Beberapa waktu lalu, sempat viral berita seorang ibu hamil yang mengalami keguguran akibat menerima tindakan bullying dari sesama penumpang KRL. Tindakan tersebut menyebabkan sang ibu merasa sangat marah, kecewa, hingga stres dan akhirnya berdampak pada kondisi kehamilannya. 

 

Duh, sedih sekali ya pastinya mendengar berita ini. Ternyata stres bisa sangat berbahaya untuk ibu hamil dan janinnya. 

 

Baca juga: Hati-Hati, Stres Akibat Masalah Finansial pada Wanita Hamil Dapat Membahayakan Bayi
 

Marah karena Direkam Secara Diam-diam

Melansir dari berbagai sumber, peristiwa ini berawal saat sang ibu menyadari bahwa dirinya sedang direkam oleh seorang wanita yang duduk di dekatnya dalam perjalanan KRL dari Stasiun Tanah Abang menuju Stasiun Rangkas.

 

Menyadari dirinya direkam tanpa izin, sang ibu merasa tidak terima dan langsung menegur serta memarahi penumpang wanita tersebut. Ia mengungkapkan bahwa akibat tindakan penumpang wanita itu, menyebabkan dirinya merasa stres.

 

Dalam sebuah video yang diunggah pengguna tiktok lain, sang ibu menceritakan segala yang dirasakan dan dilaluinya dalam kejadian tersebut. Ia mengatakan bahwa setelah dirinya mengungkapkan kekesalan pada penumpang wanita yang merekamnya, ia kemudian mengalami keguguran.

 

“Saya yang di video KRL tersebut. Sayangnya saya stres dan keguguran. Aku menunggu kehamilan 2 tahun. Turun dari kereta darah keluar banyak. Marah, kecewa, semua campur aduk," kata sang ibu berdasar tangkapan layar dalam video tersebut.

 

Marah-marah dan Stres Sebabkan Keguguran?

Sebenarnya, tak hanya bagi ibu hamil, stres dan marah-marah yang berlebihan tentu tidak akan baik untuk kesehatan. Namun, bagi ibu hamil, kondisi ini bisa lebih berisiko. Apalagi, saat hamil, Mums mungkin lebih rentan juga mengalami stres karena perubahan fisik yang terjadi.

 

Menurut dr. Donny S. Winardo, Sp.OG., sebenarnya ada banyak faktor, baik faktor secara langsung dan faktor tidak langsung yang bisa menyebabkan ibu hamil mengalami keguguran.

 

“Sekitar 50-60% faktor penyebab keguguran dalam kehamilan adalah adanya kelainan genetik. Jadi, biasanya kondisi sperma atau indung telur kurang baik kualitasnya, sehingga perkembangan janin pun tidak baik. Pada keadaan seperti ini, keguguran sangat mungkin terjadi,” jelas dr. Donny saat diwawancarai oleh Teman Bumil.

 

Sementara itu, secara tidak langsung sebenarnya stres juga bisa menyebabkan ibu hamil mengalami keguguran. Pasalnya, jika ibu mengalami stres berat bisa saja memicu kontraksi yang akhirnya berbahaya untuk kondisi Mums dan juga janin.

 

Baca juga: Jangan Terlalu Stres dengan Penampilan saat Hamil
 

Tak Hanya Keguguran, Ini Bahaya Stres dan Marah-marah Berlebihan Selama Hamil

Selain meningkatkan risiko keguguran, stres dan marah-marah yang berlebihan juga memiliki dampak buruk lain selama kehamilan. Hal ini karena stres dan marah-marah bisa menyebabkan perubahan fisik dan psikologis tertentu, seperti peningkatan tekanan darah dan detak jantung, peningkatan hormon epinefrin dan adrenalin, atau penyempitan pembuluh darah. Kondisi-kondisi ini dapat mengurangi pasokan oksigen dan darah ke janin, sehingga menghambat perkembangan janin.

 

Selain itu, beberapa risiko komplikasi lain yang mungkin terjadi jika Mums sering marah-marah dan stres berlebihan, antara lain:

  • Berat badan bayi lahir rendah.
  • Persalinan prematur.
  • Bayi akan terlahir dengan kondisi temperamen yang buruk, seperti mudah tersinggung atau depresi.
  • Kemungkinan bayi mengalami hiperaktif lebih tinggi.

 

Berita ibu hamil yang mengalami keguguran akibat stres dan marah-marah hebat di KRL ini tentunya menjadi pelajaran juga bagi banyak pihak, bahwa sebaiknya kita menggunakan ponsel untuk tujuan yang baik dan tidak sembarangan mengambil gambar orang lain. 

 

Dan, bagi Mums yang sedang hamil, jangan lupa juga untuk selalu mengontrol emosi serta menjaga diri dari kemungkinan stres. Pasalnya, stres berlebihan bisa berdampak buruk bagi kesehatan. Sehat selalu ya, Mums!

 

Baca juga: Tips Mengatasi Stres Selama Kehamilan
 

 

Referensi

First Cry Parenting. Anger During Pregnancy – Effects & How to Control It?.

Interview dengan dr. Donny S. Winardo, Sp.OG.