Kopi menjadi minuman yang sedang naik daun belakangan ini. Semua orang, baik tua, muda, wanita, maupun pria ikut menggandrunginya. Kopi telah melejit naik kelas. Dari sekadar membuat mata menjadi melek menjadi sebuah gaya hidup.

 

Aneka coffee shop pun bermunculan, mulai dari counter kopi susu sederhana hingga fancy cafe di pusat kota. Tak lupa dengan mengusung keunggulan masing-masing, baik itu biji kopi kelas premium maupun dekorasi yang Instagrammable. Hashtag #morningcoffee dan #dailydoseofcaffeine pun tak ketinggalan meramaikan media sosial.

 

Memang, bagi sebagian orang rasanya kurang pas kalau dalam satu hari belum menyentuh secangkir kopi. Beberapa orang bahkan perlu minum kopi lebih dari satu cangkir. Mereka mengklaim bahwa kopi dapat memperbaiki mood serta melepas stres. Namun, benarkah demikian?

 

Baca juga: Suka Kopi, Apa Saja yang Harus Diperhatikan?

 

Manfaat Kopi untuk Kesehatan

Kopi memang bukan minuman biasa. Minuman ini mengandung kafein, yang tergolong sebagai zat psikoaktif. Mendengar kata psikoaktif, mungkin Geng Sehat langsung teringat jenis obat yang bisa memengaruhi pikiran dan perilaku, yakni golongan narkotika dan psikotropika. Yup, zat psikoaktif merupakan zat yang mampu memengaruhi sistem saraf dan menyebabkan perubahan pada perilaku.

 

Secara umum, zat psikoaktif dibagi menjadi dua golongan, yaitu depresan dan stimulan. Zat psikoaktif golongan depresan memberi efek rileks, tenang, penurunan kewaspadaan, hingga mengantuk. Sebaliknya, zat psikoaktif golongan stimulan memberi efek peningkatan kewaspadaan, segar, dan bersemangat.

 

Dilihat dari efeknya, jelas bahwa kafein termasuk ke dalam golongan stimulan. Kafein merupakan zat stimulan yang paling umum, serta aman digunakan. Jadi, Geng Sehat tenang saja, ya. Hampir tidak ada regulasi yang mengatur penggunaan zat ini.

 

Baca juga: 7 Fakta tentang Kopi yang Mungkin Tidak Kamu Ketahui

 

Efek psikoaktif dari kafein tidak sekeras zat psikoaktif lain (obat-obatan psikotropika) dan tidak ada ketergantungan berarti dari penggunaannya. Efek stimulasi dari kafein dihasilkan melalui mekanisme berikut. Sistem saraf manusia, termasuk otak, bekerja melalui serangkaian impuls dan reseptor. Setiap impuls memiliki reseptor yang spesifik.

 

Suatu efek akan timbul bila impuls dapat berikatan dengan reseptornya. Rasa kantuk disebabkan oleh impuls berupa senyawa bernama adenosin. Nah, kafein bekerja dengan cara memblokade reseptor adenosin pada saraf otak. Akibatnya, adenosin tidak dapat mencapai reseptornya, sehingga rasa kantuk pun hilang.

 

Selain memengaruhi ikatan impuls-reseptor adenosin, kafein juga berpengaruh pada impuls lain, yaitu dopamin. Dopamin merupakan senyawa yang menyebabkan perasaan senang dan bersemangat. Kafein dapat meningkatkan pelepasan dopamin dalam tubuh, sehingga lebih banyak dopamin yang berikatan dengan reseptor dan rasa senang pun timbul. Alhasil, tubuh jadi terasa segar dan mood terasa enak. 

 

Baca juga: Cerita Secangkir Kopi di Pagi Hari

 

Sayangnya, tidak hanya ini efek dari kafein. Ternyata, efek stimulasi pada saraf otak ini dapat menimbulkan efek sebaliknya, yaitu kecemasan. Peningkatan jumlah dopamin menyebabkan otak bekerja lebih cepat, meningkatkan kewaspadaan, dan juga kecurigaan. Efek ini membuat peminum kopi justru berpikir terus-menerus dan sulit beristirahat. Dalam kondisi banyak pikiran, efek ini tentunya malah meningkatkan kecemasan dan menambah rasa stres.

 

Selain bekerja pada saraf otak, kafein juga dapat bekerja pada saraf dari organ-organ tubuh atau disebut saraf otonom. Pada sistem pernapasan, kafein dapat melebarkan saluran pernapasan maupun memberikan efek lega. Pada sistem peredaran darah, kafein memberi efek peningkatan denyut jantung, penyempitan pembuluh darah, dan meningkatkan tekanan darah.

 

Sementara pada sistem pencernaan, kafein meningkatkan produksi asam lambung serta mempercepat motilitas atau pergerakan usus. Efek-efek pada organ tubuh ini dapat bersifat positif dan negatif. Efek positifnya, tubuh terasa segar dan bertenaga, yang tentunya membuat mood menjadi baik juga.

 

Efek negatifnya, kopi dapat menyebabkan jantung berdebar, nyeri lambung, serta gangguan pencernaan pada sebagian orang, yang jelas akan menimbulkan rasa tidak nyaman. Jadi, bijak-bijak dalam menyesap kopi, ya. 

Baca juga: Ketahui Penyebab Tingkat Keasaman Kopi

 

Manfaat Kopi untuk Kecantikan

Selain untuk menjaga suasana hati dan membuat kita terjaga, kopi juga bisa untuk menghaluskan kulit wajah lho! Kopi bisa dijadikan penghalus atau scrub wajah. Biasanya bubuk kopi untuk scrub dicampur dengan bahan lain agar lebih kuat efeknya. 

 

 

Untuk mengdapatkan kulit lebih lembut, Kamu bisa mencampurkan bubuk kopi, sedikit gula dan minyak kelapa. Oleskan pada wajah yang sudah dibersihkan, dan scrub wajah dengan perlahan sebelum dibilas dengan air bersih. 

Bagi yang ingin memiliki kulit lebih glowing, kopi bisa ditambahkan dengan madu dan lakukan cara yang sama. Tak hanya untuk kulit wajah, kopi juga bisa membantu menyamarkan kulit yang menghitam di sekitar mata atau mata panda. Cukup campur bubuk kopi degan parutan lidah buaya. Oleskan merata di sekitar kulit mata. 

 

Nah, ternyata banyak ya mantaaf kopi!