Apa itu demensia? Apa itu Alzheimer? Sama-sama bermasalah pada bagian otak sih, tapi apa beda demensia dengan Alzheimer? Demensia bukanlah suatu jenis penyakit melainkan sebuah gejala dari sekelompok penyakit yang disebabkan oleh kelainan pada otak. Gejala ini dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk dapat memecahkan masalah atau menegontrol emosi mereka. Setiap orang berisiko mengalami demensia dan dapat mengalami lebih dari satu bentuk demensia. Sedangkan Alzheimer berbeda dengan demensia. Alzheimer adalah bentuk penyakit dari demensia. Dokter akan mendiagnosa Anda mengalami demensia jika dua atau lebih fungsi kognitif Anda terganggu. Fungsi kognitif dapat berupa daya ingat, kemampuan berbicara, memahami informasi, kemampuan memahami ruang gerak, menilai dan memberi perhatian.

Penyakit Demensia

Gejala-gejala yang dialami dapat berbeda tergantung dengan kerusakan yang dialami otak akibat penyakit yang menyebabkan demensia. Sebagian besar penyakit demensia menyerang sel-sel saraf. Biasanya, sel-sel saraf akan berhenti berfungsi sehingga akan kehilangan sambungan dengan sel-sel saraf lainnya dan mati. Penyakit ini akan menyebar secara perlahan-lahan dan akan semakin memburuk. Risiko demensia dapat dialami oleh siapa saja. Semakin tua usia Anda, akan semakin rentan untuk terkena demensia.

Gejala-gejala Demensia

Gejala demensia biasanya dimulai dengan lupa akan beberapa hal. Orang yang mengalami demensia akan kesulitan untuk mengingat kembali apa yang telah mereka lupakan serta akan melupakan kebiasaan-kebiasaan yang sering dilakukan. Gejala demensia akan semakin parah seiring dengan meningkatnya lupa dan kebingungan yang dialami. Akan menjadi sulit bagi mereka untuk mengingat nama dan wajah. Beberapa tanda demensia dapat dilihat dengan pengulangan pertanyaan yang sama, kebersihan yang kurang terjaga, dan kesulitan dalam memutuskan sesuatu. Pada kondisi yang lebih parah, orang yang mengalami demensia tidak bisa untuk menjaga diri mereka sendiri. Kebiasaan mereka akan berubah dan dapat menyebabkan depresi dan agresif. Mereka akan semakin sulit untuk mengingat kembali waktu, tempat, dan orang yang mereka kenal.

Penyebab Demensia

Demensia akan berkembang seiring dengan bertambahnya usia Anda. Demensia terjadi ketika sel-sel otak Anda mengalami kerusakan. Beberapa kondisi dapat menyebabkan demensia, termasuk penyakit keturunan seperti Alzheimer, Parkinson dan Huntington. Ketiga penyebab demensia dapat menyebabkan kerusakan pada bagian sel otak yang berbeda. Alzheimer menjadi penyakit yang menyebabkan  demensia terbanyak yaitu sekitar 50 sampai 70 persen. Penyebab demensia lainnya adalah infeksi seperti HIV, penyakit pada pembuluh darah, penyakit stroke, depresi, dan penggunaan obat-obatan terlarang.

Penyakit Alzheimer

Alzheimer merupakan penyakit pada otak yang secara perlahan memengaruhi ingatan dan fungsi kognitif. Penyebab dari penyakit ini masih belum diketahui secara pasti dan pengobatanya masih belum tersedia. Penyakit Alzheimer dapat dialami oleh orang yang lebih muda meskipun pada umumnya penyakit ini menyerang pada usia diatas 60 tahun. Penderita Alzheimer yang berusia 80 tahun keatas dapat bertahan hidup kurang dari 3 tahun setelah diagnosis diberikan. Sementara untuk penderita yang berusia lebih muda dapat bertahan hidup lebih lama terhadap penyakit ini, umumnya 4 sampai 8 tahun setelah diagnosis tetapi ada beberapa yang dapat bertahan sampai 20 tahun setelah diagnosis. Kerusakan otak telah dimulai sebelum muncul gejala-gejala Alzheimer. Protein yang tidak normal membentuk plak dan menempel pada otak jika seseorang mengalami penyakit Alzheimer. Hal ini yang menyebabkan terputusnya hubungan antara sel-sel otak dan menyebabkan kematian sel-sel otak secara perlahan. Sangatlah sulit untuk mendiagnosa penyakit Alzheimer jika orang yang menderitanya masih hidup. Diagnosis hanya dapat diketahui secara pasti ketika otak Anda diperiksa menggunakan mikroskop pada saat autopsi. Meskipun begitu, dokter yang ahli di bidangnya dapat memberikan diagnosis kepada penderita Alzheimer dengan ketepatan sampai dengan 90 persen.

