Meskipun new normal sudah mulai diterapkan di Indonesia, masih banyak orang tua yang belum berani membawa anak mereka kembali ke sekolah. Apakah Mums dan Dads juga begitu? Si kecil yang semula masuk TK kini harus belajar dari rumah.

 

Banyak sih berbagai kegiatan yang disarankan untuk anak di rumah. Selain membuat ia tetap aktif, hal tersebut juga dapat mengalihkan perhatiannya dari rasa jenuh. Salah satunya adalah mengajarkan anak membuat cerita.

 

Mengajarkan Anak Membuat Cerita

Di era pandemi coronavirus ini, banyak orang tua belum berani mengajak anak keluar rumah. Jadi, harus banyak kegiatan seru di rumah agar tidak mudah bosan. Di masa kanak-kanak, anak memang suka berkhayal. Nah, Mums tinggal mengarahkan kesukaannya yang satu ini ke atas kertas, yakni dengan cara membuat cerita!

 

Dengan menulis cerita, anak bebas menentukan alurnya sendiri. Anak pun bisa berkhayal sesuka hati dan bermain peran (roleplaying game) sebagai karakter lain. Siapa tahu kan kegiatan ini justru akan menjadi kebiasaan dan diteruskan olehnya sampai ia dewasa nanti? Ini dia cara mengajarkan anak membuat cerita!

 

  1. Sama-sama pikirkan idenya

Menemukan ide dan inspirasi untuk menulis cerita bisa jadi sulit bagi anak-anak maupun orang dewasa. Membantu anak menyusun ceritanya dari awal hingga akhir adalah cara yang bagus untuk membuat proses penulisan menjadi jauh lebih mudah.

 

Ingat ya, Mums, berhubung si Kecil masih balita, mulai saja dari hal-hal sederhana yang dikenal dan disukainya. Misalnya, cerita tentang mainan kesukaannya atau hewan peliharaan di rumah. 

 

  1. Ciptakan karakter utama dan setting.

Hindari terlalu banyak membuat tokoh agar si Kecil tidak kesulitan menghafal semuanya. Paling banyak ada 4 tokoh cerita dulu, yaitu 3 karakter utama dan sisanya karakter pembantu. Lokasinya tentu saja di dalam rumah dulu, kecuali bila anak ingin menciptakan tempat khayalannya sendiri sebagai bagian dari cerita.

 

  1. Buat awal cerita

Sesudah karakter dan setting siap, saatnya mengawali cerita. Ajak si Kecil untuk menceritakan karakter pilihannya. Misalnya, siapa nama boneka kesayangannya dan ciri-cirinya. Selain itu, dalam khayalan anak, mungkin si Boneka punya kegemaran tertentu, seperti makan kue, minum teh, serta bermain lompat tali.

 

  1. Buat konflik atau masalah

Sekali lagi ingat, Mums, hindari memberikan ide yang terlalu sulit untuk si Kecil. Setiap cerita yang menarik pasti ada konflik atau masalah. Untuk latihan anak membuat cerita, pilihlah yang sederhana, seperti si Boneka ceritanya sakit perut karena kebanyakan makan kue atau tali untuk alat bermain lompat talinya tiba-tiba rusak atau putus.

 

  1. Buat kejutan

Sebelum ada penyelesaian konflik, pastinya karakter dalam cerita buatan si Kecil harus mengalami titik balik atau kejutan dari masalah yang sedang dialaminya. Sebagai contoh, ternyata selama ini si Boneka makan kue terlalu banyak tanpa mau berbagi, makanya sakit perut, atau tali untuk permainan lompat talinya rusak karena tersangkut tanaman berduri di halaman rumah.

 

  1. Buat resolusi untuk menyelesaikan masalah

Apa yang terjadi sesudah konflik atau masalah terjadi? Ajak si kecil untuk memilkirkan solusinya. Misalnya, si Boneka perlu ke dokter untuk menyembuhkan sakit perutnya atau tali mainannya dibetulkan oleh sahabat boneka yang lain.

 

  1. Buat akhir cerita

Untuk akhir cerita, Mums bisa mengajak anak untuk membayangkan perasaan karakter utama sesudah masalahnya teratasi. Si Boneka tetap senang makan kue, tetapi kini tidak mau terlalu banyak lagi dan mau berbagi. Si Boneka juga bisa bermain lompat tali lagi.

 

Si Kecil Belum Lancar Menulis? Tidak Masalah

Nama kegiatan ini memang mengajarkan anak membuat cerita. Namun, bagaimana bila si Kecil belum lancar menulis? Bagaimana bila anak sama sekali belum bisa menulis? Bila anak belum lancar menulis, Mums bisa membantu menuliskan cerita untuknya, kok!

 

Intinya adalah mengajak anak mengasah kreativitas dengan mengembangkan khayalannya. Pastinya, kegiatan ini harus menyenangkan dan tidak menjadi beban. Bila si Kecil lebih suka menggambar, maka biarkan dia bercerita lewat gambar-gambarnya.

 

Mums juga bisa memanfaatkan alat perekam untuk merekam suara ataupun video si Kecil saat bercerita. Banyak cara mengajarkan anak membuat cerita. Semoga ini bisa jadi kegiatan seru si Kecil selama masa pandemi Covid-19, ya. (AS)

 

Referensi

ABC Reading Eggs: A Step‑by‑Step Guide to Helping Your Child Write a Story

Write Shop: How to Plan A Story