Stroke adalah masalah kesehatan yang menyerang fungsi saraf pada otak, serta muncul secara mendadak dan progresif. Berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan (Nakes) pada tahun 2013, jumlah penderita penyakit stroke di Indonesia diperkirakan mencapai 1.236.825 orang. Dan menurut data Riset Kesehatan Dasar 2013, prevalensi stroke di Indonesia adalah 12,1 per 1.000 penduduk. Karena tingginya tingkat penderita stroke, maka penyakit ini sempat diklaim sebagai penyebab kematian utama di hampir semua rumah sakit di Indonesia.

Dokter David Wiebers, profesor neurologi dari Mayo Clinic Amerika, percaya bahwa 80 persen stroke yang diderita oleh pasien sebenarnya dapat dicegah. Jadi sebelum tanda-tanda stroke terjadi, ia menjelaskan bagaimana cara menurunkan risiko terserang stroke.

 

1. Telusuri Riwayat Kesehatan Keluarga

Untuk mengetahui tipe stroke yang berpotensi menyerang, apakah stroke iskemik (stroke yang terjadi akibat sumbatan aliran darah) atau stroke hemoragik (diakibatkan oleh pecahnya pembuluh darah di otak), Kamu dapat mengecek jenis stroke yang dialami oleh keluarga Kamu. Dengan mengetahuinya, Kamu bisa menjauhkan faktor-faktor risiko dari stroke jenis tersebut.

 

2. Hindari Mengonsumsi Alkohol Terlalu Banyak

Jika Kamu mengonsumsi alkohol, mulailah membatasi asupannya, yaitu tidak lebih dari 2 gelas per hari. Namun bila ada keluarga Kamu yang mengalami stroke hemoragik atau aneurisma otak, sebaiknya jauhi alkohol untuk selama-lamanya.

 

3. Batasi Asupan Kopi

Kafein, baik yang terkandung di dalam kopi, cokelat, atau minuman ringan, memang hanya meningkatkan tekanan darah untuk sementara waktu. Namun beberapa penelitian menunjukkan, peningkatan tekanan darah meski hanya untuk sementara waktu, dapat menyebabkan aneurisma dan vaskular pecah, yang berakibat stroke hemoragik. Jika Kamu rentan terkena stroke ini, maka sebaiknya batasi pengonsumsian kopi atau minumlah kopi tanpa kafein.

 

4. Berolahraga

Dilansir melalui Dailymail, terus bergerak aktif dapat menurunkan faktor risiko stroke. Olahraga dapat meningkatkan kesehatan jantung dan pembuluh darah, menstabilkan tekanan darah, meningkatkan kolesterol baik, serta mengurangi stres. Pastikan Kamu berolahraga setidaknya 3 kali seminggu selama 30 menit. Olahraga yang bisa dilakukan ialah berenang, berjalan kaki, lari, menari, tenis, bersepeda, golf, dan hiking.

 

5. Tertawa

Penelitian menunjukkan bahwa tertawa dapat meningkatkan aliran darah menuju otak, melepas endorfin, dan menurunkan level hormon stres. Tertawa juga mampu menghilangkan ketegangan dan meningkatkan kemampuan untuk berpikir positif. Tidak hanya itu, tekanan darah juga menjadi stabil lalu produksi sel darah putih akan bertambah, sehingga meningkatkan imunitas. Saking pentingnya tertawa, beberapa dokter membuat jadwal selama 1 jam untuk memberikan terapi tertawa kepada para pasien kanker. Jadi jangan menahan diri untuk tertawa ketika melihat hal-hal yang lucu di sekelilingmu, ya.

 

6. Lakukan Terapi Hewan Peliharaan

Seperti tertawa, berinteraksi dengan hewan peliharaan disebut-sebut mampu menstabilkan tekanan darah dan mengurangi kecemasan. Penelitian mengungkapkan, orang-orang yang memiliki hewan peliharaan lebih cepat sembuh dari sakit.