Ada berbagai cara untuk menghadapi berita duka, baik dalam menghadapi kematian, pertengkaran, kehilangan seseorang yang berarti, dan sebagainya. Ada yang menyendiri, ada yang berkumpul bersama keluarga dan orang-orang terdekat agar tidak sendirian, serta ada pula yang melampiaskannya dengan makan berbagai macam makanan yang membuat hatinya senang.

 

Sebenarnya secara teori, proses berduka dijelaskan dalam beberapa tahap. Teori yang disebut dengan grieving process ini diperkenalkan oleh dokter psikiatri bernama Elizabeth Kübler-Ross dalam bukunya On Death and Dying. Tahap ini bervariasi pada setiap orang, baik dari cara maupun lama waktunya. Tidak semua orang mengalami hal ini atau mengalami tahapannya dalam alur yang sama atau berurutan. Yuk, ketahui apa saja tahapan yang termasuk di dalam proses berduka.

 

  • Denial atau penolakan

Penolakan merupakan salah satu jenis mekanisme bertahan dari seseorang dalam mengahadapi berita buruk atau berita duka yang baru saja diterimanya. Penolakan ini bisa diikuti dengan proses isolasi, di mana orang tersebut menutup segala akses terhadap dirinya setelah menerima berita tersebut. Biasanya, penolakan ini bisa terjadi pada tahap awal berduka.

 

Contoh penolakan yang sering terjadi adalah saat orang terdekatnya meninggal, seseorang akan meresponsnya dengan, “Dia tidak meninggal, dia pasti akan pulang.” Atau saat mendapatkan diagnosis suatu penyakit dan dijelaskan bahwa umurnya tidak lama lagi, seseorang akan berkata, "Ini tidak mungkin terjadi, diagnosis ini pasti salah."

 

Baca juga: Cara Menghibur Anak saat Hewan Peliharaan Meninggal

 

  • Anger atau kemarahan

Kemarahan terjadi akibat adanya masking effect untuk menghadapi perasaan sakit dan emosi yang kita bawa. Rasa marah ini dapat dilampiaskan ke siapa pun, baik orang terdekat kita, orang yang tidak dekat, sampai dengan orang asing sekalipun.

 

Kemarahan juga bisa ditujukan kepada benda di sekitar kita. Terkadang selama proses kemarahan, seseorang tidak bisa berpikir dengan jernih dalam melampiaskan emosinya. Contoh dari proses kemarahan adalah seseorang akan berkata, "Dia pasti menyesal karena telah meninggalkan saya.”

 

  • Bargaining atau tawar menawar

Proses ini biasanya menghantui pikiran seseorang (biasanya dengan rasa bersalah) dengan pemikirannya. Mereka mencoba untuk menawar keadaan tersebut. Mereka berpikir, “Andaikan saya membawanya ke dokter lebih cepat.” akan membuat keadaan duka tersebut jadi berbeda.

 

Baca juga: Cara Menghibur Anak saat Temannya Meninggal

 

  • Depression atau depresi

Depresi merupakan suatu tahap pasif di mana sering kali seseorang tersebut menjauhkan diri dari lingkungannya. Depresi bisa bersifat ringan sampai dengan berat. Tidak sedikit orang yang membutuhkan bantuan tenaga medis untuk menghadapi proses ini. Biasanya orang tersebut berpikir, “Bagaimana hidupku tanpa dirinya.”

 

  • Acceptance atau penerimaan

Fase ini tidak selalu berarti sudah bisa merasa senang, tetapi lebih berarti bahwa orang tersebut sudah melewati fase berduka dan menerima keadaan tersebut dalam hidupnya. Contoh dari pemikiran ini ialah: “Ini adalah jalan terbaik untuk saya.”

 

Proses berduka merupakan proses yang bervariasi pada hidup seseorang. Yang bisa kita lakukan adalah memahami dasar proses ini dan menawarkan dukungan yang diperlukan terhadap orang yang kehilangan agar bisa membantunya menerima kejadian yang sedang ia alami. (AS)

 

Baca juga: Bagaimana Cara Melanjutkan Hidup Setelah Pasangan Meninggal?