Beberapa Mums memiliki tekanan darah tinggi selama hamil atau yang dikenal sebagai preeklamsia. Meskipun banyak wanita dengan tekanan darah tinggi mampu melahirkan bayi yang sehat, hipertensi dapat memengaruhi ginjal ibu dan meningkatkan risiko penyakit jantung, penyakit ginjal, dan stroke. Karenanya, ibu hamil yang memiliki tekanan darah tinggi biasanya mendapatkan pengawasan ekstra dari dokter.

 

Jika Mums didiagnosis preeklampsia, dokter mungkin memutuskan untuk menginduksi persalinan. Ibu hamil yang mengalami hipertensi masih memiliki kemungkinan melahirkan secara normal melalui vagina, tetapi terkadang wanita dengan preeklamsia memerlukan persalinan sesar karena serviks belum siap untuk melebar.

 

Bahaya Melahirkan Tensi Tinggi 

Jika tekanan darah tinggi terus memburuk, ini dapat menyebabkan beberapa komplikasi yang mengancam jiwa. Komplikasi yang dapat timbul pada saat persalinan, meliputi:

  • Perdarahan postpartum. Ini adalah kondisi saat Mums mengalami pendarahan hebat setelah melahirkan. Kondisi ini jarang terjadi, tetapi sangat serius. Umumnya, terjadi 1 hari setelah bersalin, tetapi juga dapat terjadi hingga 12 minggu setelah melahirkan. 
  • Stroke. Stroke adalah kondisi terhentinya aliran darah ke otak. Stroke dapat terjadi akibat adanya gumpalan darah yang menyumbat pembuluh yang mengalirkan darah ke otak atau saat pembuluh darah di otak pecah.
  • Berat badan lahir rendah. Tekanan darah tinggi dapat menurunkan aliran nutrisi ke bayi melalui plasenta. Akibatnya, bayi mungkin tidak tumbuh seperti yang seharusnya dan lahir dengan berat badan di bawah normal.
  • Persalinan prematur. Jika plasenta tidak mengalirkan cukup nutrisi dan oksigen untuk bayi, Mums mungkin harus melahirkan lebih cepat daripada yang diharapkan. 
  • Solusio plasenta. Ini adalah kondisi saat plasenta terlepas sebelum waktunya dari dinding rahim. Ini adalah keadaan darurat medis yang memerlukan tindakan segera.
  • Persalinan Cesar. Mums yang mengalami tekanan darah tinggi selama hamil lebih cenderung menjalani operasi caesar dibandingkan wanita yang memiliki tekanan darah normal.
  • Sindrom HELLP. Sindrom HELLP adalah sekelompok gejala yang terjadi pada ibu hamil yang mengalami: H: hemolisis (pemecahan sel darah merah), EL: elevated liver enzymes (peningkatan enzim hati), LP:  low platelet count (jumlah trombosit rendah). Gejalanya, meliputi mual dan muntah, sakit kepala, dan nyeri perut kanan atas. HELLP dapat mengancam jiwa dengan sangat cepat, karena dapat merusak beberapa organ.

 

Bagaimana Komplikasi Dapat Dicegah?

Jika preeklampsia cukup parah atau telah berkembang menjadi eklampsia atau HELLP, langkah pertama yang dapat dilakukan untuk mencegah komplikasi adalah melahirkan bayi sesegera mungkin sesuai dengan arahan dokter. Obat yang dikenal sebagai oksitosin biasanya digunakan untuk memulai persalinan.

 

Obat ini bekerja dengan merangsang rahim untuk berkontraksi. Anestesi epidural atau lainnya dapat diberikan untuk mengendalikan rasa sakit. Namun, wanita dengan jumlah trombosit yang rendah mungkin tidak dapat menjalani epidural. Dokter akan membantu menentukan obat nyeri mana yang terbaik untuk Mums.

Wanita yang memiliki tensi tinggi saat melahirkan mungkin membutuhkan obat-obatan untuk membantu menstabilkan tekanan darah dan mencegah kejang. Petugas mungkin menyuntikkan magnesium sulfat untuk mencegah kejang.

 

Dokter juga mungkin memberikan obat antihipertensi untuk menurunkan tekanan darah secara bertahap. Mums juga mungkin diberikan oksigen.

 

Dokter akan terus memantau kondisi Mums dan bayi. Jika Mums mulai mengalami pendarahan hebat, anemia, atau kadar trombosit yang rendah, dokter akan melakukan transfusi darah. 

Bagaimana Cara Mengatasi Tensi Tinggi saat Hamil?

Jika Mums memiliki tensi tinggi selama hamil, jangan khawatir. Mums bisa menjaga diri Mums dan calon buah hati tetap sehat hingga persalinan dengan melakukan langkah berikut:

  • Jangan lewatkan semua pemeriksaan perawatan pranatal.
  • Jika Mums memerlukan obat untuk mengontrol tekanan darah, minumlah setiap hari.
  • Rutin periksa tekanan darah di rumah. Tanyakan pada dokter apa yang harus dilakukan jika tekanan darah Mum sedang tinggi.
  • Makan makanan sehat. Hindari makanan tinggi garam, seperti sup dan makanan kaleng. Makanan seperti ini dapat memperburuk tekanan darah tinggi.
  • Tetap aktif. Menjadi aktif selama 30 menit setiap hari dapat membantu menjaga berat badan, mengurangi stres, dan mencegah masalah seperti preeklampsia.
  • Jangan merokok, minum alkohol, menggunakan narkoba, atau menyalahgunakan obat resep.

 

Mums yang memiliki tensi tinggi saat melahirkan lebih mungkin mengalami beberapa komplikasi dibandingkan Mums yang memiliki tekanan darah normal. Untuk itu, jika Mums memiliki tekanan darah tinggi saat hamil, penting untuk menerapkan pola hidup sehat dan menjalankan semua arahan dokter untuk mengontrol tekanan darah dan memastikan diri Mums dan buah hati tetap sehat hingga tiba waktunya persalinan.

 

Sumber:

Everydayhealth.com. High-blood-pressure guide pregnancy

Healthline.com. Hypertension-induction-delivery-preeclampsia

 Marchofdimes.org. High-blood-pressure-during-pregnancy