Momen tahun baru sering dijadikan awal untuk membuat resolusi. Namun, tak jarang motivasi yang menggebu-gebu hanya muncul di awal saja, yang kemudian berangsur-angsur turun. Padahal motivasi diperlukan agar energi terus menyala untuk mencapai tujuan.  

 

Banyak cara yang dipakai orang untuk meningkatkan motivasi, salah satunya dengan bermusik. Bermusik baik itu bermain alat musik ataupun mendengarkan musik sering dijadikan alat untuk menghibur diri dan mengusir kesedihan. Group band atau komunitas musik dibentuk di tempat kerja sebagai sarana mengurangi kepenatan rutinitas. 

 

Pernahkah Geng Sehat perhatikan saat mendengarkan musik, kita bisa ikut bergoyang mengikuti alunan nada. Apalagi jika musik yang kita dengarkan atau mainkan merupakan musik favorit. Mengapa musik bisa digunakan untuk meningkatkan motivasi?

 

Baca juga: Sukses Enggaknya Resolusi Tahun Baru Tergantung Kepribadian

 

 

 

Manfaat Musik Meningkatkan Mood dan Motivasi

Dalam sebuah penelitian oleh Nature Neuroscience, kadar dopamin ditemukan hingga 9% lebih tinggi ketika sukarelawan mendengarkan musik yang mereka sukai. Sebuah studi menemukan bahwa musik dapat memacu Dopamin D2 Reseptor (DRD2). sehingga terjadi pelepasan dopamin. Dopamin dikenal sebagai salah satu “happy hormone” si pemicu kebahagian.

 

Dopamin juga dikenal sebagai neurotransmiter yang memainkan peran penting dalam fungsi kognitif, emosional, dan perilaku kita. Suasana hati, tidur, daya ingat, konsentrasi, pembelajaran dan kontrol motorik dipengaruhi oleh kadar dopamin dalam tubuh.

 

Saat dilepaskan dalam jumlah yang tepat, hormon ini akan meningkatkan suasana hati sehingga orang akan merasa lebih bahagia, lebih percaya diri dan lebih termotivasi.

 

Studi lain menunjukkan bahwa berlatih musik sebelum usia 7 (tujuh) tahun menghasilkan perubahan dalam konektivitas di area otak white-matter dan melindungi fungsi dopaminergik dari impulsivitas. Sebanyak 90% anak-anak usia 4- 6 tahun memiliki peningkatan kecerdasan verbal yang signifikan setelah 1 (satu) bulan belajar musik. Pelatihan musik memiliki "efek transfer" yang meningkatkan kemampuan anak-anak untuk memahami kata-kata dan menjelaskan arti.

 

Sebuah studi dari Human Neuroscience membuktikan bahwa seseorang yang belajar musik dari kecil hingga dewasa, memiliki memori dan kemampuan kognitif yang lebih baik dibanding yang bukan pemusik. Dan jika dipertahankan hingga usia lanjut dapat mengurangi dampak pengurangan pikiran karena penuaan.

 

Baca juga: Ingin Meningkatkan Gairah Seks? Coba Mainkan Musik!
 

Jenis Musik Berpengaruh?

Jenis musik yang dimainkan atau didengarkan juga berperan terhadap efek yang ditimbulkan. Musik yang riang dapat memotivasi seseorang untuk lebih banyak bergerak. Sebuah studi menemukan bahwa pelari yang mendengarkan musik motivasi dapat menyelesaikan 800 meter pertama lari mereka lebih cepat daripada pelari yang mendengarkan musik yang tenang atau berlari tanpa musik. Nah Gengs, jika kamu ingin meningkatkan kecepatan, dengarkan lagu-lagu yang menginspirasimu.

 

Riset dalam Jurnal Psychology of Music menujukkan bahwa musik yang empowering dapat meningkatkan kreativitas dan rasa percaya diri. Musik yang energik terbukti dapat meningkatkan perhatian dan fokus.

 

Studi oleh Mindlab membuktikan bahwa kelompok yang mendengarkan musik pop menyelesaikan tugas entri data 58% lebih cepat daripada kelompok yang tidak. Musik klasik memiliki manfaat menenangkan pikiran dan meningkatkan mood, dikenal sebagai efek Mozart. Efek menenangkan dari musik klasik menghilangkan kegelisahan dan dapat membantu mengurangi detak jantung dan kecemasan kamu. 

 

Musik juga dapat meningkatkan performa kerja lho Gengs. Hormon dopamin yang dilepaskan membuat tubuh kita lebih rileks dan bahagia, sehingga membuat kita lebih fokus dalam bekerja. Meningkatnya mood karena musik juga membuat interaksi kamu dengan rekan-rekan kerjamu menjadi lebih semangat.

 

Bagamana Geng Sehat, ternyata bermusik banyak manfaatnya bukan untuk menjaga motivasi kamu dan meningkatkannya di saat motivasimu lagi turun. Mulailah mengoleksi lagu, musik instrumentalia yang kamu sukai di awal tahun ini atau ingin belajar alat musik tertentu di awal tahun ini, belum terlambat kok.

 

Baca juga: Manfaat Mendengarkan Musik pada Anak

 

 

Referensi

  1. Salimpoor, V. N., et al. Anatomically distinct dopamine release during anticipation and experience of peak emotion to music. Nature Neuroscience. 2011. Vol. 14(2), p. 257–262.
  1. Ferreri. Dopamine modulates the reward experiences elicited by music. Proc Natl Acad Sci U S A. 2019. Vol. 116(9). p.3793-3798.
  1. Whiteman H. The power of music: how it can benefit health. https://www.medicalnewstoday.com/articles/302903.php#1