Penyakit tidak menular dan kronis seperti hipertensi dan diabetes yang kemudian berujung pada stroke, penyakit jantung, atau penyakit ginjal bergeser ke usia lebih muda. Gaya hidup tidak sehat berkontribusi besar pada hadirnya penyakit tersebut.

 

Satu-satunya cara membalikkan kondisi atau mencegah agar kesehatan masyarakat tidak semakin memburuk adalah mengkampanyekan kembali gaya hidup sehat. Hal tersebut dikatakan influencer kesehatan dr. Gia Pratama dalam acara edukasi gizi kepada 1.500 kader PKK di Tangerang, yang diselenggarakan Frisian Flag Indonesia, Minggu, 26 Februari 2023.

 

Lebih lanjut dr. Gia lebih menjelaskan, edukasi terkait pemenuhan gizi seimbang harus terus digaungkan. Kampnye Isi Piringku, hendaknya tidak tergerus oleh berbagai makanan kekinian yang kebanyakan tidak sehat.

 

“Usus kita terdiri dari triliunan bakteri yang akan menyesuaikan apa yang kita makan. Kalau kita terbiasa makan junk food, maka bakteri yang dominan di usus adalah bakteri yang menyukai makanan tidak sehat tersebut. Karena dominan ia memberikan sinyal ke otak untuk terus makan makanan yang tidak sehat tersebut,” jelasnya.

 

Pedoman Isi Piringku dapat dijadikan acuan dalam mempersiapkan makanan untuk keluarga. isi Piringku terdiri dari makanan berupa protein, karbohidrat, lemak dan vitamin serta mineral. Ini penting untuk kelangsung hidup sel-sel tubuh agar tetap berfungsi baik.

 

"Setiap saat, sel-sel tubuh beregenerasi, dan itu membutuhkan makanan sehat terdiri dari protein, karbohidrat, lemak sehat, vitamin dan mineral. Orang dewasa membutuhkan asupan harian terdiri dari 50 persen sayur dan buah, sedangkan 50 persen lainnya karbohidrat dan protein. Namun, pada anggota keluarga yang membutuhkan energi lebih, kebutuhan karbohidrat dan protein pada setiap porsinya lebih besar dibanding sayur dan buah.

 

 Baca juga: Tips Isi Piringku dengan Pangan Lokal, Sehat!

 

Jangan Lupa Penuhi Kebutuhan Cairan dan Aktivitas Fisik

Dr. Gia juga menyoroti kebiasaan masyarakat yang mengonsumsi minuman tidak sehat minuman kekinian yang tinggi gula, minuman bersoda, atau minuman energi. Dalam jangka panjang, ini dapat menyebabkan masalah serius, seperti gagal ginjal.

 

“Kebutuhan cairan per hari adalah 40 cc per kilogram berat badan. Jadi kalau berat badannya 50 kg, maka kebutuhan cairannya adalah 2 liter, dan ini dipenuhi dari air putih atau susu,” jelasnya.

 

Selain gizi seimbang, jangan lupa aktivitas fisik. Menurut dr. Gia banyak sekali manfaat aktivitas fisik, selian untuk menjaga berat badan tetap sehat. Lakukan aktivitas fisik minimal 150 menit dalam seminggu.

 

Turut hadir dalam kegiatan edukasi ini, Dina Mariana, S.Si, Apt, M.P selaku Pengawas Farmasi dan Makanan Ahli Madya Direktorat Pengawasan Peredaran Pangan Olahan dari BPOM. Menurutnya, ibu-ibu perlu memperhatikan label di kemasan pangan terutama kandungan gizi, bukan sekadar harga dan tanggal kadaluarsa.

 

“Penting bagi ibu untuk membaca dengan seksama Informasi Nilai Gizi pada pangan olahan, untuk disesuaikan dengan kebutuhan gizi harian anggota keluarga. Jadi, jangan lupa untuk Cek KLIK (Kemasan, Label, Izin Edar, dan Kedaluwarsa,” jelas Dina.

 

 

Komitmen untuk berpartisipasi aktif dalam upaya pemenuhan gizi seimbang dan pembiasaan gaya hidup aktif di keluarga juga disampaikan oleh Ketua TP PKK Kota Tangerang, Hj Aini Suci Wismansyah ST.

 

“Sebagai komunitas yang menaungi para ibu sebagai penggerak keluarga, PKK ingin berperan lebih aktif lagi dalam menemani para ibu untuk sigap menyiapkan sarapan sehat guna membangun kesadaran pentingnya sarapan bergizi seimbang dan penerapan gaya hidup aktif. Kami mengapresiasi inisiatif dari Frisian Flag Indonesia, yang secara aktif memberikan edukasi dan inspirasi yang tentunya sangat kami butuhkan. Tak berhenti di kami, edukasi yang hari ini diterima juga akan terus kami sosialisasikan dan sebarkan, agar memberi dampak lebih, dalam upaya membangun generasi Indonesia yang lebih sehat dan aktif.”

 

 

Baca juga: Inilah Manfaat Minum Susu Berdasarkan Usia