Saat bulan Ramadan, hampir seluruh umat Islam di dunia menjalankan ibadah puasa. Ibadah puasa sendiri mengaruskan seseorang untuk menahan lapar dan haus kurang lebih selama 12 jam.

 

Nah, selain menjalankan ajaran agama, puasa selama bulan Ramadan ternyata juga memiliki manfaat lho bagi kesehatan, terutama kesehatan otak dan mental. Ingin tahu apa saja manfaat puasa bagi otak dan mental? Yuk, cari tahu selengkapnya berikut ini!

Baca juga: Kesalahan Pola Makan yang Kerap Dilakukan Selama Puasa

 

Manfaat Puasa bagi Kesehatan

Sebelum mengetahui manfaat puasa bagi otak dan mental, Kamu juga perlu tahu nih Gengs manfaat puasa secara luas bagi kesehatan. Para ahli menemukan bahwa membatasi asupan makanan di siang hari dapat membantu mencegah masalah kesehatan seperti kolesterol tinggi, penyakit jantung, obesitas, serta meningkatkan kesehatan psikologis.

 

Dengan tidak mengonsumsi apapun, sistem pencernaan akan beristirahat untuk sementara waktu dan membuat tubuh dapat lebih berkonsentrasi dalam proses membuang racun.

 

Ahli gizi Claire Mahy mengatakan bahwa puasa memungkinkan usus untuk membersihkan dan memperkuat lapisannya. Ini juga dapat merangsang proses yang disebut autophagy, di mana sel membersihkan diri dan menghilangkan partikel yang rusak dan berbahaya.

 

Para ilmuwan juga telah mempelajari hubungan antara puasa, kesehatan usus, dan kondisi mental. Faktanya, puasa dapat memicu pelepasan BDNF (Brain-Derived Neurotrophic Factor), yaitu protein yang berlimpah di otak dan saraf perifer yang memengaruhi perkembangan saraf, pertumbuhan, dan kelangsungan hidup. Ini juga telah terbukti dapat melindungi sel-sel otak dan mengurangi depresi, kecemasan, serta risiko terjadinya demensia.

 

Baca juga: Lakukan Ini Agar Tubuh Tetap Fit Selama Puasa

 

Manfaat Puasa bagi Kesehatan Otak dan Mental

Seperti telah disinggung sebelumnya, puasa dapat meningkatkan kesehatan otak di mana bisa mengurangi depresi, kecemasan, serta risiko terjadinya demensia. Berikut ini penjelasan lebih lengkap mengenai manfaat puasa bagi otak dan mental tersebut.

 

1. Membuat lebih banyak jaringan sel pada otak

Semakin banyak jaringan sel otak yang terbentuk, maka akan semakin meningkat juga kekuatan otakmu. Menurut Dr. Mark Mattson, seorang profesor Neurologi di Universitas John Hopkins, puasa telah terbukti dapat meningkatkan neurogenesis di otak. Neurogenesis adalah pertumbuhan dan perkembangan sel-sel otak dan jaringan saraf baru. Tingkat neurogenesis yang lebih tinggi terkait pada peningkatan kinerja otak, memori, suasana hati, dan fokus.

 

2. Meningkatkan produksi BDNF yang membuat otak terus beradaptasi

Puasa tidak hanya mampu meningkatkan neurogenesis, namun juga dapat memicu produksi protein penting yang disebut BDNF. BDNF telah disebut-sebut sebagai "Miracle Grow for Your Brain".

 

BDNF memiliki peran dalam proses neuroplastisitas, yang memungkinkan otak dapat terus berkembang, berubah, dan beradaptasi. Perubahan ini dapat membuat otak lebih tahan terhadap stres dan juga mampu beradaptasi dengan perubahan yang terjadi.

 

BDNF juga membantu menghasilkan sel-sel otak baru, melindungi sel-sel otak, menstimulasi koneksi dan sinapsis baru sehingga dapat meningkatkan daya ingat, memperbaiki suasana hati, dan meningkatkan fokus.

 

3. Mencegah penyakit alzheimer

Alzheimer dapat dialami oleh siapa saja, namun dengan melakukan puasa maka hal ini dapat lebih dicegah. Sel lama yang tidak segera dirombak oleh otak menjadi salah satu pencetus terjadinya penyakit alzheimer. Nah, dengan berpuasa selama sebulan penuh, otak akan terangsang untuk mengalami perbaikan, perombakan, dan pembaruan sel.

 

4. Puasa dapat memaksa tubuh membakar lemak yang dapat mengurangi risiko penyakit neurodegeneratif

Lemak merupakan sumber bahan bakar yang lebih baik dan lebih bersih jika dibandingkan dengan karbohidrat. Lemak tidak hanya menghasilkan lebih banyak energi dibanding karbohidrat, namun juga lebih sedikit menghasilkan radikal bebas. Radikal bebas yang berlebih dalam tubuh dapat menyebabkan peradangan dan juga stres oksidatif pada tubuh. Kondisi inilah yang sering dianggap dapat memicu beragam penyakit kronis, termasuk penyakit neurodegeneratif.

 

Maka dari itu, setiap kali Kamu melakukan puasa, tubuh akan dipaksa menggunakan lemak dibanding gula sebagai bahan bakar penghasil energi, sehingga radikal bebas yang dihasilkan lebih sedikit dan juga lebih efisien untuk otak.

 

Wah, ternyata selain menjalankan ibadah, berpuasa selama bulan Ramadan juga bisa memberikan banyak manfaat bagi kesehatan tubuh, otak serta mental ya. Oleh karena itu, mulai sekarang jangan malas atau mengeluh ya setiap kali Kamu menjalankan puasa!

 

Kamu punya pengalaman menarik apa lagi nih Gengs selama puasa? Yuk, ceritakan melalui Fitur Tulis Artikel di Website atau Aplikasi GueSehat! (BAG)

 

Baca juga: Hidangan yang Perlu Dihindari saat Berbuka Puasa

 

 

Sumber:

"7 Surprising Health Benefits Of Ramadan" - Realbuzz

"Ramadan: Health Benefits of Fasting" - The Hans India

"Ramadan 2019: The health benefits of fasting" - Aljazeera

"6 Surprising Brain Power Benefits of Intermittent Fasting" - Medium

"Brain-derived neurotrophic factor and its clinical implications" - NCBI