Jika Mums termasuk coffee person, yakni seseorang terbiasa memulai aktivitas dengan segelas kopi, bahkan tidak bisa mulai bergerak jika tidak ada kopi, ketika hamil mungkin akan bertanya-tanya apakah ngopi bisa jadi membahayakan janin. Lalu apa yang harus dilakukan?

 

Pengaruh Kopi pada Kehamilan Trimester Pertama

Mums mungkin pernah mendengar jika ibu hamil disarankan untuk tidak mengonsumsi kopi dan bentuk kafein lainnya. Namun kabar baiknya ternyata dalam kadar tertentu konsumsi kopi masih terhitung aman selama Mums juga melakukan beberapa tindakan pencegahan.

 

Dikutip dari Whattoexpect pedoman terkini dari American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) dan para ahli lainnya menyatakan bahwa mengonsumsi hingga 200 miligram (mg) kafein per hari (setara dengan satu cangkir kopi ukuran 12 ons) terhitung aman bagi perempuan hamil.

 

Perlu diingat juga jika kafein tidak hanya ada dalam kopi tetepi juga terdapat dalam cokelat dan soda. Perhatikan dengan cermat seberapa banyak yang Mums konsumsi demi kesehatan kandungan Mums.

 

 

Efek kafein pada janin

Saat Mums meneguk kopi, janin dalam kandungan pun terpapar efeknya. Dilansir dari The Bump kafein dapat menyebabkan jantung bayi berdetak sangat cepat, dan dapat menyebabkan aritmia atau irama jantung yang tidak teratur. Jika dikonsumsi dalam jumlah besar, kafein selama kehamilan dapat membuat bayi menjadi ketergantungan dan kemudian, ketika mereka lahir, mereka bisa sangat mudah tersinggung dan menunjukkan gejala putus zat, mirip dengan apa yang terjadi pada kasus narkoba.

 

Konsumsi lebih dari yang dianjurkan dapat meningkatkan risiko keguguran dan berat badan bayi yang rendah saat lahir. Penelitian saat ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara konsumsi kafein yang tinggi (>300mg sehari) dan berat badan lahir yang lebih rendah dan kelahiran prematur.

 

Studi kohort Greenwood et al (2010) terhadap 2.643 wanita hamil menemukan bahwa wanita dengan asupan kafein yang lebih tinggi pada trimester pertama memiliki risiko lebih tinggi keguguran dan kelahiran mati. Hal ini terutama terlihat pada mereka yang memiliki asupan lebih dari 300mg sehari.

 

Apakah kopi tanpa kafein bisa jadi alternatif?

 Kopi tanpa kafein adalah alternatif populer yang dapat memberikan cita rasa kopi tanpa kandungan kafein yang tinggi. Decaf sendiri adalah singkatan dari "tanpa kafein" dan mengacu pada kopi yang telah menghilangkan setidaknya 97% kafein dari biji kopi selama pemrosesan. Meskipun sebagian besar kafein telah dihilangkan, namun masih ada sedikit kafein yang tersisa.

 

Namun, beberapa kopi yang melabelkan diri sebagai decaf ternyata memiliki jumlah kafein yang lebih tinggi, meski tetap lebih rendah dari kopi reguler. Dikutip dari Healthline, sebuah penelitian menunjukkan kopi decaf komersial mengandung hampir 14 mg kafein per 16 ons (475 mL) sajian.

 

Jika Mums ingin merasa lebih tenang dengan menyingkirkan kopi, Mums dapat menggantinya dengan minuman bebas kafein seperti teh herbal dan buah yang aman untuk kehamilan, åtau air panas dengan lemon dan madu.

 

Beberapa hal yang perlu diperhatikan

Saat hamil kondisi tubuh berubah, mungkin saja saat hamil seteguk kopi dapat seketika memengaruhi sakit maag atau membuat Mums gemetar atau gelisah. Terdapat juga kemungkinan bahwa terlalu banyak kafein selama kehamilan dapat memengaruhi kemampuan tubuh menyerap zat besi, yang dapat meningkatkan risiko kekurangan zat besi atau anemia. Jika ini terjadi menghindari kafein adalah langkah yang bijak.

 

 

Referensi:

Whattoexpect.com

Thebump.com

Rcm.org.uk

Healthline.com