Siapa yang tidak pernah terkena pilek? Pasti Anda pernah merasakan bagaimana hidung terasa tersumbat dan perih saat mengalami pilek, bukan? Ya, pilek mungkin memang bisa dikategorikan sebagai penyakit yang ringan, yang juga mudah diobati hanya dengan beristirahat sejenak atau mengonsumsi obat dalam beberapa hari. Apalagi jika Anda dapat dengan cepat langsung sembuh dan pulih kembali. Namun, bagaimana jika gejala pilek tersebut berlangsung terus menerus atau berulang-ulang? Apakah berbahaya jika penyakit pilek terlalu lama? Apa penyebab pilek tak kunjung sembuh? Untuk mengetahui jawaban dari pertanyaan di atas, sebaiknya  lihat terlebih dahulu penyebab pilek yang bervariasi. Seperti yang dilansir dari Republika.co.id, menurut Dr Elvie Zulkha, pilek dapat disebabkan karena tiga hal yang berbeda, yaitu infeksi, alergi, atau iritasi.

Penyebab Pilek

Pertama, seseorang bisa terkena pilek atau radang pada lapisan hidung dan tenggorokan karena pengaruh infeksi. Infeksi yang terjadi bisa berasal dari keberadaan virus, jamur, atau bakteri yang menyerang tubuh. Kedua, alergi pada hal tertentu dapat memperburuk keadaan hidungmu yang bisa menyebabkan bersin, hidung tersumbat, batuk-batuk hingga nyeri pada tenggorokan yang berujung pada pilek. Alergi mengonsumsi makanan seperti kacang-kacangan, udang, kepiting, atau jenis sayur dan buah tertentu juga dapat menjadi salah satu pemicunya. Yang terakhir adalah penyebab pilek karena iritasi. Debu dan polusi udara bisa menjadi faktor terjadinya iritasi yang mengganggu jalannya pernafasan pada hidung.

Baca juga: 6 Hal yang Wajib Anda Ketahui Tentang Sinusitis

Kurangnya jam tidur dan waktu istirahat juga dapat memengaruhi daya tahan tubuh seseorang, apakah ia rentan atau tidak terkena pilek. Pola makan atau diet yang sedang dijalani juga memberi kontribusi pada kesehatan dan kekebalan imun Anda. Selain itu, keletihan akibat beraktivitas dan hilangnya energi setelah berkegiatan panjang turut menjadi penyebab tubuh terserang pilek.

 

 

Apa yang terjadi di dalam tubuh kita saat pilek?

Di dalam selaput lendir hidung kita terdapat sebuah sistem bernama transportmukosilier yang menjadi penahan tubuh dari segala bentuk virus, bakteri, jamur, atau partikel berbahaya lain yang terhirup. Kandungan antimikrobial yang terdapat di dalam palut lendirnya menjadi zat metabolisme mampu menghalau kuman yang masuk dan melindungi ketahanan tubuh agar tidak jatuh sakit. Selain itu juga terdapat silia yang berfungsi sebagai penyaring kotoran yang masuk melalui udara. Ketika sistem tersebut berada dalam keadaan baik atau wajar, pilek tidak akan terjadi. Namun saat polusi udara, debu, dan asap mengisi udara atau perubahan cuaca yang ekstrim terjadi, keadaan tubuh kita mungkin saja akan terganggu dan merembet pada sistem transportmukosilier dan jadi penyebab pilek. Tak heran kan jika pilek dapat menyerang siapa saja dan di mana saja. Mulai dari anak-anak, remaja, hingga Anda yang sudah dewasa. Lalu, berapa lama pilek dapat diatasi? Rata-rata seseorang dapat sembuh dari pilek setelah lima hingga sepuluh hari. Jika pilek terjadi terlalu sering atau berulang-ulang dalam jangka waktu yang pendek, mungkin saja Anda belum mengetahui secara pasti penyebab penyakit pilek sehingga tidak tahu cara dan dengan apa mengobatinya.

 

Cara Mengatasi Pilek yang Tak Kunjung Sembuh

Kasus yang berbeda membutuhkan penanganan dan waktu yang berbeda pula. Untuk jenis pilek yang disebabkan karena alergi, lama waktu terkena pilek mungkin akan lebih panjang hingga empat minggu. Pilek alergi yang tidak terkontrol juga bisa berujung pada penyakit akut rhinosinusitis yang membutuhkan pengobatan lebih lanjut dengan semprot hidung, antibiotik, atau antihistamin. Namun, secara umum pilek dapat diatasi dengan beberapa hal sederhana seperti berikut:

  • Tidur cukup
  • Menjaga makanan tetap sehat dan bergizi 
  • Konsumsi obat penghilang gejala (simptomatis), seperti penurun panas, analgetik (antinyeri), anti sumbatan hidung serta obat cuci hidung.
  • Vaksin flu juga dapat diberikan untuk mencegah pilek dalam jangka panjang

Untuk mencegah pilek bisa dilakukan dengan mulai menjaga kebiasaan olahraga, pola dan nutrisi makanan, dan istirahat yang cukup setiap harinya. Jauhi minuman yang terlalu dingin atau makanan yang terlalu pedas juga dapat menjadi pilihan melindungi diri dari pilek berkepanjangan.

Baca juga: Kamu Pilek atau Alergi?

 

 

Tak Hanya Sekedar Pilek

Oleh karena itu, segera identifikasi masalah di balik pilek yang terus-menerus terjadi untuk dapat menindak lanjuti pilihan pengobatan yang tepat dilakukan. Jika Anda masih belum sembuh dalam waktu lama, segeralah beranjak ke dokter untuk memeriksakan diri. Mengapa? Karena pilek yang ringan dapat menumpuk dan menjadi awal dari penyakit baru yang lebih kompleks. Apabila daya tahan tubuh tidak kunjung membaik, mungkin saja pilek Anda telah menjadi infeksi virus dan bakteri. Pilek yang dibarengi dengan panas, batuk-batuk, sakit kepala atau lendir pada hidung yang cair dapat beralih ke sakit panas. Pilek yang memiliki gejala lendir berwarna hijau, sakit kepala dan nyeri pada daerah hidung yang tidak hilang dalam waktu singkat juga bisa mengindikasikan sinusitis. Potensi untuk terkena kanker hidung yang biasanya diderita oleh kelompok usia muda hingga dewasa juga dapat meningkat. Gejala kanker hidung antara lain adalah pilek dalam waktu yang cenderung lama, gangguan penciuman, demam disertai rasa pusing, lendir kental dan darah dari lubang hidung (mimisan), hingga penurunan fungsi pendengaran. Jadi, Anda yang sering terkena pilek harus lebih berhati-hati karena penyakit ringan ini bisa menimbun komplikasi penyakit lainnya. Usahakan untuk mencari tahu lebih dalam mengenai jenis dan penyebab pilek yang menyerang untuk menghindari sumber penyakit di kemudian hari. Tapi tidak perlu khawatir, karena dengan menjaga kesehatan dan berobat secara teratur, pilek dapat diatasi dengan cepat dan tepat. Selamat beristirahat!

Baca juga: 6 Jenis Sakit Kepala dan Penyebabnya