Kekuarangan zat besi atau disebut juga dengan anemia adalah kondisi yang umum terjadi pada masyarakat Indonesia. Penderita pada umumnya adalah anak-anak, remaja, atau wanita, terutama ibu hamil. Walaupun demikian kondisi ini juga dapat dialami oleh pria dewasa. Zat besi merupakan salah satu mineral yang memiliki peran pentinng bagi tubuh.

 

Peran Zat Besi dalam Tubuh

Berikut ada beberapa dari peran zat besi dalam tubuh:

 

1.Merupakan komponen dari hemoglobin 

Hemoglobin (Hb) bertugas untuk mengikat oksigen dan mengedarkannya ke seluruh tubuh, sedangkan oksigen berperan dalam proses metabolisme. Jika kadar hemoglobin  dalam tubuh rendah, maka jumlah oksigen yang diedarkan juga rendah sehingga tubuh tidak dapat mejalankan proses metabolisme dengan maksimal.

 

2. Merupakan kofaktor dari enzim

Enzim berperan penting dalam memastikan metabolisme berjalan secara tepat dan cepat. Jika enzim dalam tubuh dalam kondisi rendah, maka metabolisme tidak akan berjalan secara optimal.

 

3. Berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan otak

Zat besi berperan penting dalam proses perkembangan otak, oleh karena itu kekurangan zat besi pada ibu hamil akan mempengaruhi perkembangan otak janin dan kelak berdampak pada perkembangan kognitif anak..

 

4. Berperan dalam sintesis energi

Zat besi mengambil peran dalam proses transport elektron, suatu proses untuk menghasilkan energi di dalam tubuh. Jika seseorang kekurangan zat besi, maka jumlah energi yang dihasilkan juga sedikit sehingga tubuh menjadi lemas dan tidak bertenaga.

 

Cara Meningkatkan Zat Besi di Tubuh

Zat besi memiliki peran penting dalam tubuh. Memiliki zat besi yang cukup di dalam tubuh adalah suatu hal yang esensial. Berikut beberapa cara agar dapat menigkatkan jumlah zat besi di dalam tubuh:

 

1. Tidak mengkonsumsi teh ketika makan

Teh mengadung tanin, senyawa polifenol yang dapat menghambat penyerapan zat besi. Mengkonsumsi tanin ketika sedang makan akan menghambat penyerapan zat besi dari makanan tersebut. Oleh karena itu sebaiknya konsumsi teh 2 jam setelah makan atau setengah jam sebelum makan.

 

2. Tidak mengkonsumsi kafein ketika makan

Minuman dengan kandungan kafein seperti kopi akan menghambat penyerapan zat besi. Oleh karena itu sebaiknya mengkonsumsi kafein setengah jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan.

 

3. Konsumsi vitamin C

Vitamin C terbukti berperan dalam mengubah struktur zat besi sehingga zat besi mudah diserap. Vitamin c dapat diperoleh dari suplemen ataupun dari makanan yang tinggi vitamin C seperti jeruk dan pepaya. Konsumsi buah- buahan tersebut setelah makan akan meningkatkan penyerapan zat besi.

 

4. Konsumsi makanan tinggi zat besi

Makanan tinggi zat besi seperti daging merah, ikan, dan bayam akan meningkatkan jumlah zat besi dalam tubuh.

 

5. Konsumsi tablet penambah darah

Tablet penambah darah mengadung zat besi, namun demikian konsumsi tablet penambah darah hanya dianjurkan pada individu dengan anemia ringan karena kekurangan zat besi, atau pada remaja wanita, dan ibu hamil.  Anjuran konsumsi tablet penambah darah untuk ibu hamil ialah 1 tablet/hari, sedangkan anjuran untuk remaja wanita adala 1 tablet/ minggu. 

 

Standar anemia atau kurang darah berbeda-beda, tergantung dari umur dan jenis kelamin. Berikut kriteria anemia ringan:

- Wanita >15 tahun ( tidak hamil): Hb 11.0-11.9

- Pria>15 tahun: hb 11-12.9

 

Pada individu dengan anemia dianjurkan untuk konsultasi terlebih dahulu untuk mengetahui penyebab dari anemia tersebut. Jika anemia tersebut digolongkan dalam anemia ringan dan disebabkan oleh kekurangan zat bes, maka dianjurkan untuk konsumsi tablet penambah darah 1 tablet/hari selama 3 bulan dan kemudian dievaluasi ulang.

 

Bagaimanapun juga zat besi adalah mineral yang penting untuk tubuh karena memiliki banyak manfaat dan berperan dalam berbagai proses kimiawi dalam tubuh. Bagaimana apakah sudah tertarik untuk mencoba tips di atas?

 

Sumber:

Hsph.edu. The Nutrition Source

Healthline.com. How to Increase the Absorption of Iron from Foods

Promkes.kemkes.go.id.