Rasa cemas adalah hal yang wajar terjadi dalam kehidupan manusia. Misalnya, merasa cemas saat terjebak di kemacetan lalu lintas karena khawatir akan terlambat ke kantor. Mencemaskan soal pekerjaan, keuangan, hingga masalah keluarga juga bagian dari kehidupan. Namun, jika kita terlalu mencemaskan sesuatu, tidak jarang banyak yang memperingatkan kita agar berhati-hati karena nanti bisa darah tinggi.

 

Bagaimana bila Kamu selalu dihantui oleh rasa cemas? Benarkah hal itu dapat menyebabkan hipertensi? Apa hubungannya kecemasan dengan hipertensi?

 

Waspada Kecemasan Berlebih

Menurut dr. Christopher Celano, Direktur Asosiasi untuk Cardiac Psychiatry Research Program, pikiran manusia selalu terhubung dengan perasaan mereka. Makanya, jika ada satu peristiwa yang menimbulkan rasa cemas, sistem saraf yang mengakses rasa simpati secara otomatis menaikkan tekanan darah dan detak jantung.

 

Bila hanya sesekali terjadi, sebenarnya tidak masalah dan masih bisa ditangani. Lain cerita kalau sedikit-sedikit merasa cemas, bahkan sampai ke tahap panik dan histeris. Akibatnya, kesehatan tubuh bisa terancam. Misalnya, terjadi gangguan pada pembuluh darah, jantung, ginjal, hingga hipertensi.

 

Bahkan, kecemasan berlebihan tidak hanya berpotensi menyebabkan hipertensi, tetapi bisa membuat seseorang:

  • Merokok
  • Minum minuman beralkohol.
  • Makan berlebihan.

 

Bila sebelumnya baik-baik saja, level kecemasan tinggi bisa membuat mereka melakukan salah satu, dua, hingga semua hal di atas. Namun bila sebelumnya sudah menjadi kebiasaan, jadinya malah lebih parah karena dipicu oleh kecemasan berlebihan.

 

Masih menurut dr. Celano, sesungguhnya rasa cemas masih dapat menjadi motivasi untuk hidup lebih baik. Misalnya, khawatir dengan masa depan diri sendiri dan keluarga, seseorang akan bekerja lebih keras untuk mendapatkan penghasilan yang lebih besar.

 

Namun, kecemasan yang berlebihan dapat berakibat buruk bagi kesehatan jantung. Selain itu, imunitas tubuh juga akan terganggu. Yang pasti, dari segi kesehatan mental, kecemasan berlebihan juga akan membuat seseorang sulit berfungsi secara sosial.

 

Jangan Biarkan Kecemasan Menyebabkan Hipertensi

Sebagian hasil penelitian dr. Celano menunjukkan bahwa mereka yang menderita kecemasan cenderung rentan menderita hipertensi. Selanjutnya, hipertensi dapat mengancam keselamatan mereka.

 

Lalu, bagaimana mengetahui apakah tingkat kecemasan Kamu sudah begitu mengganggu? Ada survei dari dokter dan praktisi medis yang dikenal sebagai STAI (state-trait anxiety inventory). Dengan pilihan jawaban dari yang terendah (“not at all” atau tidak sama sekali) ke tertinggi (“very much” atau sangat), Kamu dapat mengukur kadar kecemasan yang dialami.

 

Saran dr. Celano, bila kecemasan sudah sampai tahap yang sangat mengganggu, seperti menyebabkan sulit tidur hingga mudah marah, berarti hal itu dapat membuat Kamu rentan terserang hipertensi hingga penyakit jantung. Inilah saatnya Kamu berkonsultasi dengan terapis atau ahli yang bisa membantu masalah Kamu.

 

Jangan pernah merasa takut untuk melakukannya, demi kesehatan diri sendiri. Beberapa cara non-medis pun dapat ditempuh untuk mengatasi masalah ini, seperti bermeditasi dan latihan relaksasi pernapasan.

 

Meskipun tidak sampai menjadi hipertensi, manajemen untuk masalah kecemasan sangat penting untuk kualitas hidup yang lebih baik. Bila sering mengalami kecemasan tingkat tinggi, sebaiknya jangan menyepelekan hal tersebut. Beberapa akibatnya antara lain kehilangan konsentrasi, bersikap ceroboh, hingga tanpa sadar membahayakan keselamatan diri sendiri.

 

Dalam hidup, masalah akan selalu ada. Merasa cemas tidak bisa menyelesaikan masalah itu wajar sekali. Namun, bila kecemasan sudah sampai tahap mengkhawatirkan, segeralah berkonsultasi dengan dokter. Tangani dengan pengobatan yang tepat dan jangan asal mencoba-coba sendiri, ya. (AS)

 

Referensi

Time: Can Anxiety Cause High Blood Pressure? Here's What the Research Says

Tirto: Kecemasan Berlebih Dapat Pengaruhi Tekanan Darah

Mayo Clinic: Anxiety: A cause of high blood pressure?