Kurma merupakan buah yang kaya nutrisi, seperti zat besi dan antioksidan. Namun, kurma juga tinggi kalori, sehingga tidak disarankan dikonsumsi secara berlebihan. Lalu, bolehkah penderita diabetes makan kurma?

 

Penderita diabetes disarankan untuk menghindari konsumsi makanan tinggi gula dan tinggi kalori karena dapat meningkatkan kadar gula darahnya. Lalu, apa ini berarti penderita diabetes tidak boleh makan kurma? Baca penjelasannya di bawah ini, ya!

 

Baca juga: Transfusi tidak Dianjurkan untuk Pasien HD yang Anemia, Terapi ESA Lebih Aman
 

Bolehkah Penderita Diabetes Makan Kurma?

Mungkin banyak penderita diabetes yang menghindari konsumsi kurma. Padahal, Diabestfriends enggak perlu menahan diri untuk sama sekali tidak makan kurma. Menurut ahli, penderita diabetes bisa mendapatkan asupan tinggi serat dari mengonsumsi kurma. 

 

Penderita diabetes boleh mengonsumsi 2-3 buah kurma dalam sehari, selama tidak mengonsumsinya melebihi batas dan menjalani pola makan sehat. 

 

Penderita diabetes boleh mendapatkan asupan gula maksimal 10% dari total kalori. Jadi, kalau Diabestriends mengonsumsi tiga kurma sambil mengonsumsi makanan manis lainnya, maka tentu saja kadar gula darah akan meningkat. 

 

Kalau Diabestfriends hati-hati dalam mengonsumsi makanan dan rutin berolahraga atau beraktivitas, maka mengonsumsi kurma dalam batas normal tentunya boleh dilakukan.

 

Baca juga: Persiapan Puasa untuk Penderita Diabetes: Kebutuhan Nutrisi hingga Kapan Harus Membatalkan Puasa
 

Kandungan Nutrisi Kurma

Nutrisi di dalam kurma mudah dicerna tubuh. Satu kurma mengandung serat, zat besi, potassium, vitamin B, vitamin B6, vitamin A, vitamin K, tembaga, magnesium, mangan, niacin, asam pantotenat, dan riboflavin. Semua nutrisi tersebut dapat membantu meningkatkan metabolisme tubuh.

 

Serat: membantu mengurangi tekanan darah dan inflamasi. Selain itu, mengonsumsi serat yang tidak dapat larut dalam cairan juga membantu menurunkan risiko diabetes tipe 2.

Zat besi: nutrisi ini membantu memproduksi sel darah merah yang berfungsi mengantar oksigen di dalam pembuluh darah

Potassium: hanya penderita diabetes yang memiliki masalah ginjal yang perlu berhati-hati mengonsumsi potassium. Pasalnya, mengonsumsi potassium dalam jumlah banyak bisa menyebabkan gangguan pada fungsi ginjal. 

Vitamin B1: thiamin atau vitamin B1 dapat melindungi Diabestfriends dari kerusakan saraf yang bisa disebabkan oleh diabetes.

Vitamin B6: vitamin ini membantu menjaga sistem saraf yang sehat dan baik untuk membantu mengobati neuropati diabetes.

Vitamin A: vitamin ini membantu menjaga penglihatan dengan cara melawan retinopati diabetes, yaitu suatu kondisi hilangnya indera penglihatan akibat diabetes.

Vitamin K: vitamin ini mengaktivasi protein dan kalsium di dalam tubuh, yang kemudian membantu dalam proses pembekuan darah.

Tembaga: nutrisi ini membantu mengurangi masalah biokimia seperti oksidatif jaringan berlebihan, serta membantu mengontrol diabetes.

Magnesium: nutrisi ini membantu mengurangi risiko terkena diabetes tipe 2. Pasalnya, ketika seseorang memiliki diabetes, ia mengalami kehilangan kadar magnesium akibat tingginya kadar gula darah.

Vitamin B5: vitamin ini juga disebut asam pantotenat, dan dapat membantu mengurangi risiko terkena masalah saraf. Seperti yang diketahui, penderita diabetes memiliki risiko mengalami masalah saraf. 

Vitamin B2: riboflavin atau vitamin B2 dikenal dengan fungsinya meningkatkan metabolisme tubuh dan meningkatkan kesehatan sistem saraf secara keseluruhan.

Baca juga: Ayo Kembali ke Gaya Hidup Sehat dengan Konsumsi Gizi Seimbang dan Aktif Bergerak!

 

 

Sumber:

NDTV Food. Can A Diabetic Consume Dates? You Will Love the Answer. Oktober 2021.
Medical News Today. Can dates help with managing diabetes?. 2021.
Bhathena, S. J., et al. (2002). Beneficial role of dietary phytoestrogens in obesity and diabetes [Abstract].
https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/12450882/