Perbedaan Gejala Demensia dan Alzheimer

Gejala Alzheimer dan demensia hampir seluruhnya sama tetapi terdapat beberapa perbedaan dari keduanya. Kedua kondisi ini dapat menyebabkan  berkurangnya kemampuan berpikir, kerusakan ingatan, kesulitan untuk berkomunikasi. Bagi penderita Alzheimer dapat mengalami kesulitan untuk mengingat percakapan atau kejadian yang baru terjadi, ketidakpedulian, depresi, keputusan yang tidak kuat, kesalahpahaman, kebingungan, perubahan tingkah laku, kesulitan untuk berbicara, mengunyah, atau berjalan pada tingkat penyakit yang lebih parah. Beberapa gejala demensia dapat terjadi seiring dengan penyakit Alzheimer, namun kedua kondisi ini masih dapat dibedakan berdasarkan gejala yang ditimbulkan. Orang yang mengalami LBD (Lewy Body Dementia) memiliki gejala-gejala yang sama dengan Alzheimer. Tetapi orang dengan LBD memiliki gejala yang berbeda seperti halusinasi, gangguan keseimbangan, dan gangguan tidur. Orang yang mengalami demensia yang disebabkan oleh penyakit Parkinson atau Huntington akan mengalami gejala seperti melakukan gerakan yang tanpa sengaja dilakukan pada saat awal terkena penyakit tersebut.

Pengobatan Demensia dan Alzheimer

Pengobatan untuk Alzheimer masih belum tersedia, namun terdapat beberapa pilihan yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi gejala yang ditimbulkan oleh Alzheimer. Anda bisa mencoba beberapa pengobatan seperti pengobatan untuk perubahan tingkah laku dengan menggunakan obat psikotropika, pengobatan untuk lupa ingatan dengan obat donepenzil, rivastigmine, dan memantine (obat golongan penghambat kolinesterase), pengobatan alternatif dengan suplemen dari minyak kelapa atau minyak ikan yang dapat meningkatkan fungsi otak dan kesehatan tubuh, pengobatan untuk gangguan tidur, dan pengobatan untuk depresi. Demensia dapat diobati tergantung penyakit yang menyebabkan demensia tersebut. Beberapa kondisi penyakit yang dapat disembukan seperti kecanduan narkoba, tumor, penyakit metabolik, dan hipoglisemia. Sebagian besar kasus demensia tidak dapat diobati, namun pengobatan yang dilakukan lebih untuk mengurangi gejala demensia sesuai dengan penyakit yang menyebabkannya. Dokter pada umumnya akan mengobati demensia yang disebabkan oleh penyakit Parkinson dan LBD dengan menggunakan obat golongan penghambat kolinesterase yang sering digunakan untuk pengobatan penyakit Alzheimer. Pengobatan demensia yang disebabkan penyakit pada pembuluh darah akan lebih ditujukan untuk mencegah kerusakan selanjutnya pada pembuluh darah otak dan mencegah timbulnya stroke. Perawat akan sangat membantu dan diperlukan bagi orang yang terkena demensia. Sebagian besar jenis demensia tidak dapat disembuhkan namun pengobatan harus tetap dilakukan untuk mengurangi gejala demensia yang timbul karena penyakit yang dialami. Konsultasikan dengan dokter Anda jika Anda merasakan secara jelas gejala-gejala demensia atau penyakit Alzheimer. Setelah itu, mulailah pengobatan yang dapat mengurangi gejala-gejala yang timbul dari demensia yang dialami.