Meski saat ini kesadaran umum tentang beberapa gangguan psikologis sudah lebih tinggi, masih banyak jenis kondisi psikologis lain yang tidak diketahui oleh masyarakat. Salah satunya adalah multiple personality disorder. Multiple personality disorder (gangguan identitas disosiatif). umumnya disebut kepribadian ganda, adalah kondisi psikologis yang disebabkan oleh banyak faktor, termasuk trauma akut di masa kecil. Biasanya ini bisa diakibatkan oleh kekerasan fisik, seksual, dan emosional. 

 

Gangguan identitas psikologis cukup berbahaya jika tidak diobati. Oleh sebab itu, Kamu harus meningkatkan kesadaran tentang kondisi ini. Apalagi, tanggal 5 Maret adalah hari kesadaran gangguan identitas psikologis. Tidak ada salahnya Kamu mempelajarinya secara lebih mendalam. Untuk mengetahui lebih jauh tentang gangguan psikologis ini, berikut penjelasan lengkapnya seperti dilansir dari WebMD.

 

Apa Itu Gangguan Identitas Psikologis? 

Setiap orang pasti sering mengalami disosiasi ringan. Yang dimaksud dengan disosiasi ringan adalah melamun ataupun terhanyut dalam pikiran sendiri. Sementara itu, gangguan identitas psikologis adalah disosiasi yang lebih parah, ketika penderitanya mengalami pemisahan diri total dari kenyataan. Gangguan identitas psikologis umumnya disebabkan oleh trauma yang dialami penderita. Aspek disosiasi dialami oleh penderita dan digunakan sebagai pelampiasan dari trauma tersebut.

 

Apakah Gangguan Identitas Psikologis Nyata? 

Mungkin kebanyakan orang tidak yakin jika gangguan identitas psikologis itu nyata. Bagaimanapun juga, mencoba mengerti perkembangan dari kepribadian ganda itu sulit, sekalipun bagi ahli yang sudah mempelajarinya. Diagnosis gangguan psikologis ini pun masih cukup kontroversial. Namun, kebanyakan ahli menyatakan dan meyakini bahwa gangguan identitas psikologis adalah penyakit yang nyata.

 

Apa Gejala Gangguan Identitas Psikologis?

Gangguan identitas psikologis ditandai dengan adanya kehadiran dua atau lebih identitas, atau terdapat kepribadian berbeda dan terpisah pada diri seseorang, yang secara terus-menerus mengendalikan sikap dan sifat asli orang tersebut. Penderita gangguan identitas psikologis juga tidak mampu mengingat informasi-informasi pribadi yang penting, sampai terlalu parah untuk dianggap sebagai kelupaan biasa. 

 

Kepribadian-kepribadian yang berbeda memiliki umur, seks, atau ras yang juga beragam. Setiap kepribadian memiliki posturnya sendiri, gesturnya sendiri, dan cara berbicaranya sendiri. Terkadang, kepribadian-kepribadian tersebut tidak hanya berupa manusia, melainkan juga binatang.

 

Setiap kepribadian akan menunjukkan diri dan mengontrol sikap dan pikiran penderita. Proses penggantian dari satu kepribadian ke kepribadian lainnya bisa memakan waktu hanya beberapa detik, beberapa menit, hingga beberapa hari.

 

Bersama dengan disosiasi dan kepribadian yang berbeda-beda, penderita gangguan identitas psikologis juga bisa mengalami beberapa masalah psikiatrik, seperti:

  • Depresi.
  • Perubahan mood.
  • Keinginan untuk bunuh diri.
  • Gangguan tidur (insomnia, mimpi buruk, dan tidur berjalan).
  • Kekhawatiran, serangan panik, dan fobia.
  • Kecanduan alkohol dan obat-obatan terlarang.
  • Gejala psikotik, termasuk halusinasi.
  • Gangguan makan.

 

Gejala lain dari gangguan identitas psikologis adalah sakit kepala dan amnesia. Beberapa penderita gangguan identitas psikologis juga memiliki kecenderungan menganiaya diri sendiri, menyabotase diri sendiri, bahkan melakukan kekerasan terhadap orang lain maupun diri sendiri.

 

Sebagai contoh, penderita gangguan identitas psikologis bisa melakukan hal-hal yang tidak biasanya ia lakukan, seperti ngebut dan mengemudi asal-asalan, hingga mencuri uang dari teman atau atasan. Namun, ia merasa dipaksa untuk melakukan hal-hal tersebut.

 

Beberapa penderita gangguan identitas psikologis menjelaskan kalau mereka seperti seorang penumpang di dalam tubuh mereka sendiri, ketimbang menjadi pengemudinya. Pada intinya, mereka merasa seperti tidak punya pilihan lain selain melakukan hal-hal tersebut.

Baca juga: Apa Beda Skizofrenia dengan Bipolar?