Tanda diabetes pertama kali muncul pada kulit. Diabetes dapat memicu berbagai masalah kulit dan memperburuk masalah kulit yang ada.

 

Diabetes tipe 2 memengaruhi cara tubuh menggunakan glukosa darah. Diabetes terjadi saat tubuh tidak lagi merespons insulin secara efektif atau tidak menghasilkan cukup insulin untuk mengelola kadar gula darah.

 

Hal ini dapat menyebabkan kadar glukosa menjadi tinggi dalam waktu lama, atau yang juga dikenal sebagai hiperglikemia. Lama kelamaan, tingginya kadar gula darah dapat menyebabkan kerusakan di seluruh tubuh. Misalnya, merusak pembuluh darah, membuat seseorang lebih rentan terhadap infeksi, dan memperlambat penyembuhan luka.

 

Lantas apa saja tanda diabetes pada kulit? Berikut ini kita akan membahasnya satu per satu.

 

Baca juga: Persiapan Puasa untuk Penderita Diabetes: Kebutuhan Nutrisi hingga Kapan Harus Membatalkan Puasa

 

Tanda Diabetes pada Kulit 

Berikut adalah beberapa tanda diabetes pada kulit yang perlu diwaspadai:

 

1. Luka terbuka

Kadar gula darah yang tinggi dalam waktu lama dapat memicu sirkulasi yang buruk dan kerusakan saraf. Kamu mungkin mengembangkan ini jika memiliki diabetes yang tidak terkontrol untuk waktu yang lama.

 

Sirkulasi darah yang buruk dan kerusakan saraf dapat membuat proses penyembuhan luka menjadi sulit. Ini terutama berlaku di kaki. Luka terbuka pada pasien diabetes disebut ulkus diabetik. 

 

2. Necrobiosis lipoidica diabeticorum (NLD)

Necrobiosis lipoidica diabeticorum (NLD) adalah kelainan kulit granulomatosa langka yang biasanya dijelaskan pada tulang kering pasien diabetes tipe 1. Berikut beberapa tanda NLD:

  • pertama kali muncul sebagai papula keras berwarna coklat kemerahan berukuran 1 hingga 3 mm
  • menjadi kuning dan mengkilat saat mengembang
  • dapat mempengaruhi kedua sisi tubuh
  • mengembangkan kulit yang lebih tipis, lebih lemah, dan seperti lilin di bagian tengah
  • gatal
  • biasanya muncul di kaki bagian bawah, tetapi terkadang di lengan, wajah, atau kulit kepala.

 

Belum diketahui dengan jelas apa penyebab NLD, tetapi ada kemungkinan ini terjadi akibat kerusakan kolagen. Tidak ada pengobatan khusus untuk NLD. Hingga 17 persen lesi hilang tanpa intervensi, selama tidak ada ulserasi.

 

Baca juga: Tanda Gula Darah Sangat Rendah yang Perlu Diwaspadai
 

3. Sklerosis digital

Sklerosis digital adalah kondisi yang menyebabkan kulit pada tangan, jari tangan, dan kaki mengalami penebalan, kencang, berlilin, dan berpotensi kaku. Sendi yang terpengaruh mungkin jadi lebih sulit untuk digerakkan.

 

Gula darah tinggi dapat meningkatkan risiko mengembangkan sklerosis digital. Sekitar 1 dari 3 orang dengan diabetes tipe 1 mengembangkan sklerosis digital. Pilihan perawatan untuk kondisi ini, meliputi mengatur kadar gula darah dan mengoleskan losion atau pelembab.

 

3. Acanthosis nigricans (AN)

Acanthosis nigricans (AN) adalah suatu kondisi di mana kulit mengalami hiperpigmentasi pada lipatan kulit. AN sering muncul di area berikut:

  • leher
  • selangkangan
  • ketiak
  • siku
  • lutut.

 

AN adalah gejala resistensi insulin dan kerap menjadi gejala awal diabetes. Kondisi ini sering memengaruhi orang dengan obesitas dan dapat hilang jika orang tersebut menurunkan berat badan.

 

Baca juga: Mengapa Orang Gemuk Rentan Diabetes?

 

4. Bullosis diabeticorum 

Bullosis diabeticorum terlihat seperti luka bakar melepuh. Kondisi ini dapat berkembang di tungkai bawah dan kaki, dan terkadang di lengan dan tangan. 

 

Kendati tampak mengkhawatirkan, tetapi bullosis diabeticorum tidak menyakitkan dan biasanya sembuh dengan sendirinya. Ini juga dapat muncul secara tiba-tiba. Seseorang lebih mungkin terkena bullosis diabeticorum jika memiliki kadar gula darah tinggi dari waktu ke waktu.

 

5. Eruptive xanthomatosis

Kondisi ini ditandai dengan benjolan kecil berwarna kuning kemerahan di punggung tangan, kaki, lengan, betis, dan bokong. Eruptive xanthomatosis disebabkan oleh tingginya tingkat kolesterol dan trigliserida.

 

Pengobatan terbaik untuk kondisi ini adalah mengendalikan kadar lemak darah. Bisa jadi dengan obat penurun kolesterol. Bicaralah dengan dokter tentang pemeriksaan kolesterol sehingga kamu dapat mengambil langkah-langkah untuk mencegah kolesterol tinggi.

 

6. Kulit kering dan gatal

Orang dengan diabetes lebih mungkin mengalami kulit kering dan gatal akibat sirkulasi darah yang buruk. Tingginya kadar gula dalam darah menyebabkan tubuh menarik cairan dari sel-selnya sehingga dapat menghasilkan urine yang cukup untuk membuang kelebihan gula. Ini selanjutnya dapat menyebabkan kulit menjadi kering.

 

Cara terbaik untuk mencegah dan mengatasi kondisi ini adalah dengan memantau kadar gula darah dan mempertahankannya dalam kisaran normal sebisa mungkin. Selain itu, kamu mungkin juga perlu membatasi waktu mandi, menggunakan sabun ringan, dan menggunakan lotion setelah mandi. Kamu juga perlu rutin berolahraga untuk meningkatkan sirkulasi dan mendapatkan banyak manfaat kesehatan lainnya.

 

7. Dermopati diabetik

Dermopati diabetik adalah munculnya bercak kulit berwarna coklat muda dan bersisik. Ini sering kali muncul di tulang kering dan mungkin berbentuk oval atau bundar.

 

Dermopati diabetik terjadi akibat kerusakan pada pembuluh darah kecil yang memasok nutrisi dan oksigen ke jaringan. Ini bukanlah kondisi yang berbahaya, tetapi bisa menjadi gejala komplikasi yang lebih serius. 

 

Kulit merupakan indikator kesehatan yang baik. Jika kamu melihat perubahan yang tidak biasa pada kulit, penting untuk menemui dokter. Diagnosis dan pengobatan dini adalah kunci untuk mencegah komplikasi serius dari masalah kulit yang disebabkan oleh diabetes.

 

Baca juga: Do’s and Dont’s Menurunkan Berat Badan Penderita Diabetes
 

 

Sumber:

 Aad.org. Diabetes-warning-signs

Helathline.com. Type-2-diabetes skin-problems

CDC.gov. Diabetes-and-your-skin