Beberapa obat yang dijual bebas di apotik maupun yang diresepkan oleh dokter bisa memengaruhi kadar gula darah. Oleh sebab itu, obat apapun yang ingin dikonsumsi perlu didiskusikan dulu dengan dokter. Penderita diabetes juga disarankan untuk memberi informasi tentang penyakit yang dimiliki ketika periksa ke dokter. 

 

Berikut deretan obat yang bisa meningkatkan gula darah!

 

Baca juga: Jangan Sepelekan, Gangguan Tidur Memicu Diabetes
 

Obat yang Bisa Meningkatkan Gula Darah

Diabestfriends perlu tahu apa saja obat yang bisa meningkatkan gula darah, sehingga lebih waspada dan maksimal dalam mengontrol kadar gula darah:

 

Kortikosteroid

Kortikosteroid adalah obat untuk meredakan inflamasi, umumnya digunakan untuk mengobati kondisi-kondisi inflamasi, seperti encok, rematik, psoriasis, dan asma. Kortikosteroid juga digunakan dengan imunosupresan lain pada orang yang menerima transplantasi organ.

 

Kortikosteroid juga memiliki banyak efek samping, seperti meningkatkan gula darah, menyebabkan retensi cairan, meningkatkan berat badan, memperlambat proses penyembuhan luka, dan meningkatkan risiko osteoporosis. 

 

Karena alasan-alasan ini, kortikosteroid seringkali diberikan dalam dosis sekecil mungkin dan masa konsumsi sependek mungkin. Kalau Diabestfriends membutuhkan asupan steroid, misalkan karena memiliki asma dan kondisi lain yang disebabkan oleh inflamasi, biasanya dokter hanya akan memberikan steroid jika benar-benar diperlukan dan dalam dosis terbatas.

 

Obat Jantung

Beberapa obat penyakit jantung, kolesterol tinggi, dan tekanan darah tinggi dapat meningkatkan gula darah. Dokter akan mempertimbangkan risiko dan manfaatnya ketika memberikan obat ini. Banyak orang yang membutuhkan obat ini untuk mengurangi risiko serangan jantung, stroke, dan kematian akibat  penyakit kronis yang dimiliki. Kalau Diabestfriends membutuhkan obat jantung, konsultasikan dulu dengan dokter.

 

Baca juga: Urutan Makan Ternyata Memengaruhi Kadar Gula Darah, Karbohidrat Terakhir!
 

Beta-blockers

Beta-blockers adalah golongan obat yang digunakan untuk mengobati gagal jantung, serangan jantung, dan aritmia. Beta-blockers bisa digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi, namun umumnya bukan pilihan obat utama, karena ada obat lain yang lebih efektif dan memiliki efek samping yang lebih sedikit. Salah satu efek samping dari beta-blockers adalah meningkatkan kadar gula darah.

 

Diuretik

Diuretik adalah obat yang digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi. Sekelompok jenis diuretik yang disebut jenis thiazide, dapat meningkatkan kadar gula darah, khususnya jika dikonsumsi dalam dosis tinggi. Jika Diabestfriends mengonsumsi jenis obat ini, maka perlu terus memantau kadar gula darah.

 

Niacin

Niacin biasa digunakan untuk menurunkan kolesterol, meskipun saat ini sudah jarang digunakan sebagai pengobatan utama. Namun, obat ini juga memiliki efek samping, salah satu meningkatkan kadar gula darah. 

 

Statin

Statin merupakan obat yang umumnya digunakan untuk menurunkan kolesterol, serangan jantung, dan mencegah stroke. Beberapa penelitian besar terhadap orang yang mengonsumsi statin menunjukkan adanya peningkatan risiko kadar gula darah. Efek ini lebih sering ditemukan pada penderita diabetes yang kadar gula darahnya tidak stabil. 

Karena statin tergolong efektif untuk menurunkan mortalitas penderita penyakit jantung, biasanya obat ini tetap direkomendasikan, meskipun ada risiko peningkatan gula darah. Untuk lebih jauhnya terkait konsumsi statin pada penderita diabetes sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter. 

 

Baca juga: 5 Minuman Dingin yang Aman untuk Penderita Diabetes di Musim Panas Ini
 

Sumber: