Satu pekan terakhir, media masa Indonesia baik cetak ataupun elektronik cukup dihebohkan dengan seorang ibu-ibu yang terekam kamera warga membawa masuk anjing ke dalam masjid.

 

Saat video tersebut diunggah ke media sosial, sontak segera viral dan menimbulkan cukup banyak perdebatan di kalangan netizen. Kasus ini lantas berbuntut panjang dan diserahkan kepada pihak berwajib untuk ditindaklanjuti.

 

Akan tetapi, yang menarik dari kasus ini jika dilihat dari sudut pandang medis adalah fakta bahwa pelaku ternyata memiliki gangguan mental skizofrenia paranoid. Masyarakat yang masih sangat awam akan penyakit tersebut tentu jadi bertanya-tanya.

 

Apa yang dimaksud dengan penyakit skizofrenia paranoid? Apakah penyakit skizofrenia paranoid tersebut bisa disembuhkan?

 

Baca juga: Kenali Perbedaan Perfeksionis dengan OCD

 

Apa Itu Penyakit Skizofrenia Paranoid?

Penyakit skizofrenia paranoid adalah sebuah kondisi dimana pengidapnya mengalami gangguan mental yang cukup parah sehingga memengaruhi bagaimana ia berpikir, berempati, dan berperilaku.

 

Orang dengan gangguan mental ini akan sulit membedakan mana realita dan mana yang hanya khayalan. Hal ini karena penyakit skizofrenia paranoid sering mencakup pengalaman psikotik, seperti mendengar suara-suara, delusi, serta halusinasi.

 

Penyakit ini biasanya dimulai pada akhir masa remaja atau saat seseorang dalam fase usia dewasa. Setiap orang, siapapun beresiko mengalami penyakit ini. Menurut WHO,  terdapat 21 juta orang dari berbagai belahan duni yang mengidap gangguan mental ini.

 

Baca juga: Penderita Skizofrenia Rentan Bunuh Diri

 

Para pakar mengutarakan bahwa skizofrenia paranoid disebabkan oleh kombinasi dari berbagai faktor. Di antaranya faktor genetik, faktor lingkungan, dan perubahan  keseimbangan senyawa-senyawa di otak seperti dopamine glutamate, yang diduga berkontribusi terhadap perkembangan penyakit ini.

 

Gejala skizofrenia paranoid ditandai dengan delusi yang oleh penderitanya terlihat nyata. Adanya paranoid ini merefleksikan rasa takut dan ansietas serta kesulitan untuk membedakan mana yang nyata dan yang tidak nyata.

 

Halusinasi juga merupakan salah satu gejala penyakit ini, yaitu berupa gangguan persepsi yang dapat menyebabkan pengidapnya mendengar suara-suara yang sebenarnya tidak ada, dan meihat yang sebenarnya juga tidak ada.

 

Baca juga: Pernah Dipasung, Kini Anto Bersuara untuk Skizofrenia

 

Fakta-Fakta Penyakit Skizofrenia Paranoid

 

1. Bisa Disembuhkan

Sama halnya dengan gangguan mental lainnya, penyakit skizofrenia paranoid juga bisa disembuhkan dengan penanganan dan terapi yang tepat. Tidak hanya obat-obatan saja, melainkan juga terapi psikososial dan rehabilitasi. Jika dilakukan oleh tim yang tepat, pengobatan akan efektif sehingga seseorang yang mengidap penyakit ini bisa memiliki kehidupan yang produktif serta mandiri.

 

2. Tidak Berbahaya Bagi Lingkungan

Kebanyakan masyarakat mengira penyakit skizofrenia paranoid in sama halnya dengan gangguan jiwa yang disebut dengan ‘gila’. Padahal, keduanya jelas berbeda. Oleh karena itu, mengasingkan sesorang yang mengidap penyakit ini tidaklah benar.

 

Sebuah studi menunjukan bahwa mereka yang mendapatkan penanganan medis tidak akan berbahaya. Justru jika pasien dibatasi akses kesehatan dan ditelantarkan bahkan dipasung, akan menyebabkan penyakit in semakin tidak bisa dikendalikan.

 

Baca juga: Penderita Skizofrenia Jangan Dikucilkan!

 

3. Tidak Sama Dengan Keperibadian Ganda

Bisa dipasikan 100 persen bahwa  penyakit skizofrenia paranoid sama sekali berbeda dengan penyakit kepribadian ganda. Alias gangguan disosiatif. Penderita penyakit skizofrenia paranoid kerap terjebak dalam halusinasi dan sulit menemukan realitas.

 

Sedangkan orang dengan keperibadian ganda memiliki 2 atau lebih kepribadian yang masing-masing bisa bergantian dan bisa mengambil alih kesadaran individu sebagai inangnya.

 

4. Pengidap Penyakit Skizofrenia Paranoid Bisa Beraktivitas

Meskipun sesorang mengidap penyakit skizofrenia paranoid ini, bukan berarti mereka tidak bisa hidup mandiri dan sukses lho. Seperti yang telah dijelaskan dalam poin pertama, bahwa dengan terapi yang tepat akan membantu mereka tetap produktif.

 

Faktanya penyakit ini tidak akan memengaruhi keterampilan berbahasa dan kecerdasan otak mereka. Dengan terapi yang berkelanjutan, mereka bisa berbaur dengan masyarakat dan melakukan rutinitas sehari-hari layaknya orang normal. 

 

Baca juga: Penyakit Mental Juga Ditanggung oleh BPJS, Lho

 

 

Referensi:

Webmd.com.Schizophrenia.

Schizophrenia.sk.ca. What are the facts about schizophrenia. 

Psycom.net. Paranoid schizophrenia.