Sebagian besar dari Kamu mungkin pernah mengalami sakit kepala sebelah atau hanya di bagian tertentu pada kepala. Gejala tersebut dinamakan migrain Gengs. Sakit kepala seringkali dianggap penyakit biasa sehingga sering diabaikan. Tidak sedikit yang ingin menghilangkannya dengan mengonsumsi beragam obat pereda nyeri yang dijual bebas di pasaran.

 

Umumnya migrain lebih sering diderita oleh wanita dibandingkan pria. Bagi Kamu yang sering mengalami migrain, Kamu harus berhati-hati karena migrain dapat menjadi penyebab awal seseorang mengalami penyakit stroke.

 

migrain dan gejala stroke memiliki kesamaan ciri bagi penderitanya, yaitu ditandai dengan sakit kepala, pandangan menjadi kabur, dan kadang pikiran dilanda kebingungan ataupun menjadi mudah linglung. Akan tetapi, kadang penderita menjadi bingung apakah ia sedang mengalami migrain atau gejala stroke.

 

Baca Juga : Sakit Kepala dab Migrain: Sama ataukah Beda?
 

Apa Bedanya Gejala Stroke dan migrain?

Stroke biasanya dialami akibat adanya pembekuan darah yang menghambat aliran darah ke otak atau terjadi pada pembuluh darah di otak sehingga sel-sel otak tidak mendapatkan nutrisi dan rusak. Ini disebut stroke iskemik. Tapi rasa sakit kepala ini tergantung pada lokasi penyumbatannya. "Jika seseorang telah mengonsumsi obat yang dijual bebas namun sakit kepala tidak kunjung sembuh, hal ini perlu diwaspadai," jelas Dr. Puspasari, Sp.S, dari Bethsaida Hospitals. Stroke dapat diketahui melalui pemeriksaan dengan CT Scan kepala.

 

Sementara sakit kepala migrain biasanya ditandai dengan halusinasi yang kemudian berkembang menjadi rasa nyeri pada bagian kepala tertentu. Saat gejala sakit kepala sudah mulai dirasakan gejala seperti pengelihatan kabur atau gangguan gerakan.

 

Apakah Migrain bisa Menyebabkan Stroke?

Kasus seperti ini jarang terjadi, namun seperti artikel yang dikutip dari WebMD, kerusakan sel otak karena stroke bisa menyebabkan sakit kepala yang tak tertahankan. Beberapa penelitian juga mengatakan kalau migrain dapat menyebabkan peradangan pada arteri. Peradangan ini dapat menyebabkan darah menggumpal kemudian membeku lebih cepat, sehingga hal tersebut dapat meningkatkan resiko terkena stroke.

 

Ada kemungkinan lain saat Kamu terkena stroke, Kamu juga mengalami migrain secara bersamaan. Tapi bukan berarti migrain terjadi karena Kamu sedang stroke. Obat-obatan tertentu yang biasa digunakan untuk mengatasi migrain mengandung neverapine dan triptans, yang dapat mempersempit pembuluh darah Kamu sehingga meningkatkan resiko stroke.

 

Baca Juga : 6 Cara Ampuh Mencegah Stroke
 

Membedakan Gejala Stroke dan Gejala migrain

Umumnya migrain dan gejala stroke memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Stroke dapat dipastikan dengan pemeriksaan CT Scan. Sedangkan migrain dapat dideteksi melalui gejalanya saat berkonsultasi ke dokter.

 

Namun, ada beberapa perbedaan yang bisa Kamu ketahui antara ciri-ciri stroke dan migrain seperti berikut ini:

  • Sakit kepala migrain cenderung memiliki gejala yang tidak berbahaya. migrain disertai mata berkedip dan kesemutan yang tiba-tiba
  • Stroke dan gejalanya sifatnya sering berbahaya. Gejala stroke bisa menjadi parah ketika salah satu anggota tubuh menjadi tidak bisa bergerak sama sekali, kadang pengelihatan kedua mata juga menjadi tidak bisa melihat
  • Sakit kepala akibat stroke biasanya datang secara tiba-tiba, sedangkan migrain secara bertahap
  • Gejala stroke umumnya diderita usia yang sudah dewasa hingga lansia. Sedangkan migrain dapat dialami oleh usia remaja hingga lansia

 

Bagaimana Cara Mencegah migrain dan Gejala Stroke?

Penyakit dapat datang kapan saja dan dimana saja, tergantung dengan pola makan dan pola hidup yang kita jalani. Berikut terdapat beberapa cara sederhana untuk mencegah terjadinya gejala stroke dan sakit kepala migrain:

  • Minum obat-obatan yang diberikan oleh dokter
  • Olahraga sesuai dengan yang disarankan oleh dokter
  • Berhenti merokok
  • Kendalikan tekanan darah, tingkat kolesterol dan diabetes pada tubuh
  • Konsumsi makanan yang bergizi, yang mengandung sedikit lemak namun banyak vitamin dan serat
  • Kurangi mengonsumsi minuman beralkohol

Kamu memang tidak dapat menghindari penyakit apa yang akan menyerangmu dan orang-orang terdekat, tapi jika Kamu bisa mengendalikan faktor risiko dan melakukan pola hidup sehat, Kamu bisa terhindari dari penyakit berbahaya. (AY)

Baca Juga : Pola Hidup Sehat dengan Buah-buahan