Usia manusia tidak pernah ada yang tahu. Bisa saja teman main si Kecil, baik anak tetangga maupun teman sekelas di sekolah, tiba-tiba meninggal dunia. Tentu saja ini sangat menakutkan bagi setiap anak, apalagi bila kebetulan terjadi pada teman dekat mereka. Bagaimana cara menghibur anak saat temannya meninggal?

 

Cara Menghibur Anak saat Temannya Meninggal

Perkara sensitif seperti kematian, baik kematian hewan peliharaan atau anggota keluarga, bukan merupakan hal mudah untuk dihadapi siapa pun. Apalagi oleh si Kecil, mengingat dari segi usia dan kapasitas mentalnya, anak cenderung masih sangat rapuh. Namun, sebaiknya jangan juga menghindari pembahasan ini bila anak merasa ingin atau butuh membicarakannya.

 

Bila anak menghadapi kematian teman sebayanya, inilah beberapa cara yang bisa Mums dan Dads lakukan:

 

  1. Berkata jujur

Sama seperti saat hewan peliharaan si Kecil mati, jangan pernah berbohong soal yang terjadi dengan teman mainnya. Bila temannya meninggal karena sakit, katakan saja demikian. Bersiaplah saat anak mulai mengajukan banyak pertanyaan berat, seperti, “Kenapa teman aku sakit?”, “Meninggal itu apa?”, “Sehabis meninggal, manusia akan ke mana?”

 

  1. Gunakan bahasa dan kalimat yang paling sederhana

Gunakan kalimat yang paling sederhana dan tepat untuk menjelaskan tentang hal tersebut kepada si Kecil. Misalnya, jangan samakan meninggal dengan tidur. Selain membuat anak bingung, anak bisa takut untuk tidurkarena khawatir tidak akan terbangun lagi.

 

Meskipun anak belum paham benar penyakit-penyakit berat, jelaskan sedikit untuk membedakan dengan penyakit sehari-hari yang ringan dan bisa sembuh, seperti pilek atau sakit perut. Bantu anak memahami bahwa ia tidak berisiko terserang penyakit temannya.

 

  1. Biarkan anak memproses rasa duka dengan caranya sendiri

Tidak semua anak berduka dengan cara yang sama. Ada yang menangis, ada yang menyimpan perasaan dalam diam, ada yang marah-marah, dan ada juga yang jadi merasa cemas. Sama seperti orang dewasa, ada juga anak-anak yang berusaha menyangkal kenyataan, hingga suatu saat emosi mereka tiba-tiba meledak karena tidak tahan lagi.

 

Hindari membuat anak merasa bersalah atau aneh karena tidak bereaksi seperti anak lain yang mungkin akan menangis. Jangan juga memaksanya untuk segera terbuka dan bercerita mengenai perasaannya. Biarkan prosesnya berjalan secara alami.

 

Dalam banyak kasus, kematian yang terjadi pada orang yang anak kenal akan membuatnya takut ditinggal semua orang, termasuk Mums dan Dads. Inilah saatnya Mums memberikan perhatian ekstra dan kasih sayang, yang secara bertahap bisa mengobati luka hati si Kecil.

 

  1. Ajaklah anak untuk mengenang sahabatnya

Berbagi cerita dan melihat foto bersama dengan teman atau keluarga adalah cara untuk menjaga ingatan seseorang tetap hidup. Misalnya, perbolehkan anak untuk menyimpan foto ia bersama mendiang temannya atau tetap berinteraksi dengan orang tua temannya.

 

  1. Kenalkan anak dengan konsep pemakaman sesuai usia dan kesiapan mental

Keputusan untuk membawa anak ke pemakaman harus sesuai kesepakatan Mums dan Dads. Bila si Kecil belum bisa duduk manis dan tertib, sebaiknya ia tidak perlu datang ke pemakaman, meskipun teman mainnya sendiri yang meninggal. Namun bila anak sudah bisa duduk dan paham dengan konsep pemakaman, bolehlah mengajaknya ke pemakaman.

 

Perhatikan reaksi anak sesudah menghadiri pemakaman temannya. Bila anak tampak gelisah, sering marah-marah, hingga mengalami gangguan tidur dan pencernaan, bantuan terapis anak mungkin dibutuhkan. (AS)

 

Referensi

Kids Helpline: Supporting a child through grief and loss

Child Mind Institute: Helping Children Deal With Grief

Kids Health: Bereavement Reactions Of Children & Young People By Age Group