Hingga kini, jenis diabetes yang paling umum dialami anak-anak dan remaja adalah diabetes tipe 1. Pada diabetes tipe 1, pankreas tidak memproduksi insulin dengan tepat. Insulin merupakan hormon yang membantu glukosa masuk ke sel untuk menyediakan energi. Tanpa insulin, akan ada terlalu banyak gula yang tertinggal di dalam darah.

 

Sementara, diabetes tipe 2 lebih berpotensi menyerang orang dewasa, utamanya yang sudah berusia lanjut. Namun, saat ini, remaja dan anak-anak juga dapat terkena diabetes tipe 2. Peningkatan kasus diabetes pada anak utamanya disebabkan makin banyaknya anak yang mengalami obesitas. Pada diabetes tipe 2, tubuh tidak membuat atau menggunakan insulin dengan baik sehingga gula darah menjadi tinggi. Apa pun jenisnya, diabetes adalah penyakit kronis yang dapat mengganggu tumbuh kembang anak.

 

Baca juga: Penyebab Diabetes tipe 1 pada Anak, Seperti yang Dialami Matthew White

 

Diabetes pada Anak

Kali ini, kita akan membahas apa saja hal penting tentang diabetes pada anak, baik diabetes tipe 1 maupun tipe 2. 

1. Gejala

Diabetes tipe 1

Gejala diabetes tipe 1 dan 2 cukup mirip. Namun, gejala diabetes tipe 1 umumnya berkembang dengan cepat, dan mungkin termasuk:

  • Meningkatnya rasa haus
  • Sering buang air kecil atau mengompol 
  • Nafsu makan meningkat
  • Penurunan berat badan 
  • Kelelahan
  • Iritabilitas atau perubahan perilaku
  • Nafas berbau buah.

Diabetes tipe 2

Diabetes tipe 2 pada anak-anak umumnya berkembang secara bertahap sehingga orangtua terkadang tidak menyadarinya. Gejala diabetes tipe 2 umumnya berkembang akibat terlalu banyak gula dalam aliran darah. Berikut gejalanya:

  • Mudah haus dan lapar
  • Sering buang air kecil
  • Kelelahan
  • Pandangan kabur
  • Kulit menghitam di area tertentu, paling sering di sekitar leher, ketiak, dan selangkangan
  • Berat badan turun
  • Sering infeksi.

 

Baca juga: Penelitian Awal Vaksin Diabetes Memberikan Harapan

 

2. Penyebab

Diabetes tipe 1

Penyebab pasti diabetes tipe 1 tidak diketahui. Namun, pada kebanyakan orang dengan diabetes tipe 1, sistem kekebalan tubuh yang seharusnya melawan bakteri dan virus berbahaya, secara keliru menghancurkan sel penghasil insulin di pankreas. Akibatnya, tubuh tidak mampu menghasilkan cukup insulin. Tanpa insulin yang cukup, gula akan menumpuk di aliran darah anak, yang selanjutnya dapat menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa jika tidak ditangani.

Faktor risiko diabetes tipe 1 pada anak meliputi:

  • Riwayat keluarga. Seseorang lebih berisiko terkena diabetes tipe 1 jika memiliki orang tua atau saudara kandung dengan diabetes tipe 1.
  • Genetika. Gen tertentu menunjukkan peningkatan risiko diabetes tipe 1.
  • Ras. Anak dengan ras tertentu memilki risiko lebih tinggi daripada ras lainnya.
  • Virus. Paparan virus tertentu dapat memicu kerusakan pada sel pankreas.

 

Diabetes tipe 2

Pada orang dengan diabetes tipe 2, tubuh tidak mampu mengolah glukosa dengan baik. Berikut beberapa faktor yang meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2:

  • Berat badan. Semakin banyak jaringan lemak yang dimiliki anak-anak, semakin resisten sel-sel tubuh mereka terhadap insulin.
  • Tidak aktif. Anak-anak yang kurang aktif bergerak berisiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2.
  • Diet. Konsumsi daging merah, daging olahan, dan minuman manis dikaitkan dengan risiko diabetes tipe 2 yang lebih tinggi.
  • Riwayat keluarga. Seorang anak lebih berisiko terkena diabetes tipe 2 jika memiliki keluarga yang juga mengidap penyakit tersebut.
  • Ras atau etnis. Ras tertentu lebih mungkin mengembangkan diabetes tipe 2.
  • Jenis kelamin. Anak perempuan lebih mungkin mengembangkan diabetes tipe 2 dibandingkan laki-laki.
  • Diabetes gestasional. Anak yang lahir dari ibu yang mengalami diabetes gestasional selama kehamilan lebih berisiko terkena diabetes tipe 2.

