Geng Sehat pernah mendengar istilah midlife crisis atau krisis paruh baya? Midlife crisis biasanya muncul ketika kita mencapai usia 30-35 tahun. Di usia itu, pikiran kita cenderung dipenuhi emosi, memori, bahkan tujuan hidup baru. Untuk memahami lebih jauh tentang apa itu midlife crisis dan apa ciri-cirinya, baca penjelasan di bawah ini ya, Gengs!

 

Baca juga: Mums, Waspadai Tanda-tanda Anak Mengalami Stres!
 

Apa Itu Midlife Crisis?

Midlife crisis adalah periode waktu di mana seseorang memiliki kekhawatiran tentang kematiannya, apa yang sudah ia capai dalam hidup, dan akan seperti apa kehidupannya di masa depan nanti. 

 

Hal ini umumnya dialami seseorang di usia 30 tahun hingga 35 tahun. Biasanya, midlife crisis disebabkan oleh ketidakpuasan seseorang dengan kehidupannya. Banyak orang yang sedang mengalami midlife crisis mengambil langkah untuk mengatasi ketidakpuasan tersebut, misalnya mencoba karier baru atau mengubah perilaku.

 

Apa Penyebab Midlife Crisis?

Midlife crisis umumnya muncul ketika kita mencapai usia tertentu. Di usia tersebut, Kamu mulai memikirkan tentang kematian dan melakukan refleksi tentang apa yang sudah Kamu lakukan dalam hidup sejauh ini. 

 

Saat mengevaluasi kehidupan, Kamu akan merasakan emosi yang campur aduk, mulai dari rasa cemas, stres, penyesalan, dan kesedihan. Di usia ini Kamu juga menyadari bahwa Kamu mulai menua.

 

Baca juga: Cara Melindungi Jantung: Jaga Kesehatan Mental Agar Imun Naik
 

Tanda Kamu Mengalami Midlife Crisis

Berikut sejumlah tanda kalau Kamu mungkin sedang mengalami midlife crisis:

 

1. Mulai Sadar Bahwa Kamu Bertambah Tua

Salah satu tanda midlife crisis adalah pengakuan dalam diri sendiri bahwa Kamu sudah bertambah tua. Kesadaran ini sering kali disertai rasa negatif. 

 

2. Perilaku Impulsif

Untuk mengatasi rasa tidak puas yang dialami, orang yang mengalami midlife crisis biasanya bersikap impulsif. Mereka bisa memiliki gaya hidup yang lebih ceroboh atau nekat karena merasakan urgensi untuk kembali mengevaluasi hidup dan mengembalikan semangat hidup.

 

3. Perubahan Mental atau Fisik

Midlife crisis cenderung disertai perasaan negatif. Ketika memasuki midlife crisis, seseorang bisa mengalami perubahan psikologis secara negatif, seperti penyesalan, kesedihan, frustrasi, mudah marah, dan lainnya.

 

4. Sering Melakukan Refleksi Terhadap Masa Lalu

Midlife crisis berkaitan erat dengan reevaluasi masa lalu. Saat melakukan reevaluasi, Kamu mulai memikirkan tentang apa yang telah Kamu lakukan dalam hidup.

 

5. Merenungkan Tujuan dan Arti Kehidupan

Selain melakukan refleksi terhadap masa lalu, ada banyak kekhawatiran yang muncul tentang masa depan. Kamu mulai memikirkan tentang apa yang ingin Kamu lakukan dan lama kelamaan mulai muncul pertanyaan tentang tujuan dan arti kehidupan. 

 

6. Keinginan untuk Melakukan Hal Baru

Ketika seseorang menyadari bahwa dirinya sudah semakin tua, ia mulai ingin melakukan dan merasakan hal baru. Hal baru yang dimaksud bisa berupa traveling, memulai karier baru, atau melakukan hal ekstrem, misalnya terjun payung. Orang yang mengalami midlife crisis akan berusaha keras mencari sensasi atau melakukan sesuatu yang belum pernah mereka lakukan. 

 

7. Khawatir dengan Penampilan dan Status

Saat melalui midlife crisis, seseorang bisa menjadi terlalu memikirkan tentang penampilan dan status. Orang yang mengalami midlife crisis bisa melakukan berbagai hal untuk mengubah penampilan, seperti mewarnai rambut, mengubah gaya berpakaian, hingga melakukan operasi plastik

 

8. Kehilangan Ketertarikan dalam Hubungan

Seseorang yang mengalami midlife crisis bisa mengalami kehilangan ketertarikan dalam berhubungan. Bahkan, beberapa di antaranya sampai memutuskan untuk bercerai dengan pasangannya. 

 

Baca juga: Mengatasi Bullying di Sekolah
 

Apa yang Harus Dilakukan Jika Mengalami Midlife Crisis?

Meskipun midlife crisis umumnya disertai perasaan negatif, periode ini bisa menjadi waktu di mana Kamu melakukan refleksi diri dan semakin berkembang. Dari sisi positifnya, midlife crisis bisa menjadi waktu di mana Kamu mulai mengidentifikasi siapa diri Kamu yang sebenarnya dan apa yang ingin Kamu lakukan selama sisa hidup Kamu. 

 

Jadi, midlife crisis bisa berdampak positif, asalkan Kamu tidak bereaksi terlalu ekstrem dalam menghadapinya. Kalau Kamu khawatir dan mulai bersikap yang terlalu ekstrem, carilah bantuan dengan berkonsultasi bersama psikolog atau terapis. 

 

Yang terpenting, saat mengalami midlife crisis, pikirkan tentang siapa diri Kamu sebenarnya, pilihan-pilihan apa yang bisa Kamu ambil untuk mencapai tujuan hidup, dan cobalah menjalin hubungan yang lebih dekat dengan diri Kamu sendiri. (AS)

 


 

Referensi

Mind Body Green. Signs Of A Midlife Crisis + How To Get Through It, From Experts.
VeryWellMind. What Are the Signs of a Midlife Crisis?. November 2021.