Anda penggemar berat minuman kopi? Jika ya, efek apakah yang Anda terima setelah meneguk satu atau dua cangkir? Tanpa disadari, konsumsi kopi akan memberikan dampak yang berbeda pada masing-masing orang. Di antara Anda mungkin akan merasakan efek kurang menyenangkan setelah minum kopi, seperti kegelisahan, jantung terasa lebih berdebar, dan tubuh menjadi tidak rileks. Tetapi, ada juga orang yang bisa langsung tertidur nyenyak setelah mengonsumsi kopi di malam hari. Bagaimana hal ini dapat terjadi? Sebuah penelitian menyatakan bahwa perbedaan efek yang timbul setelah minum kopi dipengaruhi oleh keberadaan gen dalam tubuh masing-masing orang. Tidak percaya? Yuk simak ulasan di bawah ini untuk mengetahui lebih lanjut terkait hubungan gen Anda dengan kopi!

Efek kopi untuk kesehatan

Anda pasti pernah mendapatkan larangan agar tidak terlalu sering meminum kopi karena kandungan kafein di dalamnya yang dianggap dapat membahayakan kesehatan. Apakah hal tersebut betul? Ternyata tidak sepenuhnya benar, Ladies! Seperti yang telah dijelaskan di atas, kopi akan membawa efek yang berbeda, tergantung pada keadaan tubuh seseorang. Studi terbaru menunjukkan jika kondisi gen Anda dapat memengaruhi efek kantuk bahkan dampak buruk yang bisa terjadi pada kesehatan organ tubuh. Artinya tidak semua orang akan mendapatkan efek kesehatan yang sama bila terlalu sering meminum kopi. Baru-baru ini, World Health Organization (WHO) pun mengatakan bahwa asumsi adanya kandungan karsinogen pada kopi barulah sebatas kemungkinan saja, yang masih harus mendapatkan banyak bukti ilmiah lebih dalam.

Jadi, sebenarnya kopi itu baik atau buruk bagi kesehatan?

Pertanyaan ini nyatanya sulit untuk dijawab. Seorang profesor dari Universitas Toronto bernama Ahmed El-Sohemy menemukan bukti bahwa tidak semua orang berisiko mengalami dampak buruk kopi bagi kesehatan jantung setelah mengonsumsinya. Hal ini digambarkan dalam sebuah penelitian dari 10 tahun yang lalu, di mana Ahmed menemukan bahwa hanya orang yang memiliki gen CYP1A2 dengan varian lamban saja yang memiliki potensi terkena gangguan jantung ketika terlalu banyak mengonsumsi kopi. “Orang yang mewarisi 2 varian cepat gen CYP1A2 dari orang tua memiliki metabolisme yang baik sehingga dapat mengolah kafein pada kopi 4 kali lebih cepat dibandingkan dengan orang yang hanya mewarisi 2 varian CYP1A2 dengan varian lamban”, jelasnya. Akibatnya, Anda yang memiliki gen bawaan CYP1A2 yang cepat cenderung berisiko kecil terkena gangguan jantung. Dalam studi yang berbeda pada 4.000 orang dewasa, Ahmed dan rekannya menemukan fakta lain bahwa kebiasaan mengonsumsi 4 atau lebih cangkir kopi setiap hari selalu dihubungkan orang-orang dengan potensi serangan jantung. Padahal, semua tergantung kembali pada keadaan variasi gen di dalam tubuh Anda. Jika Anda memiliki metabolisme terhadap kafein yang rendah, maka kemungkinan Anda bisa terkena penyakit komplikasi jantung tersebut. “Kafein akan lebih mudah memicu gangguan jantung ketika metabolisme tubuh Anda lamban. Ketika prosesnya lamban, stimulan penyakit akan bertahan lama di dalam tubuh. Sedangkan metabolisme kafein cepat akan lebih dapat mengambil kandungan bermanfaat pada kopi, seperti antioksidan dan polifenol serta menurunkan efek negatif dari kafein itu sendiri”. Beberapa penelitian lain juga memperlihatkan hasil yang sama. Pada tahun 2009, sejumlah ahli dari Italia menemukan jika sistem metabolisme kafein rendah yang dimiliki oleh seseorang dengan konsumsi kopi yang tinggi lebih dapat meningkatkan potensi tekanan darah tinggi. Oleh karena itu, jika Anda memiliki metabolisme kafein yang cepat, maka semakin tinggi konsumsi kopi justru akan semakin menurunkan kadar bahaya hipertensi yang dapat terjadi. Namun, hal ini tidak selalu bergantung pada kondisi gen CYP1A2 Anda, lho! Menurut Marilyn Cornelis dari Universitas Feinberg, masih banyak gen lain yang menjadi bagian dari proses metabolisme kafein dalam tubuh. Sehingga para pakar dan peneliti masih harus melakukan eksperimen lebih lanjut untuk mengetahui hubungan gen dengan efek kopi lain seperti kanker payudara atau rahim, diabetes, dan penyakit parkinson. Setidaknya, penelitian ini telah menjelaskan mengapa satu cangkir kopi dapat membawa efek yang berbeda pada tubuh dan pikiran Anda. Hasil awal penelitian ini membuahkan penegasan baru jika tak selamanya mengonsumsi terlalu banyak kopi membahayakan kesehatan. Namun, kebiasaannya juga harus tetap dijaga ya!