 

Baca juga: Jika Orang Tua Diabetes, Apakah Selalu Diturunkan?
 

3. Diagnosis

Berikut adalah beberapa tes yang digunakan untuk mendiagnosis diabetes tipe 1 dan 2:

  • Tes gula darah acak. Pasa tes ini, sampel darah diambil secara acak.
  • Uji hemoglobin terglikasi (A1C). Tes ini menunjukkan tingkat gula darah rata-rata anak selama 3 bulan terakhir. Tingkat A1C 6,5% atau lebih tinggi pada dua tes terpisah mengindikasikan diabetes.
  • Tes gula darah puasa. Pada tes ini, sampel darah diambil setelah anak berpuasa selama minimal 8 jam.

Jika tes gula darah mengindikasikan anak mengalami diabetes, petugas medis akan merekomendasikan tes tambahan untuk membedakan antara diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2 karena strategi pengobatan keduanya berbeda.

 

4. Pengobatan

Diabetes tipe 1

Perawatan yang efektif untuk diabetes tipe 1, meliputi:

  • Insulin. Terapi ini bertujuan untuk menggantikan insulin yang tidak dapat diproduksi lagi oleh tubuh.
  • Pola makan sehat. Anak dengan diabetes tipe 1 perlu menerapkan pola makan yang lebih ketat dan berhati-hati dalam memilih sumber nutrisi.
  • Aktivitas fisik. Aktivitas fisik merupakan bagian dari gaya hidup sehat.

Diabetes tipe 2

Perawatan yang efektif untuk diabetes tipe 2, meliputi:

  • Penyesuaian gaya hidup. Misalnya, makan makanan sehat, peningkatan aktivitas fisik, dan penurunan berat badan.
  • Obat untuk membantu tubuh menggunakan insulin secara lebih efektif, suntikan insulin, atau kombinasi keduanya.

 

5. Pencegahan

Diabetes tipe 1

Sayangnya, belum diketahui apakah ada cara untuk mencegah seseorang terkena diabetes tipe 1. Namun, mendapatkan diagnosis dan pengobatan dini dapat membantu mencegah kerusakan lebih lanjut akibat penyakit.

 

Diabetes tipe 2

Pilihan gaya hidup sehat dapat membantu mencegah diabetes tipe 2 pada anak-anak. Berikut kiat untuk mencegah diabetes tipe 2 pada anak:

  • Makan makanan sehat. Biasakan anak makan makanan yang rendah lemak dan kalori, seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian.
  • Ajari anak agar aktif secara fisik. Dorong anak untuk menjadi aktif, misalnya dengan jalan-jalan di sekitar rumah setiap sore. Agar lebih mudah, Mums juga bisa mendaftarkan si kecil ke kelas olahraga atau menari.

Ada banyak hal yang harus dipelajari tentang penyakit diabetes pada anak. Pembelajaran ini melibatkan seluruh keluarga dan orang lain yang terlibat dalam kehidupan anak, seperti staf sekolah, teman, tetangga, pelatih olahraga, dan sebagainya. Dengan mengedukasi diri, kita dapat membantu merawat anak dengan diabetes dengan baik atau bahkan mencegahnya.

 

Baca juga: Pengendalian Diabetes pada Anak Melalui Program Changing Diabetes in Children

 

 

Sumber:

 Healthline.com. Type-2-diabetes-children

Mayoclinic.com. Type-1-diabetes-in-children

Mayoclinic.com. Type-2-diabetes-in-children

Mayoclinic.com. Type-1-diabetes symptoms and causes