Ada yang bilang jika anak-anak muda adalah generasi bebas yang memiliki tingkat kreativitas tinggi. Tak heran jika pemikiran-pemikiran baru dari para pemuda selalu dinanti-nantikan untuk membawa perubahan, tak terkecuali untuk lingkungan sekitarnya.

 

Sayangnya, sebuah riset yang dilakukan oleh sebuah startup retail kopi lokal terkemuka, Fore Coffee, menemukan bahwa 8 dari 10 anak muda justru mengalami krisis identitas dan isu percaya diri karena berbagai faktor atau stressor.

 

Penyebab Anak Muda Mengalami Krisis Identitas

Anak muda kerap mengalami krisis identitas karena mereka sedang berada di usia transisi atau peralihan dari remaja ke dewasa. Masa transisi ini pastinya dibarengi dengan beragam perubahan yang terjadi pada diri anak muda, mulai dari perubahan fisik, hormon, psikologis, hingga ketertarikan akan suatu hal.

 

Kombinasi perubahan-perubahan inilah yang membuat anak muda kerap merasa kebingungan dan mempertanyakan identitas diri mereka. Selain berbagai perubahan tersebut, ada beberapa faktor lain yang bisa membuat anak mengalami krisis identitas, di antaranya:

 

1. Kurang dekat dengan orang tua

Memasuki masa remaja, anak-anak mungkin sudah mulai merasa mandiri atas dirinya. Mereka merasa memiliki hak untuk membuat keputusan sendiri tanpa melibatkan orang tuanya.

 

Akibatnya, kebiasaan ini membuat anak muda semakin jauh dari orang tua hingga akhirnya peran orang tua juga memudar. Dalam kondisi ini, orang tua mungkin tidak memiliki kontrol lagi atas apa yang anak lakukan. 

 

2. Rasa percaya diri yang rendah

Rasa percaya diri yang rendah bisa terjadi karena anak tidak mendapat dukungan dari sekitar, pengalaman traumatis, atau mungkin lingkungan baru yang asing bagi anak.

 

3. Pengaruh buruk dari lingkungan

Anak muda memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan selalu ingin mencoba hal baru. Namun, seringkali mereka tidak memikirkan dampak jangka panjang atas pilihan yang mereka jalani. Sedikit saja mereka mendapat pengaruh buruk dari lingkungan sekitarnya, maka ini bisa memengaruhi cara pandang atas diri mereka sendiri.

 

Cinta Laura Tegaskan Pentingnya Pemahaman dan Penerimaan Jati Diri Bagi Anak Muda

Krisis identitas dan kurangnya kepercayaan diri anak muda tentu dapat menghambat perkembangan diri mereka di masa depan. Oleh karenanya, Cinta Laura Kiehl, Social & Sustainability Ambassador, menegaskan bahwa sangat penting bagi setiap anak muda untuk dapat memahami dan menerima jati dirinya. Hal ini agar dapat membuat diri mereka bisa terus berdaya dan menghasilkan karya positif dalam kehidupan.

 

“Aku mengerti bahwa krisis identitas diri dan isu kepercayaan diri bersifat fundamental dan membutuhkan pemulihan berkelanjutan. Untuk itu, melalui kolaborasi bersama Fore Coffee, kita bersama-sama menyoroti isu ini untuk mematahkan stigma negatif akan krisis identitas diri dan mendukung setiap individu untuk dapat turut berperan aktif dan berdampak bagi sekitar,” pungkas Cinta Laura seperti dikutip dari Siaran Pers bertajuk “Ajak Anak Muda Lebih Percaya Diri dan Peduli Lingkungan, Fore Coffee bersama Cinta Laura Luncurkan Kampanye #FOREssentiallyYou dan #FOREsponsible”.

 

Cinta Laura menambahkan, bahwa melalui kampanye ini, dirinya juga ingin terus menumbuhkan kesadaran atas kemampuan diri sendiri, berani bertindak dan tidak tergantung pada pendapat negatif orang lain, sehingga dapat memancarkan jati diri yang sebenar- benarnya tanpa rasa malu.

 

“Dengan memiliki kepercayaan diri, aku yakin setiap generasi muda juga mampu menjadi teladan bahkan penggerak untuk menjalani gaya hidup yang peduli terhadap lingkungan,” tambahnya.