Ulkus diabetes atau luka diabetes merupakan salah satu komplikasi serius yang paling sering dijumpai pada penderita diabetes. Luka diabetes menghitam merupakan salah satu ciri khas gejala dari ulkus diabetes ini.

 

Sebagai penderita diabetes, penting bagi Diabestfriends untuk tahu tentang kondisi ini, supaya tahu cara pencegahan dan penanganannya. Berikut penjelasan lengkap tentang luka diabetes menghitam!

 

Baca juga: Diabetes pada Kehamilan, Apa Dampaknya Bagi Mums dan Janin?
 

Kenapa Luka Diabetes Menghitam?

Luka diabetes umumnya terjadi di kaki dan bisa terjadi pada penderita diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2. Biasanya luka diabetes ini ada di bawah jempol kaki dan di telapak kaki. Penyebab utama dari munculnya luka diabetes di antaranya:

  • Trauma atau luka di kaki
  • Ukuran sepatu tidak sesuai
  • Aliran darah ke kaki tidak lancar
  • Peningkatan tekanan pada kaki
  • Kerusakan saraf, yang menyebabkan Diabestfriends merasa mati rasa di kaki

 

Kalau Diabestfriends memilikinya secara berkepanjangan, maka biasanya luka diabetes menghitam. Diabetsriends juga memiliki risiko infeksi, yang lama kelamaan bisa menyebar semakin dalam hingga ke tulang.

 

Meskipun ada antibiotik yang bisa mengobati infeksi ini, namun kalau jaringan yang rusah sudah terlalu luas, tindakan amputasi kemungkinan perlu dilakukan. Oleh sebab itu, penting bagi Diabestfriends untuk bisa cepat mengidentifikasi luka diabetes, untuk mencegahnya menjadi bertambah parah. 

 

Bagaimana cara mendeteksinya? Kalau lukanya sudah parah, maka pasti akan terlihat jelas. Luka diabetes biasanya terlihat bulat dan merah di kulit, sementara di pinggirnya kulitnya menebal. Luka diabetes yang parah bisa cukup dalam bahkan hingga otot tendon dan tulangnya terlihat. 

 

Baca juga: Pengobatan Diabetes Berpotensi Sebabkan Multiple Sclerosis, Benarkah?
 

Pada tahap awal, luka diabetes mungkin terlihat seperti iritasi atau pembengkakan pada kulit di sekitar luka. Mungkin juga muncul sensasi hangat di area dekat luka. Ini disebabkan oleh neuropati perifer.

 

Luka diabetes yang semakin parah akan mengeluarkan cairan yang dapat menodai kaos kaki atau sepatu yang digunakan. Luka diabetes terbuka, sehingga cairan yang keluar bisa berupa kombinasi nanah, darah, dan cairan lain, dan bisa menjadi pertanda infeksi.

 

Kemudian, luka diabetes menghitam. Ini disebut nekrosis atau jaringan mati. Munculnya nekrosis atau jaringan mati berwarna hitam atau cokelat di sekitar luka disebabkan aliran darah ke kaki berkurang. Jika sudah menghitam seperti ini, maka kemungkinan muncul infeksi semakin tinggi. Pasalnya, jaringan yang rusak ini bisa memudahkan bakteri untuk masuk ke tubuh.  

 

Kemudian sama seperti gejala infeksi pada umumnya, luka diabetes menghitam ini bisa menyebabkan demam. Ini menjadi pertanda bahwa tubuh Diabestfriends sedang melawan infeksi. Demam mempersulit bakteri untuk bertahan dan mengaktivasi sistem imun tubuh. Demam tinggi merupakan pertanda infeksinya semakin meluas.

 

Jika muncul tanda-tanda luka diabetes di atas, maka jangan sampai dibiarkan saja tanpa ditangani. Jika sudah muncul gejala, sebaiknya Diabestfriends segera periksakan ke dokter. Nantinya dokter akan memeriksan seberapa jauh perkembangan lukanya dan apakah ada risiko infeksi. Kemudian, dokter akan menentukan pengobatan yang tepat untuk Diabestfriends.

 

Baca juga: Pengidap Diabetes Rentan Mengalami Diabetes Burnout, Kondisi Apakah Itu?

 

 

Sumber:

Midwest Institue for Non-surgical Therapy. How To Spot The Signs Of A Diabetic Ulcer On The Foot. November 2022.
Healthline. Diabetic Ulcers: Causes and Treatment. Februari 2021.
Alexiadou K, et al. (2012). Management of diabetic foot ulcers.
ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3508111/
Armstrong DG, et al. (2017). Diabetic foot ulcers and their recurrence.
podimetrics.com/publications/Armstrong%202017%20Diabetic%20Foot%20Ulcers%20and%20their%20Recurrence.pdf
Huang ET, et al. (2015). A clinical practice guideline for the use of hyperbaric oxygen therapy in the treatment of diabetic foot ulcers.
uhms.org/images/CPG/UHM_42-3__CPG_DFU_PROOF__4-27-2015.pdf