Ada banyak faktor yang menentukan keberhasilan persalinan normal, salah satunya adalah tinggi badan Mums. Yup, ternyata tinggi badan seorang wanita berbanding lurus dengan ukuran panggulnya. Jadi, semakin pendek seorang wanita, ukuran panggulnya pun akan semakin kecil. Begitu pula sebaliknya.

 

Lantas, apakah ini berarti ibu hamil yang pendek tidak bisa melahirkan normal? Yuk, kita bahas dalam artikel berikut ini!

 

Baca juga: Manakah yang Lebih Baik, Persalinan Normal atau Caesar?
 

Ibu Hamil Pendek Kemungkinan Sulit Melahirkan Normal?

Menurut dr. Ervan Surya, Sp.OG., Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, tinggi badan memang memiliki pengaruh terhadap keberhasilan persalinan normal. Dalam berbagai penelitian, ditemukan bahwa ada batasan tinggi badan tertentu, yaitu jika rata-rata tinggi badan seorang wanita kurang dari 150 cm, maka risiko kegagalan persalinan normal akan lebih tinggi. Meski begitu, standar tinggi badan ini mungkin bisa berbeda di setiap negara.

 

Studi-studi telah menunjukkan bahwa semakin pendek seorang wanita, semakin kecil pula ukuran panggulnya. Padahal, ukuran panggul merupakan salah satu faktor penting yang menentukan keberhasilan persalinan normal.

 

Pada persalinan normal, panggul harus melebar untuk memungkinkan kepala janin melewati rongga panggul ibu. Namun, pada ibu dengan tinggi badan kurang dari 150 cm, ukuran panggulnya akan lebih sempit, sehingga berisiko mengalami CPD (Cephalopelvic disproportion), yaitu ketidaksesuaian ukuran panggul ibu dengan kepala janin. Tanda CPD adalah kepala janin yang tidak masuk ke panggul ibu pada pemeriksaan USG saat usia kehamilan 36 minggu, pada kehamilan anak pertama. Kondisi ini adalah indikasi mutlak dilakukannya persalinan caesar.

 

Baca juga: Bahaya Berat Janin Tidak Normal saat Persalinan
 

Faktor Lain Penyebab CPD

Selain ukuran panggul yang sempit, ada beberapa faktor lain yang memicu terjadinya kondisi CPD menjelang persalinan. Berikut di antaranya:

 

1. Ukuran janin terlalu besar

Apabila berat janin lebih dari 4 kg, risiko CPD akan meningkat. Ukuran janin yang besar ini biasanya disebabkan oleh faktor keturunan atau kondisi diabetes gestasional yang dialami ibu hamil.

 

2. Posisi janin sungsang

Mendekati waktu persalinan seharusnya janin sudah berada pada posisi yang optimal, yakni kepala mengarah ke jalan lahir. Namun, jika posisi bayi sungsang atau melintang, maka ia akan sulit melewati panggul. Akibatnya, Mums mungkin tidak bisa melahirkan secara normal.

 

3. Komplikasi atau masalah kesehatan tertentu

CPD juga bisa disebabkan oleh komplikasi atau masalah kesehatan tertentu yang dialami oleh bayi, misalnya hidrosefalus. Kondisi ini membuat ukuran kepala bayi lebih besar dari seharusnya. Akibatnya, bayi akan lebih sulit melewati panggul atau jalan lahir.

 

Selain itu, ada beberapa komplikasi atau masalah kesehatan lain yang juga bisa menyebabkan terjadinya CPD, antara lain:

  • Pernah mengalami cedera atau operasi pada panggul
  • Kehamilan pertama
  • Polihidramnion atau jumlah air ketuban berlebih
  • Obesitas
  • Kenaikan berat badan berlebihan selama kehamilan
  • Hamil di usia remaja, karena tulang panggul belum tumbuh sempurna
  • Kehamilan lewat bulan atau usia kandungan sudah lewat 40 minggu

 

Wah, ternyata keberhasilan persalinan normal ditentukan juga oleh tinggi badan Mums, ya. Duh, kira-kira tinggi badan Mums sudah memenuhi standar belum nih? Tapi, kalau pun harus melalui persalinan caesar, jangan berkecil hati ya, Mums. Karena, apa pun metodenya, Mums tetap ibu yang hebat untuk si Kecil. (BAG)

 

Baca juga: Ini Dia yang Bisa Gagalkan Rencana Persalinan Normal Pasca Caesar
 

Referensi

American Pregnancy Association. Cephalopelvic Disproportion (CPD).

Interview dengan dr. Ervan Surya, Sp.OG.