Diabetes atau biasa disebut kencing manis merupakan penyakit yang ditandai dengan meningkatnya kadar glukosa darah melebihi batas normal. Diabetes melitus disebut juga sebagai penyakit “silent killer” atau penyakit yang sering kali muncul tanpa adanya keluhan dan disadari ketika berada pada tahap yang serius. Di tahap akhir, diabetes dapat menyebabkan berbagai komplikasi di berbagai organ, mulai dari penyakit jantung, ginjal, kebutaan, hingga kerusakan saraf. 

 

Di Indonesia sendiri masih banyak kasus kematian yang diakibatkan oleh penyakit diabetes melitus. Kematian akibat diabetes melitus diperkirakan akan mengalami peningkatan tiap tahunnya. Oleh sebab itu berbagai upaya dilakukan untuk menurunkan prevalensi penyakit diabetes melitus. Data yang didapatkan dari International Diabetes Federation (IDF) pada tahun 2021, Indonesia menempati urutan kelima dengan kasus diabetes tertinggi di dunia.

 

Diabetes melitus tidak hanya dialami pada orang dewasa, tetapi orang usia muda. Beberapa faktor dapat mempengaruhi penyebab munculnya diabetes melitus seperti gaya hidup, pola makan, aktivitas, tingkat stress, serta penggunaan obat-obat tertentu.

 

Baca juga: 5 Karbohidrat yang Cepat Menaikkan Gula Darah, Nasi Putih di Posisi Berapa?

 

Mengelola Diabetes dengan Membatasi Karbohodrat

Penderita diabetes melitus sebaiknya menghindari makanan yang kaya akan kandungan  gula, lemak dan garam. Hal tersebut dimaksudkan agar gula darah dapat terkontrol dan mencegah dari komplikasi.

 

Sayangnya, menghindari karbohidrat dan gula tidak mudah. Kita dikelilingi makanan yang manis, bahkan makanan pokok kita nasi dengan indeks gllikemik tinggi.  Oleh karena itu berbagai cara diupayakan untuk membuat inovasi makanan yang dapat dikonsumsi penderita diabetes mellitus tanpa membuat mereka merasa takut akan peningkatan kadar gula darah.

 

Pisang menjadi pilihan. Buah pisak, terutama pisang kepok, mempunyai indeks glikemik rendah yang dapat dimanfaatkan untuk pembuatan berbagai produk makanan salah satunya untuk cemilan penderita diabetes. Olahan cookies yang terbuat dari tepung pisang kepok dapat membantu untuk memenuhi kecukupan gizi penderita diabetes melitus.

 

Tepung pisang kepok bisa dijadikan sebagai salah satu pilihan untuk menggantikan tepung terigu karena akan lebih tahan lama untuk disimpan, mudah dalam percampuran dengan bahan-bahan yang lain, diperkaya dengan zat gizi, memiliki nilai ekonomi, serta menambah aroma pada produk. Tepung pisang yang dihasilkan mengandung pati resisten yang berperan dalam menurunkan risiko kanker usus besar, sebagai prebiotik dan rendah kalori.

 

Cookies tepung pisang kepok menghasilkan tekstur yang renyah dan gurih serta mempunyai rasa yang unik dan berbeda dari tekstur cookies tepung terigu. Warna kecoklatan pada cookies tepung pisang kepok disebabkan oleh reaksi maillard yang menghasilkan pigmen berwarna coklat ketika dipanaskan.

 

Cemilan cookies yang terbuat dari tepung pisang kepok sangat cocok untuk dijadikan sebagai makanan selingan pada penderita diabetes. Tepung pisang kepok memiliki kadar lemak 0,49%; kadar protein 2,27%; karbohidrat 82,45%; kadar serat 5,87%; air 7, 35%; dan abu 1, 56%.

 

Baca juga: Cara Menghitung Asupan Karbohidrat untuk Diabetes

                                                                                          

 

 

Sumber :

Desiliani., dkk. 2019. Pemanfaatan Tepung Pisang dan Buah Nangka Kering dalam Pembuatan Snack Bar. Jurnal Teknologi Pangan, 13(1).
Devi, I, C., dkk. 2019. Kandungan Gizi dan Organoleptik Cookies Tersubstitusi Tepung Kulit Pisang Kepok (Musa paradisiaca Linn). Jurnal Kimia Khatulistiwa, 8(1): 71-77.
Hestiana, D, W. 2017. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan Dalam Pengelolaan Diet Pada Pasien Rawat Jalan Diabetes Mellitus Tipe 2 Di Kota Semarang. Jurnal of Health Education, 2(2).
Hutapea, G., dkk. 2021. Pembuatan Snack Bar dari Tepung Pisang Kepok (Musa paradisiaca formatypica) dan Pure Pisang Ambon Hijau (Musa paradisiaca sapientum). Jurnal Teknologi dan Industri Pertanian Indonesia, 13(1).
Ramadhani, Z, O., dkk. 2019. Pengaruh Substitusi Tepung Terigu dengan Tepung Pisang Kepok (Musa Acuminata L.) terhadap Kadar Protein, Kadar Serat, Daya Kembang, dan Mutu Hedonik Bolu Kukus. Jurnal Teknologi Pangan, 3(1) : 80-85.
Syafii, F & Yudianti. 2019. Substitusi Tepung Pisang Termodifikasi Pada Pembuatan Kabosol Terhadap Kadar Gula Darah Oarang Dewasa. Jurnal Kesehatan Manarang, 5(2): 106-113.