Proses kehamilan dan persalinan masih menjadi sesuatu yang berisiko serta dapat mengancam nyawa ibu dan bayi di Indonesia. Hasil Survei Penduduk Antar Sensus 2015, mendapati Angka Kematian Ibu (AKI) adalah 305 per 100.000 kelahiran hidup.

 

Dengan kata lain, dalam 1 jam Indonesia kehilangan 2 ibu dan 8 bayi baru lahir akibat kematian yang sebagian besar sebenarnya dapat dicegah. Padahal, pemerintah tidak kurang upayanya dalam menurunkan AKI. Namun, nampaknya Indonesia masih menjadi negara dengan AKI tertinggi di Asia Tenggara bahkan di dunia.

 

“Penurunan AKI dan angka kematian bayi baru lahir (AKB) merupakan prioritas utama pemerintah Indonesia. Ini juga merupakan target yang harus dicapai pada tahun 2030. Telah banyak intervensi yang dilakukan, mulai di tingkat masyarakat, peningkatan kualitas pelayanan di tingkat primer dan rumah sakit, memperkuat jejaring rujukan, meningkatkan akses dan pembiayaan jaminan kesehatan, tetapi hasil yang dicapai belum optimal,” ujar Sekretaris Jenderal Kemenkes, dr. Untung Suseno Sutarjo, M.Kes., melalui siaran pers yang diterima Guesehat.

Baca juga: Pentingnya Pemeriksaan Kesehatan Sebelum Kehamilan
 

Jika Kamu tertarik ingin tahu lebih dalam tentang AKI di Indonesia, simak 5 fakta di bawah ini, yuk!

 

1. Setiap 1 jam, 2 ibu dan 8 neonatal meninggal di Indonesia 

Dalam sepuluh tahun terakhir, kematian ibu dan neonatal di Indonesia relatif stagnan. Angka kematian ibu di Indonesia mencapai 305 per 100.000 kelahiran hidup (2015). Sedangkan angka kematian neonatal mencapai 15 per 1.000 kelahiran hidup (2017). Dengan angka ini, Indonesia termasuk ke dalam 10 negara dengan jumlah kematian ibu dan neonatal tertinggi.

 

2. Kematian ibu dapat terjadi pada saat kehamilan, persalinan, maupun pasca-persalinan

Dalam setiap tahap, mulai dari kehamilan sampai pasca-persalinan, seorang ibu memiliki risiko untuk meninggal. Studi tindak lanjut sensus penduduk 2010 menyebutkan bahwa kasus kematian ibu terbesar terjadi pada masa pasca-persalinan (57%), diikuti pada masa kehamilan (22%), dan saat melahirkan (15%).

Baca juga: Pentingnya Membuat Rencana Persalinan

 

3. Sebagian besar kematian ibu dan neonatal dapat dicegah

Penyebab kematian ibu di Indonesia paling umum disebabkan oleh hipertensi dalam kehamilan (32%), dan perdarahan pasca-persalinan (20%). Deteksi dini dan penanganan yang tepat dapat mencegah kedua kondisi ini. 

 

Selain itu, tingginya angka pernikahan dan melahirkan di bawah usia 20 tahun masih menjadi permasalahan kesehatan wanita di Indonesia. Hal ini dapat meningkatkan risiko komplikasi dalam kehamilan, yang dapat berujung pada kematian ibu dan neonatal.

 

 

4. Layanan kesehatan yang berkualitas dapat berkontribusi menurunkan risiko kematian ibu dan neonatal

Yang cukup memprihatinkan nih, ternyata sebagian besar kematian ibu dan bayi baru lahir terjadi di fasilitas kesehatan, bukan di rumah! Sebesar 60% kematian ibu dan 78% kematian neonatal terjadi di fasilitas kesehatan. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas layanan kesehatan di Indonesia, terutama di daerah, masih jauh dari standar. 

 

Saat ini, hanya 21% rumah sakit umum yang memenuhi standar layanan obstetrik dasar. Untuk layanan kesehatan primer, hanya 31% puskesmas dan kurang dari 10% layanan kesehatan swasta yang memenuhi seluruh kriteria untuk pelayanan pemeriksaan kehamilan yang komprehensif sesuai standar.

Baca juga: Kenali Neonatorum Sepsis, Infeksi Pada Bayi Baru Lahir

 

5. Pemerintah tidak bisa berusaha sendiri

Upaya penurunan kematian ibu dan neonatal memerlukan kontribusi dari semua pihak. Pasalnya, data menunjukkan sebesar 60% masalah dalam bidang kesehatan dapat diselesaikan dengan perbaikan di sektor non-kesehatan. Sebagai contoh, memperbaiki sistem rujukan hanya dapat dicapai dengan perbaikan sistem transportasi dan komunikasi, yang perlu didukung oleh sektor non-kesehatan

 

Tanggal 23 Mei 2018, Kemenkes melakukan kerja sama dengan Pemerintah Amerika Serikat melalui Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID). Dalam lima tahun mendatang, USAID memberikan bantuan senilai 55 juta dolar, melalui Program USAID Jalin, untuk membuat berbagai program penurunan AKI. Semoga upaya baru ini AKI dapat diturunkan, ya. Jadi, tidak ada lagi ibu dan bayi yang meninggal sia-sia. (AY/AS)