dan sementara. Sedangkan, kecemasan dapat menyebabkan reaksi fisik yang lebih hebat.

Saat seseorang khawatir, ia mungkin akan merasakan ketegangan fisik pada anggota tubuhnya, tapi kondisi ini tidak akan berlangsung lama. Sedangkan, seseorang yang mengalami kecemasan bisa merasakan ketegangan fisik yang lebih hebat dan lebih intens seperti sakit kepala, sesak napas, dan gemetar.

 

Baca juga: Gangguan Kecemasan Dapat Berdampak ke Masalah Fisik Juga!

 

3. Kekhawatiran biasanya mengarah pada pemikiran yang sudah ada, sedangkan kecemasan jutru membuat seseorang memikirkan hal-hal buruk yang belum terjadi.

Meski seseorang yang khawatir juga bisa memikirkan hal-hal buruk, namun intensitasnya tidak sesering orang-orang yang mengalami kecemasan. Bahkan, seseorang yang mengalami kecemasan akan sulit untuk menghindari pemikiran-pemikiran buruk ini.

 

4. Peristiwa nyata menyebabkan perasaan khawatir. Pikiran menciptakan kecemasan.

Saat seseorang merasa khawatir, biasanya ia akan memikirkan tentang peristiwa aktual yang sedang terjadi atau akan terjadi. Tetapi ketika seseorang berhadapan dengan kecemasan, ia akan cenderung lebih fokus pada peristiwa atau ide yang dibangun oleh pemikirannya sendiri.

Misalnya, seseorang mungkin merasa khawatir pada pasangan mereka saat menaiki tangga karena mungkin bisa terjatuh dan terluka. Tetapi, orang yang cemas mungkin akan membangun pemikiran lebih buruk di mana pasangan mereka akan terjatuh dan meninggal.

 

Baca juga: 6 Alasan Wanita Mudah Cemas Dibanding Pria

 

5. Kekhawatiran bisa muncul dan hilang secara tiba-tiba. Kecemasan bertahan lama bahkan bisa memengaruhi kualitas hidup seseorang.

Bagi banyak orang, kekhawatiran bisa datang dan pergi sewaktu-waktu. Oleh karena itu, kondisi ini mungkin tidak akan memengaruhi kehidupan mereka. Namun, berbeda dengan seseorang yang memiliki kecemasan. Kecemasan dapat menimbulkan perasaan tidak nyaman yang lebih sering dan intens, bahkan cukup hebat hingga memengaruhi kehidupan pengidapnya.

 

6. Kekhawatiran terkadang dibutuhkan dan memberi manfaat dalam hidup, sedangkan kecemasan justru mengganggu.

Kekhawatiran merupakan hal normal yang pasti pernah dialami oleh semua orang. Perasaan ini terkadang memang dibutuhkan sewaktu-waktu untuk memberi batas serta melindungi diri mereka sendiri dan orang sekitarnya. Namun, kekhawatiran yang berlebihan hingga menimbulkan kecemasan justru dapat mengganggu kehidupan dan parahnya merusak hubungan dengan orang sekitar.

 

7. Kekhawatiran tidak memerlukan penanganan khusus, sedangkan kecemasan mungkin perlu bantuan penanganan dari profesional.

Kekhawatiran adalah bagian dari kehidupan sehari-hari setiap orang, sehingga kita mungkin akan lebih mudah untuk mengontrolnya tanpa harus dibantu oleh profesional. Tetapi, mengontrol kecemasan yang lebih intens akan jauh lebih sulit sehingga pengidapnya mungkin membutuhkan bantuan dari profesional.

 

Nah, sekarang sudah tahu kan Gengs beda khawatir dan cemas? Ayo, kalau Kamu sendiri masih di tahap khawatir atau sudah mulai sering cemas nih? Jika Kamu sudah mengalami kecemasan yang sulit untuk dikontrol, jangan ragu untuk meminta bantuan dari tenaga profesional, ya. Kamu bisa mencari informasi mengenai praktisi seperti psikolog di area terdekatmu melalui Fitur Direktori di Website atau Aplikasi GueSehat. (BAG)

 

Baca juga: Penderita Gangguan Kecemasan Ingin Kamu Mengetahui 12 Hal Ini

 

Wanita Merasa Lebih Sering Cemas -GueSehat.com

 

Sumber:

"Are You Worried or Anxious? Here’s How to Tell." - Healthline