Tekanan darah rendah biasanya identik dengan gejala pusing dan kelelahan. Kondisi ini bisa disebabkan oleh banyak hal. Lalu, apakah tekanan darah rendah gejala diabetes? Meskipun kebanyakan penderita diabetes mengalami tekanan darah tinggi atau hipertensi, diabetes juga bisa menyebabkan tekanan darah rendah.
Artikel ini akan membahas secara lengkap tentang tekanan darah rendah sebagai gejala diabetes. Baca penjelasannya, ya!
Baca juga: Diabetes pada Kehamilan, Apa Dampaknya Bagi Mums dan Janin?
Apa Itu Tekanan Darah Rendah?
Tekanan darah normal pada orang dewasa kurang dari 120/80 mm HG. Gejala tekanan darah rendah diantaranya:
- Kelelahan
- Pusing
- Penglihatan berubah
- Pingsan
Tekanan darah rendah penyebabnya beragam, termasuk:
- Anemia
- Perdarahan
- Dehidrasi
- Infeksi
- Anafilaksis
- Gagal jantung
- Efek samping obat
- Kehamilan
- Gangguan endokrin
Baca juga: Diabestfriend Ingin Terhindar dari Penyakit Jantung, Cek 7 Angka Ini!
Apakah Tekanan Darah Rendah Gejala Diabetes?
Seringkali penderita diabetes memiliki tekanan darah tinggi. Tapi, diabetes juga bisa menyebabkan tekanan darah karena:
- Dehidrasi akibat hilangnya cairan
- Neuropati otonom
- Efek samping pengobatan
Dehidrasi
Saat tekanan darah tinggi akibat diabetes yang tidak dikontrol, gula akan masuk ke urin. Kebocoran gula di urin ini juga membawa cairan, sehingga bisa menyebabkan dehidrasi. Jika dehidrasi yang terjadi cukup parah, bisa menyebabkan tekanan darah rendah.
Satu kondisi yang perlu diwaspadai adalah komplikasi serius yang disebut diabetes ketoasidosis (DKA). Komplikasi ini bisa menyebabkan dehidrasi dengan jumlah kadar gula yang tinggi di dalam darah dan urin. Gejala DKA diantaranya kelelahan, nyeri abdominal, mual, sering buang air kecil, dan mulut kering.
Neuropati Otonom
Orang yang sudah cukup lama menderita diabetes bisa terkena kondisi kerusakan saraf akibat kadar gula darah tinggi kronik. Kondisi tersebut bisa menyebabkan neuropati otonom, yaitu kondisi yang bisa menyebabkan tekanan darah rendah.
Tekanan darah rendah ini bisa terjadi saat sedang dalam posisi berdiri (hipotensi ortostatik) atau setelah makan (hipotensi postprandial), dan dapat menyebabkan gejala-gejala seperti pusing, pening, dan pingsan atau kehilangan kesadaran.
Pada neuropati otonom, akibat mengalami kerusakan, saraf tidak mampu mengirim sinyal yang tepat ke pembuluh darah untuk mengerut, sehingga bisa memengaruhi kadar tekanan darah. Hal tersebut lama kelamaan bisa menyebabkan penurunan tekanan darah secara drastis, terutama saat berdiri.
Efek Samping Obat
Beberapa obat yang digunakan untuk mengobati diabetes bisa menyebabkan tekanan darah rendah sebagai efek sampingnya.
Contoh obat yang dimaksud sodium-glucose cotransporter 2 (SGLT2) inhibitor, yang bekerja dengan cara meningkatkan jumlah kadar gula darah yang hilang karena bocor ke urin. Hal ini bisa menyebabkan tekanan darah rendah. Ada banyak obat yang termasuk ke dalam golongan SGLT2 inhibitor.
Kalau Diabestfriends mengonsumsi obat golongan SGLT2 inhibitor, coba konsultasikan dengan dokter tentang potensi efek samping yang bisa dialami. Jika efek sampingnya mengganggu, Diabestfriends bisa berdiskusi dengan dokter mencari alternatif obat diabetes jenis lainnya.
Baca juga: Pengidap Diabetes Rentan Mengalami Diabetes Burnout, Kondisi Apakah Itu?
Sumber:
American Heart Association. Low blood pressure- when blood pressure is too low.
National Library of Medicine, Medline Plus. Diabetic ketoacidosis
Endocrine Society. Hyperglycemia.
Centers for Disease Control and Prevention. Diabetes and nerve damage.
National Library of Medicine, MedlinePlus. Autonomic neuropathy.
Food and Drug Administration. Sodium-glucose cotransporter-2 inhibitors.
National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases. Autonomic neuropathy.
National Organization for Rare Disorders. Orthostatic hypotension.
Mar PL, Raj SR. Orthostatic hypotension for the cardiologist. Curr Opin Cardiol. 2018 Jan;33(1):66-72. doi:10.1097/HCO.0000000000000467
