Menjaga kesehatan gigi dan mulut sangat penting, bukan hanya karena rasa percaya diri dan penampilan yang baik, tapi juga karena mempunyai pengaruh yang sangat besar bagi raga atau tubuh kita. Infeksi di rongga mulut dikenal dengan infeksi fokal yang ternyata dapat berdampak berbahaya bagi organ lain termasuk jantung. Jadi, bisa jadi orang terkena penyakit jantung dan stroke yang awalnya dari sakit gigi!

 

Menjaga kesehatan gigi dan mulut nampaknya mudah, tapi ternyata tidak sesederhana yang kita pikirkan. Yuk, baca pemaparan lengkap tentang bagaimana menjaga kesehatan gigi dan mulut agar terhindari dari komplikasi berbahaya, oleh DR. drg. Rina Permatasari Sp.KG, Dokter Gigi Spesialis Konservasi Gigi dari Dental Specialist Clinic RS Pondok Indah- Puri Indah.

 

 

Berbagai Komplikasi Akibat Infeksi di Rongga Mulut

Salah satu komplikasi yang sudah cukup dikenal akibat infeksi fokal adalah endokarditis atau perikarditis, yaitu infeksi pada katup dan selaput jantung yang berasal dari penyebaran bakteri dari saluran akar gigi yang terinfeks maupun penyakit gusi (juga dikenal sebagai periodontitis).

 

Pneumonia

Selain pada jantung, mulut juga dapat menjadi tempat bersarangnya bakteri penyebab infeksi paru-paru dan menyebabkan pneumonia atau penyakit pernapasan lainnya. Bakteri penyebab pneumonia ini dapat terbawa masuk k eparu melalui tindakan intubasi endotrakeal atau ventilator.  

 

Infeksi ginjal

Infeksi ginjal dapat disebabkan oleh bakteri yang berasal dari abses dari infeksi gigi dan infeksi kronis jaringan penyangga gigi (periodontitis). Infeksi ginjal juga dapat terjadi karena hasil produk antibodi yang berlebihan yang berasal dari sistem imun akibat abses kronis tersebut. Antibodi berlebih tersebut masuk kedalam sirkulasi pembuluh darah dan selanjutnya dapat merusak fungsi ginjal.

 

Penyakit Lambung

Rongga mulut merupakan jalur pertama proses penghancuran makanan di dalam tubuh sebelum masuk ke dalam sistem pencernaan. Bakteri penyebab penyakit saluran pencernaan seperti gastritis kronis, peptic ulcer, duodenal ulcer, tumor lambung, dan limfoma, merupakan bakteri yang dapat ditemukan juga di plak gigi dan air liur (saliva), sehingga penyakit pencernaan juga kadang dikaitkan dengan infeksi yang berasal dari rongga mulut.

 

Prematur

Karies merupakan infeksi menular yang dapat ditularkan dari orang tua ke bayinya, sehingga membuat anak lebih rentan mengalami kerusakan gigi di kemudian hari. Ada juga hubungan antara penyakit gusi pada wanita hamil dan kelahiran prematur, serta bayi dengan berat badan lahir rendah.

 

 

Penyakit Lainnya

Penyebaran infeksi bakteri rongga mulut ke berbagai macam organ di dalam tubuh melalui pembuluh darah (bakterimia), merupakan hal yang tidak boleh diremehkan. Terdapat beberapa penyakit lain yang tidak jarang penyebabnya dicurigai berasal dari gigi dan mulut, antara lain:

  • Alopecia (rambut, alis, janggut)

  • Reaksi alergi pada kulit berupa pengelupasan, ruam dan gatal-gatal

  • Tiroiditis Hashimoto

  • Ensefalitis, Meningitis

  • Beberapa penyakit neurologis dan autoimun

  • Perubahan gambaran darah tanpa adanya penyakit serius dan/atau kronis

  • Gejala sinusitis, arthritis dan rheumatoid, aritmia ekstrasistolik dan radang telinga yang tidak diketahui asalnya

 

 

Bagaimana cara merawat mulut dan gigi yang benar?

