Pandemi Covid-19 memang sudah mulai mereda, namun kita tidak boleh lengah. Prosedur kita harus taat protokol kesehatan harus tetap dilakukan bahkan mungkin selamanya. Hidup dalam kenormalan baru di masa pandemi COVID-19, telah meningkatkan kesadaran kita semua akan pentingnya menjaga kesehatan yang menyeluruh.

 

Sebagian masyarakat mampu berdamai dengan gangguan kecemasan dan depresi selama masa pandemi. Ya, selain kesehatan fisik, kesehatan mental merupakan faktor yang menguji ketahanan kita di masa pandemi dua tahun terakhir.

 

Dijelaskan psikolog klinis Jenyffer, M.Psi., Psikolog., pandemi membawa perubahan dari sisi psikologis, kehidupan sosial, dan finansial. Belum lagi adanya aturan-aturan baru yang mau tidak mau harus ditaati dan kita mencoba beradaptasi.

 

“Pada sebagian orang, kebiasaan itu menyebabkan perasaan insecure dan overthinking, yang jika tidak diatasi maka dapat menyebabkan kondisi psikologis terganggu,” jelas Jenyffer dalam webinar yang diselenggarakan Good Doctor dan London School of Public Relations (LSPR) pada Jumat, 29 Oktober 2021.

 

Baca juga: Jangan Sampai Stres, Contek Beberapa Tips Memperbaiki Mood Berikut Ini!

 

Cara Mengatasi Gangguan Kecemasan

Menurut Jenyffer, ada hal-hal yang di luar kendali kita. Musibah pandemi ini adalah satunya. Oleh karena itu, untuk menjaga mental tetap sehat dan terhindar dari kecemasan, yang bisa dilakukan adalah menerapkan coping mindset.

 

Pertama dengan menyadari perasaan diri sendiri dan mencoba menerimanya. Setelah itu melakukan adaptasi, belajar bagaimana mengatasi kondisi baru akibat pandemi. Barulah kemudian menerapkannya dengan membuat rencana hidup baru.

 

Jika hal itu tidak bisa dilakukan, maka meminta bantuan profesional adalah cara yang terbaik, baik itu psikollog maupun psikiater. Sayangnya, dari sisi tenaga profesional yang menangani kesehatan mental, Indonesia juga masih kekurangan.

 

Ikatan Psikolog Klinis Indonesia (IPK) menyebutkan jumlah psikolog klinis yang tersebar di Indonesia saat ini hanya sebanyak 2.782 orang. Artinya, hanya ada 1 psikolog untuk 90 ribu orang di Indonesia, sementara standard yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) adalah 1 tenaga psikolog melayani 30 ribu orang. Sebanyak 70 persen berada di pulau Jawa, 20 persen terkonsentrasi di Jakarta.

 

Sedangkan sampai hari ini jumlah psikiater untuk pelayanan kesehatan jiwa hanya mempunyai 1.053 orang. Artinya, satu psikiater melayani sekitar 250 ribu penduduk. Tetapi, Kamu tidak perlu khawatir. Kamu bisa berkonsultasi jarak jauh jika memang sulit menggapai tenaga penyedia jasa konsultasi kesehatan mental.

 

“Telemedis menjadi solusi atas keterbatasan penanganan kesehatan mental di Indonesia. Terutama untuk milenial yang akrab dengan dunia digital, akses pengobatan kesehatan mental jadi lebih riil dan terjangkau,” papar Jennyfer yang juga dikenal sebagai content creator dalam bidang psikologi di Instagram @jen.psikolog.

 

Good Doctor sendiri sudah menyediakan layanan telekonsultasi psikolog sejak April 2020. dr. Adhiatma Gunawan, Head of Medical Management Good Doctor menjelaskan, “Dengan adanya fitur telemedicine atau konsultasi online membuat milenial bisa mengakses pengobatan kesehatan mental dengan lebih mudah.”

 

Baca juga: 7 Tanda Kesehatan Mental Kamu Terganggu

 

Trik Meredakan Gangguan Kecemasan

Jenyffer memberikan trik bagaimana meredakan kecemasan. Praktik ini bisa dicoba ketika kamu merasa insecure atau cemas:

 

Teknik bernapas 4-7-8

Tarik napas selama 4 detak, kemudian tahan selama 7 detik, dan buang napas dalam 8 hitungan detik.

 

Teknik grounding, caranya:

  1. Sebutkan lima benda yang kamu lihat di sekelilingmu

  2. Sebutkan empat benda yang dapat kamu sentuh di sekelilingmu

  3. Sebutkan tiga suara yang kamu dengar

  4. Sebutkan dua aroma yang bisa kamu hirup

  5. Sebutkan satu rasa yang bisa kamu rasakan

 

Baca juga: Tips Mengendalikan Kecemasan Dalam Menghadapi Virus Covid-19 saat Harus Keluar Rumah