Era New Normal sudah terjadi, antivaksin untuk virus Corona (alias Covid-19) belum ditemukan? Pastinya ada rasa cemas saat keluar rumah. Apalagi bila kebetulan kamu harus kembali mulai bekerja di kantor, tidak lagi dari rumah atau #WFH (work from home).

Lalu, bagaimana tips mengendalikan kecemasan dalam menghadapi virus Covid-19 ini saat harus keluar rumah?

Sekilas Tentang Perasaan Cemas

Sesungguhnya, merasa cemas dalam menghadapi virus Covid-19 saat harus keluar rumah itu wajar. Berhubung belum ada obatnya, kita memang masih harus berhati-hati dan tidak melupakan protokol standar ini setiap kali keluar rumah:

  • Memakai masker.
  • Rajin mencuci tangan dengan air dan sabun selama kira-kira 20 menit.
  • Menjaga jarak aman dengan orang lain di ruang publik.
  • Tidak berkerumun dengan orang banyak.
  • Tetap rajin berolahraga, meskipun hanya di halaman rumah atau yang dekat-dekat saja.

Bagaimana Bila Kecemasan Masih Menghantui Terkait Covid-19?

Ada enam (6) cara untuk mengatasi kecemasan berlebihan, agar tidak mengganggu hidupmu dan keluargamu sehari-hari:

  1. Tak perlu menangkal atau menolak perasaan cemas.

Pernah mendengar istilah toxic positivity? Itu, kebiasaan di mana seseorang berpura-pura bahwa diri mereka selalu merasa baik-baik saja. Pada kenyataannya, cara ini malah berakibat kurang baik bagi kesehatan mental mereka.

Akui saja bila merasa cemas, tidak enak hati, dan bosan karena merasa terkurung di rumah selama masa pandemi. Dengan mengakui adanya perasaan cemas, selanjutnya kita bisa mulai memikirkan penyebab sebelum solusi untuk mengatasinya.

Keluar rumahlah bila memang benar-benar perlu, bukan hanya karena ingin atau sudah merasa bosan di rumah.

  1. Fokuslah juga pada berita-berita positif di media massa.

Godaan untuk terlalu fokus pada berita-berita negatif selama masa pandemi Covid-19 ini memang besar. Misalnya: kabar bahwa kasus terkait virus Corona di Indonesia ternyata sudah mencapai 50 ribuan kasus. Hmm, pasti mendengarnya membuat siapa pun rentan merasa stres.

Tapi, jangan lupa juga untuk mengecek berita-berita positif di media massa. Misalnya: kisah perjuangan mereka yang baru sembuh dari Covid-19 hingga kebaikan hati para pejuang garis depan, seperti: dokter, perawat, pekerja sosial, guru-guru yang mengajar sekolah online, dan masih banyak lagi. Masih ada harapan untuk kehidupan yang lebih baik, kok.

  1. Menggunakan media sosial secukupnya.

Perasaan terisolasi wajar bila kontak kita dengan orang lain selama masa pandemi ini menjadi sangat terbatas. Yang tadinya bisa bebas ketemu dan bercengkerama dengan keluarga sendiri, kini harus lebih hati-hati. Yang tadinya bisa nongkrong di kedai kopi bareng teman-teman atau rekan-rekan kerja tanpa canggung sekarang harus mengurangi.

Sama seperti dengan berita-berita di media massa, gunakan media sosial secukupnya. Misalnya: hanya untuk berinteraksi dengan keluarga dan teman-teman dekat. Hindari membaca postingan yang membuat perasaan cemas semakin bertambah. Misalnya: berita-berita bohong atau hoaks.

Fokuskan juga pada postingan orang-orang terdekat yang lebih positif. Misalnya: anggota keluarga yang senang berkumpul di rumah, sahabat yang membagikan resep masakan, hingga mereka yang kini lebih rajin berkebun di rumah. Mau melihat video kelakuan lucu binatang peliharaan juga bisa.

  1. Tetap aktif berkegiatan atau berolahraga rutin.

Hanya karena lebih sering atau terpaksa di rumah terus, bukan berarti lupa bergerak lho, ya. Tetaplah aktif berkegiatan, meskipun hanya melakukan pekerjaan rumah tangga. Bila masih khawatir melakukan jogging keliling kompleks perumahan, cukup senam pagi di halaman rumah sendiri.

Sekarang juga sudah banyak kok, video tutorial senam yang bisa ditemukan gratis di YouTube. Bahkan, bila kamu ikut membership di gym, kamu bisa memilih paket virtual. Jadi, sudah tidak ada alasan lagi malas berolahraga karena pandemi. ‘Kan, sekarang hampir semua bisa dilakukan di rumah saja.

Masih ingin keluar rumah, tapi khawatir? Ya, cukup berkeliling dan hindari tempat-tempat yang terlalu ramai saat berolahraga.

Dengan rajin berolahraga, produksi endorfin (hormon yang menimbulkan rasa senang) akan bertambah. Rasa cemas pun secara alami bisa berkurang.

  1. Makan dengan gizi seimbang dan tidur tepat waktu.

Justru, di era pandemi Covid-19 ini, kita harus lebih giat menjaga kesehatan tubuh, baik dari luar maupun dalam. Makan makanan bergizi dengan lebih banyak memasak di rumah. Ini lebih aman daripada terlalu banyak jajan di luar, bahkan di restoran. Apalagi, masih banyak restoran yang melarang pengunjungnya makan di tempat, demi keamanan bersama.

Selain makan makanan bergizi, jangan lupa untuk tidur tepat waktu. Beruntunglah bila kamu masih bisa bekerja dari rumah ( #WFH atau work from home). Selain tidak perlu menghadapi macet di jalan raya seperti biasa, kamu bisa kembali menentukan waktu tidur dengan lebih teratur.

  1. Tetap menjaga komunikasi dengan keluarga dan teman-teman.

Isolasi mandiri harus dilakukan bila sudah pernah berada di wilayah yang terinfeksi oleh Covid-19. Pastinya ini akan menimbulkan perasaan kesepian, karena tidak bisa berinteraksi langsung dengan manusia lain untuk sementara waktu. Kalau terpaksa, biasanya karena kebutuhan mendesak. Misalnya: berbelanja di pasar dan harus berinteraksi dengan pedagang.

Agar tidak mudah merasa cemas, tetaplah menjaga komunikasi dengan keluarga dan teman-teman terdekat. Misalnya: sesekali menelepon, berinteraksi di media sosial, hingga menjadwalkan video call bersama. Meskipun belum bisa berkumpul dengan bebas, setidaknya silaturahmi tetap terjaga.

Bila memang sangat ingin berkunjung, jangan lupa pakai masker dan hindari bersentuhan untuk sementara waktu. Bahkan, di beberapa negara lain seperti Australia, disarankan agar jangan sampai lebih dari lima orang berkumpul di tempat yang sama terus-menerus.

Inilah lima (5) tips mengendalikan kecemasan dalam menghadapi virus Covid-19 saat harus keluar rumah.