Hal yang bisa dilakukan:

  • Sikat gigi dilakukan setidaknya dua sampai tiga kali sehari selama dua menit. Gunakan sikat dengan bulu lembut sampai sedang. Sikat gigi secara teratur, tepat waktu dan dengan teknik yang benar. Pembersihan berlebihan (agresif) atau penggunaan sikat gigi berbulu keras dapat merusak email gigi dan gusi. Konsekuensinya bisa berupa gigi sensitif, kerusakan permanen pada lapisan email gigi, dan erosi pada gusi. Ganti sikat gigi setiap 2 hingga 3 bulan sekali

  • Gunakan pasta gigi berfluor dan tanpa fluor secara bergantian untuk mencapai keseimbangan yang baik. Fluor merupakan bahan umum yang terkandung pada pasta gigi dan obat kumur,yang dapat membantu mencegah kerusakan gigi. Fluor bekerja dengan melawan bakteri yang dapat menyebabkan karies atau lubang gigi, serta memberikan perlindungan bagi gigi. Namun, faktanya, fluor adalah unsur kimia yang dapat ditemukan di air minum dan industri makanan, yang berarti bahwa ini adalah bagian besar yang kita konsumsi sehari-hari. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa penggunaan pasta gigi berfluor tidak membahayakan tubuh manusia, sehingga dapat digunakan baik untuk gigi asli maupun untuk crown gigi dan implan, tetapi jumlahnya harus disesuaikan

  • Bersihkan gigi dengan benang gigi setiap hari. Meskipun tidak terlalu populer di Indonesia, benang gigi dapat menghilangkan plak dan bakteri di sela-sela gigi yang tidak dapat dijangkau oleh sikat gigi, sehingga mencegah munculnya karang gigi. Flossing juga dapat membantu mencegah bau mulut dengan menghilangkan sisa makanan yang menumpuk di ruang antara gigi sehingga juga dapat mencegah terjadinya lubang gigi

  • Water pick dan sikat gigi elektrik dapat menjadi alternatif yang baik untuk membersihkan gigi, terutama untuk yang sulit menggunakan benang gigi dan yang mengalami ganguan motorik pada tangan

  • Obat kumur dapat digunakan untuk menghilangkan partikel makanan yang tersisa setelah menyikat gigi dan menggunakan benang gigi. Obat kumur bisa sangat membantu mengurangi jumlah asam di mulut, membersihkan daerah yang sulit dijangkau di dalam dan sekitar gusi, dan membantu melakukan remineralisasi gigi. Sebelum memilih jenis obat kumur, sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter gigi. Beberapa merek paling cocok untuk anak-anak dan mereka yang memiliki gigi sensitif, sementara merek lainnya hanya tersedia dengan resep dokter

  • Sikat lidah dengan lembut setiap kali menyikat gigi. Plak yang menumpuk di lidah dapat menyebabkan bau mulut dan masalah kesehatan mulut lainnya

  • Makan makanan yang sehat dan batasi makanan dan minuman manis. Mengonsumsi makanan segar dan renyah tidak hanya menyehatkan organ tubuh, tapi juga memiliki lebih banyak serat yang menyehatkan

  • Kunyah permen karet yang mengandung xylitol untuk merangsang produksi air liur, terutama bagi yang memiliki gejala mulut kering

  • Jadwalkan pemeriksaan dan pembersihan gigi secara teratur, dua kali dalam setahun

  • Bagi pemilik katup jantung pengganti atau sendi prostetik, harus sangat berhati-hati dalam menjaga kebersihan mulut untuk mencegah risiko infeksi serius. Dokter gigi biasanya akan memberikan antibiotik sebagai upaya pencegahan sebelum melakukan prosedur gigi apa pun

 

Hal yang dihindari:

  • Minum alkohol, merokok atau mengunyah tembakau

  • Menggunakan obat yang mengurangi produksi air liur, jika memungkinkan

  • Mengonsumsi makanan tinggi gula, terutama makanan lengket atau permen. Hindari makanan olahan (frozen food). Jangan memotong makanan menjadi potongan-potongan kecil supaya rahang lebih berfungsi dan memicu air liur keluar lebih banyak

 

Merawat mulut adalah investasi paling berharga, karena mulut yang sehat adalah tubuh yang sehat!