Hampir setiap calon ibu mengalami stres menjelang persalinan. Kalau Mums salah satunya, berati harus hati-hati, karena penelitian terbaru menunjukkan bahwa stres finansial keluarga dapat berujung pada hasil kelahiran yang tidak diinginkan. Para peneliti dari Universitas Negeri Ohio di Amerika Serikat menemukan bahwa wanita hamil yang mengalami stres akibat keadaan finansial, kemungkinan besar akan melahirkan bayi dengan berat rendah.

 

Penelitian tersebut melibatkan 138 wanita hamil yang disurevi mengenai masalah finansial keluarga, gejala depresi, stres yang terkait dengan kehamilan, dan kegelisahan saat hamil. Para wanita hamil tersebut diberikan sejumlah pertanyaan spesifik tentang masalah finansial, seperti “Seberapa sulit kehidupan dengan total pendapatan rumah tangga saat ini?”, “Dalam 2 bulan ke depan, berapa besar kemungkinannya Mums dan keluarga akan mengalami kesulitan, seperti rumah, makanan, dan perawatan medis yang tidak memadai?”, dan “Seberapa besar kemungkinan Mums dan keluarga harus menurunkan standar kehidupan keluarga demi memenuhi kebutuhan pokok?”

 

Para wanita hamil tersebut harus menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam 5 kategori skor dari skala 1 – 5. Hasilnya, wanita hamil yang mengalami tingkat stres finansial yang tinggi cenderung melahirkan bayi dengan berat rendah.

 

Standar rendah berat lahir bayi yang sudah ditetapkan oleh World Health Organization (WHO) adalah di bawah 2,5 kg. Menurut March of Dimes, sebuah organisasi untuk bayi prematur, bayi yang lahir dengan berat di bawah standar memiliki risiko yang lebih besar akan terkena diabetes, penyakit hati, tekanan darah tinggi, sindrom metabolik, ataupun obesitas saat mereka dewasa.

 

Meski hasil penelitian tersebut belum bisa dijadikan basis secara pasti karena skala penelitian yang kecil, sejumlah penelitian lain menunjukkan bahwa stres saat kehamilan pada umumnya dapat meningkatkan risiko ADHD dan keterlambatan berbicara pada anak. 

 

Tentunya, Mums tidak mau hal-hal tersebut terjadi pada bayi saat ia lahir bukan? Namun bagi banyak wanita hamil, stres akibat finansial keluarga memang seringkali tidak bisa dihindari. Mengasuh anak itu memerlukan biaya yang tinggi, belum lagi biaya untuk melahirkannya. Jadi, apa sih yang bisa Mums lakukan untuk mengurangi stres saat kehamilan?

 

Mums bisa melakukan sejumlah pencegahan stres. Banyak juga penelitian yang berhasil mengidentifikasi sejumlah aktivitas untuk mengurangi kegelisahan pada wanita hamil. Contoh dari aktivitas penting untuk mencegah stres pada wanita hamil adalah melakukan berbagai macam teknik relaksasi. Menerima dukungan penuh dari keluarga dan teman juga sangat penting untuk wanita hamil. Mums juga bisa bergabung dengan layanan konseling khusus untuk ibu hamil. Sejumlah ahli dan dokter juga menekankan bahwa semua wanita hamil lebih baik melakukan perawatan prenatal serta rutin berkonsultasi dengan dokter. Kalau Mums merasa stres, langsung hubungan dokter atau pihak konseling.

 

Pengobatan juga bisa dilakukan kalau Mums benar-benar membutuhkannya. Jangan lupa untuk memastikan bahwa pengobatan untuk stres yang Mums konsumsi aman untuk janin. Sebagai alternatif lain, intervensi psikologis dan fisik juga bisa dilakukan, seperti meditasi atau yoga.                                                                                         

 

Karena stres akibat finansial adalah hal yang kerap dialami oleh wanita hamil, hal yang harus diingat adalah, jangan menanggung stres tersebut sendiri. Mums mungkin merasa bisa menopang sendiri stres tentang masalah finansial. Namun, kalau Mums terlalu sibuk atau tidak mampu untuk daftar konseling profesional, minimal yang harus dilakukan adalah membagi masalah tersebut kepada teman atau kerabat dekat. Lagipula, kehamilan tanpa stres dapat menjamin kesehatan Mums dan janin.